Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
ANGGOTA DPR RI Mohammad Saleh menilai pentingnya penerapan moderasi beragama di Tanah Air dalam rangka menjaga kerukunan umat beragama.
"Kita harus kembali kepada nilai-nilai luhur Pancasila, di mana di situ orang harus toleransi, boleh mengakui kebenaran kita tetapi jangan menyalahkan orang lain itu prinsipnya," kata di usai menjadi pembicara dalam kegiatan ngobrol pendidikan Islam yang diselenggarakan Komisi VIII DPR RI bersama perwakilan Kementerian Agama Rejang Lebong di Rejang Lebong, Bengkulu, Sabtu (17/9).
Dia menjelaskan, moderasi beragama harus dipahami guna mencegah timbulnya intoleransi. Oleh karena itu, dalam kegiatan tersebut mengundang narasumber yang kompeten di bidang moderasi beragama supaya tidak timbul miskomunikasi.
"Jika narasumbernya tidak berkompeten nantinya bisa terjadi mispersepsi, kami memandang moderasi umat beragama ini sangat penting," kata Mohammad Saleh yang berasal dari Daerah Pemilihan (Dapil) Bengkulu itu.
Menurut dia, kalangan umat Muslim dalam menegakkan moderasi dan toleransi ini tanpa harus meninggalkan akidah dan tidak boleh menyalahkan orang lain, menjelek-jelekan orang lain.
Baca juga : Media Group Gowes Bareng, Rangkul Kekeluargaan Lewat Sepeda Bersama
Kepala Satgaswil Bengkulu Densus 88 Anti Teror Polri Kombes Pol Imam Subandi usai kegiatan menyatakan mendukung kegiatan yang dilaksanakan Komisi VIII DPR RI bersama Kemenag Rejang Lebong dalam upaya memerangi radikalisme di wilayah itu.
"Ini bisa dimanfaatkannya untuk mendukung program-program kita (Densus 88, red.), salah satunya kita sebut sebagai kontra narasi, kontra radikalisasi artinya kita tidak tahu apakah di suatu tempat itu banyak orang radikal atau tidak, ada orang teroris atau tidak. Pokoknya pesan-pesan perdamaian, pesan-pesan toleransi itu harus kita gemakan," ujar dia.
Kepala Kemenag Rejang Lebong Nopian Gustari menyatakan, kegiatan itu membahas masalah penerapan Kurikulum Merdeka pada madrasah dan moderasi beragama.
Kegiatan diikuti 80 utusan dari madrasah baik negeri maupun swasta, para pimpinan ormas dan OKP Islam, termasuk kalangan media massa.
Pada kegiatan tersebuut, pihaknya menghadirkan pembicara yang berasal dari Anggota Komisi VIII DPR RI, Kepala Satgaswil Bengkulu Densus 88 Anti Teror Polri, Ketua PC NU Rejang Lebong, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Rejang Lebong. (Ant/OL-7)
BPIP dan UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan menggelar diskusi bertajuk “Aktualisasi Nilai Ketuhanan dan Kebangsaan dalam Menjaga Moderasi Beragama di Indonesia”. Edukasi Pancasila
Toleransi, katanya, adalah kata yang paling sering terdengar tapi terkadang bisa berbalik menjadi penyebab tindakan-tindakan intoleran.
Kementerian Agama menggagas Gerakan Ekoteologi, yaitu pendekatan keagamaan yang mendorong kepedulian lingkungan berbasis nilai-nilai spiritual.
Fondasi dari moderasi beragama yang kokoh tak hanya bertumpu pada edukasi atau pendekatan budaya semata, tetapi juga sangat berkaitan dengan kondisi ekonomi masyarakat.
Dengan memahami makna semboyan bangsa tersebut maka akan muncul cinta, toleransi, dan kelembutan perlu dimiliki oleh setiap orang yang beragama.
Wasathiyah sejatinya mengantarkan manusia ke kehidupan yang sukses dan bahagia, baik di dunia maupun di akhirat.
Acara yang diselenggarakan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Denpasar ini bertujuan untuk mewujudkan kerukunan umat beragama dengan menyasar berbagai elemen masyarakat.
Perkembangan penduduk yang yang semakin padat dan majemuk dengan keragaman suku bangsa dan agama menjadikan hal penting dalam menjaga kehidupan dan kerukunan.
Nasaruddin menyoroti kondisi di negara-negara kawasan teluk yang hingga saat ini tidak kunjung lepas dari konflik. Padahal, bahasa mereka sama, peradabannya sama, tapi tidak bisa kompak.
Keberagaman agama dan budaya di Indonesia tersebut ibarat sebuah puzzle, ketika setiap bagiannya akan saling melengkapi untuk membentuk gambar utuh sehingga terlihat makin indah.
Di tempat itu ada dua gereja, ada dua wihara, dan enam masjid serta musala disertai dengan tempat pendidikan Alquran
Bali, khususnya Denpasar memang dikenal memiliki masyarakat yang beragam. Untuk mereka diharap bisa terus menjaga kerukunan dan sikap toleransi tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved