Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
DOKTER dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Donny Naupar menyatakan penyakit kelainan darah, Thalassemia, yang dapat diturunkan dari orangtua kepada anak, hingga saat ini belum ada obatnya.
"Untuk memeriksa Thalassemia dapat dilakukan pemeriksaan darah lengkap, tes genetik, dan elektroforesis hemoglobin," kata Donny dalam keterangan resmi, Sabtu (17/9).
Thalassemia merupakan penyakit gangguan pembentukan bahan pengangkut oksigen (hemoglobin) yang ada di dalam sel darah merah, sehingga sel darah merah mudah pecah.
Baca juga: Kemenkes: 35 Kasus Hepatitis Akut Dinyatakan Probable
Untuk itu, FKUI melakukan Pengabdian Masyarakat (Pengmas) dengan memberikan edukasi berupa penyuluhan dan konsultasi warga Labuhan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk menekan angka penyakit kelainan darah atau Thalassemia.
Pengmas yang dilakukan di Labuan Bajo ini bertujuan memperkenalkan tentang darah dan penyakit darah kepada masyarakat, sehingga mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat dan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit tersebut.
Tim pengmas ini dari Program Doktor Ilmu Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) mengadakan penyuluhan dan konsultasi kesehatan tentang penyakit kelainan darah.
Kegiatan dipusatkan di Puskesmas Labuan Bajo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, dengan target peserta adalah ibu hamil dan dan pelajar putri dari SMPN 1 Komodo dan MAN Labuan Bajo.
Dosen dan mahasiswa S3 Ilmu Biomedik FKUI Rahimi Syaidah mengatakan darah merupakan cairan berwarna merah dan kental yang terdapat di dalam tubuh yang mengandung plasma dan sel.
Darah berperan untuk membawa oksigen dan nutrisi, serta membantu tubuh untuk menjalankan fungsinya dengan baik.
Darah terdiri dari plasma (55%) yang membawa air, nutrisi, dan garam, dan sel darah (45%) yang di dalamnya terdapat sel darah merah, sel darah putih, dan platelet atau trombosit.
Dokter FKUI Ani Retno Prijanti menjelaskan tentang penyakit-penyakit kelainan pada darah seperti Anemia dan Thalassemia. Anemia merupakan kondisi dimana tubuh memiliki kekurangan sel darah merah atau ketika sel darah merah tidak berfungsi untuk membawa oksigen.
Beberapa gejala anemia adalah cepat lelah, lesu, pucat kekuningan, denyut jantung cepat dan nafas pendek, pusing, Hb 13.5 g/dl untuk laki-laki dan hb 11,5 g/dl untuk perempuan.
Untuk mencegah anemia beberapa hal yang bisa dilakukan ialah mengonsumsi makanan yang kaya vitamin C, tidak minum teh atau kopi, makan sayuran hijau, tahu, dan kacang-kacangan, daging, sereal, vitamin B12, Vitamin asam folat, dan suplemen besi. (Ant/OL-1)
Hipertensi, hingga kini, masih menjadi penyebab utama penyakit kardiovaskular dan kematian dini di seluruh dunia.
Pemerintah Indonesia berupaya mengeliminasi kusta karena kusta merupakan penyakit yang seharusnya sudah tidak ada lagi.
Dalam hal cuka sari apel, asam asetat merupakan penyebab utama di balik efek samping yang mungkin muncul.
Penyakit leptospirosis kembali menarik perhatian setelah menimbulkan korban jiwa dan menginfeksi ratusan orang di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Selain harus berjuang dengan penyakitnya, penderita diabetes juga ternyata mengalami rasa kesepian yang luar biasa.
Saat ini terdapat 160 kasus Multiple Sclerosis di Indonesia pada 2020, sementara prevalensi MS di Indonesia diperkirakan antara 1-5 penyintas per 100.000 penduduk.
Rangkaian kegiatan Hari Thalasemia sedunia tersebut diharapkan dapat memberikan pengaruh positif dalam meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang thalasemia.
Thalassemia merupakan salah satu penyakit genetik atau yang diturunkan dari orang tua dan hingga saat ini belum ada obatnya. Ini penjelasan gejala, jenis, pengobatan, dan pencegahannya.
Salah satu penyakit keturunan atau kelainan genetik yang paling banyak terjadi di Indonesia adalah talasemia.
Fransiskus Maikel didiagnosa mengidap penyakit Thalasemia Mayor pada 2015 saat berusia 8 bulan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved