Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Satgas: Vaksinasi Booster Harus Tuntas agar Beralih ke Endemi

Mediaindonesia.com
08/9/2022 21:23
Satgas: Vaksinasi Booster Harus Tuntas agar Beralih ke Endemi
Ilustrasi vaksinasi covid-19(DOK.MI)

KEPALA Subbid Dukungan Kesehatan Bidang Darurat Satgas Penanganan Covid-19 Alexander K Ginting mengatakan cakupan vaksinasi dosis penguat (booster) yang bergerak lambat menjadi pekerjaan rumah yang perlu dituntaskan untuk mencapai endemi.
 
"Vaksinasi masih jadi pekerjaan rumah. Angka booster di Indonesia masih lambat," kata Alexander saat menjadi pembicara talkshow: 'Mengukur Relevansi Protokol Kesehatan' yang diikuti dari YouTube Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Jakarta, seperti dilansir Antara, Kamis (8/9).
 
Ia mengatakan dari total sasaran program vaksinasi mencapai 235 juta  jiwa lebih, cakupan vaksin dosis 1 telah 86% atau setara 203 juta lebih, vaksin dosis 2 mencapai 170 juta jiwa lebih.
 
Namun persoalan saat ini, kata dia, cakupan vaksinasi booster atau dosis penguat masih bergerak lambat pada angka pencapaian 61 juta orang dari target sasaran.
 
"Laporan laju vaksinasi dengan setahun lalu berbeda. Sekarang 15 ribu orang, tapi tahun lalu bisa 90 ribu orang (per hari)," katanya.


Baca juga: Konsisten dengan PPKM, RI tidak Perlu Tiru Tetangga Lepas Masker

 
Ia mengatakan akses masyarakat ke sentra vaksinasi serta program akselerasi vaksinasi perlu kembali dievaluasi.

"Tahun lalu, Satgas mulai dari desa/kelurahan aktif, Babinsa ikut terlibat dan ini membuat laju vaksinasi tinggi, khususnya saat mudik," katanya.
 
Namun, saat keadaan kasus mulai landai, kata Alexander, animo masyarakat terhadap vaksinasi covid-19 kembali rendah. Kendati ada regulasi persyaratan booster bagi pelaku perjalanan, tapi cakupan peserta belum setinggi capaian 2021.
 
"Ini jadi kampanye kita bersama, sasaran masyarakat 140 juta vaksinasi," katanya.
 
Alexander mengatakan prioritas utama dalam kepesertaan vaksinasi adalah kelompok lanjut usia (lansia) dan masyarakat umum.
 
"Vaksinasi ini harus dilihat sebagai perlindungan dan menjaga agar tidak terinfeksi dan sakit. Diharapkan kelompok masyarakat dan lansia di seluruh Indonesia, bupati dan wali kota harus menciptakan akses agar masyarakat bisa divaksin," katanya. (Ant/OL-16)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya