Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

Kepala BKKBN: IQ Masyarakat Indonesia Terendah di Asia karena Stunting

Agus Utantoro
05/9/2022 07:15
Kepala BKKBN: IQ Masyarakat Indonesia Terendah di Asia karena Stunting
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo(MI/Reza Sunarya)

KEPALA Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan stunting adalah persoalan serius yang harus mendapat perhatian dari semua kalangan masyarakat. Persoalan stunting, menurutnya, adalah bagian dari pembangunan sumber daya manusia. 

"Bapak  Presiden Joko Widodo sudah menekankan bahwa pembangunan SDM perlu diperhatikan," kata Hasto.

Lebih lanjut, Hasto mengatakan tingkat rata-rata IQ masyarakat Indonesia paling rendah dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya. Indeks pembangunan manusia atau human capital index, menurut Hasto, juga rendah dan berada di urutan 75 hingga 83 dari 170 negara.

Baca juga: Fokus Pencegahan, Target Zero Penambahan Stunting di Muba

"Setelah diurut, ternyata penyebabnya karena stunting. Orang stunting itu mudah dicirikan, pendek, IQ nya tidak berkembang, dan sakit-sakitan. Stunting itu tidak produktif," kata Hasto.

Karena itu, mantan Bupati Kulonprogo itu mengajak masyarakat  untuk saling menolong. 

"Marilah kita menolong tetangga kita,  menolong masyarakat Sleman, menolong masyarakat Yogyakarta. Cegah stunting itu sangat mudah sekali. Butuh protein hewani," ungkap Hasto.

Ia juga mengajak masyarakat untuk menjadi Bapak Asuh Anak Stunting dengan memberikan donasi Rp450 ribu setiap bulan.

"Minimal untuk selama 6 bulan. Sebab kesempatannya hanya pada dua tahun usia bayi. Setelah itu tidak bisa dikoreksi lagi. Dua tahun itu betul-betul harus kita urus," kata Hasto.

Selanjutnya, Hasto mengukuhkan Danrem 072/Pamungkas Brigjen Puji Cahyono sebagai Bapak Asuh Anak Stunting. Pengukuhan ditandai dengan pemasangan selempang Bapak Asuh Anak Stunting.

Usai dikukuhkan, Brigjen Puji mengaku terharu karena mendapat kehormatan menjadi Bapak Asuh Anak Stunting. 

"Ini merupakan acara sangat special. Bapak dan ibu sudah meluangkan waktu hadir untuk menyaksikan pengukuhan saya sebagai Bapak Asuh Anak Stunting di Yogyakarta," kata Brigjen Puji.

Puji mengatakan, Korem 072 Pamungkas membawahi dua wilayah yakni Daerah Istimewa Yogyakarta dan eks Karesidenan Kedu. 

"Saya akan minta jajaran saya untuk turun membantu percepatan penurunan stunting ini," kata Brigjen Puji,

Usai dikukuhkan, Brigjen Puji kemudian menyematkan pin sebagai tanda pengangkatan Bapak Asuh Anak Stunting kepada Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo, Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa, Sekda Kabupaten Sleman Hardo Siswoyo, Kasrem 072 Pamungkas Kolonel Heri, Dandim 0732 Sleman Letkol (Arm) Danny Arianto Pardamean Girsang, dan Dandim 0734 Kota Yogyakarta Letkol Inf. Arif Harianto.

Dalam sambutannya, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengapresiasi Kodim 0732 Sleman, yang telah mengadakan kegiatan Malam Peduli Stunting. 

Bupati juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang telah membantu upaya percepatan penurunan stunting. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya