Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEMERINTAH dalam hal ini Kemendikbud-Ristek, Kemenag, Kemenkumham, hingga Kemenkeu sepakat mengusulkan RUU Sisdiknas sebagai Prolegnas Prioritas Tahun 2022. Akan tetapi hal itu masih bergantung pada keputusan DPR RI untuk membahas RUU tersebut di tahun ini atau tahun 2023 nanti.
"Posisi pemerintah sekarang menunggu, apakah DPR menyetujui atau tidak, keputusan DPR apakah dibahas taun ini, dibahas tahun depan itu kewenangan dari DPR. Jadi posisi pemerintah menunggu," ujar Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Anindito Aditomo pada Senin (12/9).
Sembari menunggu, kata pria yang akrab disapa Nino itu, pihaknya terus melakukan sosialisasi, diskusi dan dialog dengan berbagai stakeholder terkait. Menurutnya, pemerintah sangat terbuka untuk menerima masukan masyarakat dan dialog pun dilakukan secara intens.
Baca juga: Menkes: Vaksin PCV Bisa Turunkan Angka Kematian Bayi
Saat ini, untuk menjamin keterbukaan, pihaknya juga menyediakan website resmi. Semua informasi terkait RUU Sisdiknas hingga perkembangan terbarunya bisa diakses publik. Selain itu masyarakat juga bisa memberi masukan lewat website tersebut.
"Rapi intinya kami menjamin, kami berkomitmen untuk menjalankan proses ini secara terbuka dan partisipatif. Sudah ada lebih dari 1500 masukan yang terkumpul melalui website itu. Dan itu secara berkala kami rangkum, kami sintesis, dan kami bahas untuk menjadi bahan pertimbangan dalam pembahasan di tahap selanjutnya," jelasnya.
Nino menyampaikan bahwa sembari menunggu persetujuan DPR, RUU Sisdiknas sejauh masih pada tahap perencanaan. Artinya semua masukan publik masih terbuka untuk dicantumkan dalam draft RUU tersebut.
Dia meyakinkan, kekhawatiran publik bahwa RUU ini disusun secara terburu-buru dan di ruang gelap sangatlah tidak benar. Pro dan kontra dalam penyusunan RUU merupakan hal yang lazim dan memang menjadi bahan pertimbangan.
Untuk itu, Kemendikbud-Ristek pun berharap agar draft RUU yang diserahkan ke Baleg DPR RI itu akan dibahas bersama Komisi X. Sebab, Komisi X merupakan mitra Kemendikbud-Ristek yang sejauh paham betul berbagai hal terkait pendidikan di tanah air. Komisi X juga selama ini menerima masukan dari masyarakat, sehingga pembahasan bisa lebih komprehensif.
"Dan tentu kami berharap proses itu berjalan dengan lancar, tapi sama sekali nggak menutup kemungkinan proses pembahasan itu bisa sampe tahun depan juga. Bukan berarti kalau dibahasnya mulai tahun ini lantas harus disahkan tahun ini juga. Itu miskonsepsi yang beredar juga di sebagian kalangan, seolah-olah harus sah tahun ini juga. Dan ketika kita mulai pembahasan RUU kalaupun belum selesai akan di carry over ke masa sidang berikutnya di tahun depan," tandasnya. (H-3)
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti menyatakan menunggu arahan Presiden Prabowo soal keputusan MK mengenai sekolah gratis.
KEPALA Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah XIV Papua dan Papua Barat, Suriel Semuel Mofu mengatakan bahwa saat ini tanah Papua mengalami krisis dosen.
Kodifikasi menghasilkan peraturan yang lebih sistematis, konsisten, dan menyeluruh untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap hukum yang tertulis.
VISI besar pendidikan Indonesia sebagaimana terdapat dalam UU Sisdiknas Tahun 2003 haruslah diuji dari rangkaian kebijakan perencanaan, implementasi, hingga evaluasinya.
Meski akan ada beberapa perubahan mendasar dari UU Sisdiknas 2003, tentu masih banyak hal yang substansinya relevan.
DPR sudah menolak rencana revisi UU Sisidiknas untuk periode saat ini karena membutuhkan pembahasan yang lebih dalam dan tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat.
Melalui kurikulum tersebut, siswa tidak hanya unggul dalam akademis tetapi juga memiliki karakter Islami yang kuat dan siap melanjutkan pendidikan ke tingkat internasional.
Ing madya mangun karsa, hampir tidak pernah diterapkan dalam diktum skema kebijakan pendidikan nasional.
Kurikulum tematik pengelolaan sampah sebagai muatan lokal ini kini diimplementasikan hingga ke hamper 1.600 sekolah.
Kemendikdasmen akan tetap memberikan komitmen untuk menyelaraskan agenda nasional dengan program prioritas SEAMEO 2021 - 2030, di antaranya melalui 13 tahun wajib belajar
Keselarasan kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) menjadi langkah strategis dalam menekan angka pengangguran.
Jika generasi muda Indonesia tidak tertarik pada sains, tentu akan membuat semakin tertinggal dalam persaingan global.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved