Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
PERTEMUAN tingkat tinggi di bidang lingkungan dan iklim atau COP-27 yang diselenggarakan United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) akan digelar di Mesir pada November 2022 mendatang. Apa yang dibawa Indonesia ke dalam forum tersebut?
Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Agus Justianto mengatakan, Paviliun Indonesia di COP-27 nantinya, akan mengangkat tema Stronger Climate Action Together.
Selain melakukan diplomasi secara langsung di dalam forum dengan para pimpinan negara-negara, Indonesia juga akan melakukan soft diplomacy untuk menyuarakan kepentingan Indonesia dan membuka peluang kerja sama dengan mengadakan Paviliun Indonesia.
"Ini menekankan partisipasi semua pihak untuk bersama-sama membangun aksi penanganan pengendalian perubahan iklim untuk mencapai hasil yang lebih optimal," kata Agus, Jumat (9/9).
Agus yang juga menjadi penanggung jawab Paviliun Indonesia di COP-17 mengungkapkan bahwa pihaknya sudah merancang sejumlah kegiatan yang akan diadakan langsung di Mesir dan secara online.
Kegiatan-kegiatan itu mulai dari pameran yang bisa dilakukan parapihak, pertunjukan seni budaya, talkshow, hingga joint session yang akan mengundang negara lain dalam membahas satu topik tertentu.
"Untuk talkshow kita bagi menjadi beberapa topik utama. Paling sedikit ada 36 sesi yang akan dilaksakan dan itu bergantung dari animo peserta," beber Agus.
Ada sejumlah hal yang akan dibahas dalam talkshow tersebut. Diantaranya mempromosikan program FOLU Net Sink 2030 Indonesia, optimalisasi transisi energi, mobilisasi keuangan dalam penanganan perubahan iklim untuk pembangunan berkelanjutan, serta perubahan iklim dan ekosistem.
"Kita harap penyelenggaraan Pavilion Indonesia nanti menjadi wujud nyata dari penyampaian kontribusi Indonesia dalam pengendalian perubahan iklim dan komitmen yang terus-menerus kita gaungkan. Karena tidak hanya komitmen yang dilakukan secara global, tapi kita harus mengimplementasikan sampai tingkat tapak," tutup Agus. (H-2)
Dengan cara mengurangi emisi gas rumah kaca, beradaptasi perubahan iklim, dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Perubahan iklim ditandai dengan naiknya suhu rata-rata, pola hujan tidak menentu, serta kelembaban tinggi memicu ledakan populasi hama seperti Helopeltis spp (serangga penghisap/kepik)
PEMERINTAH Indonesia menegaskan komitmennya dalam mempercepat mitigasi perubahan iklim melalui dukungan pendanaan dari Green Climate Fund (GCF).
Indonesia, dengan proposal bertajuk REDD+ Results-Based Payment (RBP) untuk Periode 2014-2016 telah menerima dana dari Green Climate Fund (GCF) sebesar US$103,8 juta.
Periset Pusat Riset Hortikultura BRIN Fahminuddin Agus menyatakan lahan gambut merupakan salah satu penyumbang emisi karbon terbesar, terutama jika tidak dikelola dengan baik.
Studi Nature ungkap pemanasan global tingkatkan fotosintesis darat, tapi lemahkan produktivitas laut. Hal itu berdampak pada iklim dan rantai makanan global.
PEMERINTAH Indonesia mempersiapkan sejumlah best practice keberhasilan upaya pengendalian iklim dalam COP 27 di Mesir, bulan depan.
Delegasi Indonesia diminta membawa kepentingan negara berkembang dalam forum COP 27 di Mesir, November 2022.
SAAT ini, negara-negara di dunia sedang menggalakkan penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai.
Menteri Siti menyampaikan bahwa penyelenggaraan G20 merupakan momentum untuk mewujudkan tindakan kolektif yang lebih berani untuk mengatasi tiga krisis planet bumi.
Terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah COP 4 Konvensi Minamata merupakan wujud pengakuan dunia internasional terhadap pencapaian Indonesia dalam pengurangan dan penghapusan merkuri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved