Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
RATUSAN perempuan dari berbagai komunitas wanita berkebaya yang tergabung dalam koalisi tradisikebaya.id, menari bersama dalam acara Kebaya Berdansa di Tribeca Park, Central Park, Jakarta Barat, akhir pekan lalu. Acara tersebut digelar dalam rangka kampanye untuk mendorong masuknya kebaya sebagai warisan budaya tak benda di UNESCO.
Karlina Puspa, Ketua Umum Forum Bhinneka Indonesia (Forbhin) mengaku tidak menyangka animo masyarakat sangat besar. Hal ini ditandai dengan banyaknya perempuan berkebaya yang datang di acara itu.
"Hari ini senang sekali ya, ramai diluar dugaan semuanya bergembira dan semuanya memakai kebaya. Dan kebaya ternyata sangat luwes bisa dipakai di event apa saja. Harapannya kedepan ayo kita bersama-sama memperjuangkan sampai ke UNESCO dan Kebaya menjadi sah milik Indonesia menjadi ciri khas dan identitas perempuan Indonesia, Kebaya adalah Indonesia," ungkap Karlina dalam keterangannya pada Senin (29/8).
Turut hadir di acara tersebut, Deputi V bidang Politik, Hukum, Keamanan, Pertahanan dan Hak Asasi Manusia Kantor Staf Presiden Republik Indonesia, Jaleswari Pramodhawardani. Dalam sambutannya ia mengapresiasi setinggi-tingginya gerakan kampanye Kebaya Goes to UNESCO lewat kegiatan Kebaya Berdansa. Ia menilai bahwa Kebaya merupakan bagian tak terpisahkan dari identitas perempuan Indonesia dan tak lekang oleh zaman.
"Bagi seorang perempuan, berkebaya tidak saja untuk mengartikulasikan dirinya melalui pakaian, tetapi juga memiliki makna yang lebih luas mulai dari wujud identitas hingga kecintaan pada budaya bangsa," tuturnya.
Lebih lanjut, Jaleswari mengatakan bahwa gaung Kebaya Goes to UNESCO sejalan dengan perspektif Pemerintah pada misi bersama dalam menjaga kepemilikan serta menduniakan Kebaya, apalagi saat ini Indonesia tengah berada pada puncak kepemimpinan global. Momentum ini dirasa sangat pas untuk memperkenalkan budaya Indonesia pada dunia.
"Indonesia tengah berada pada puncak kepemimpinan global, Indonesia mendapatkan kedudukan strategis dalam tataran regional maupun internasional. Untuk itu saya rasa mendapatkan pengakuan dari UNESCO atas Kebaya sebagai warisan budaya tak benda dari Indonesia merupakan langkah holistik yang harus terus kita upayakan dalam mendukung penguatan soft power Indonesia," ungkapnya.
Baca juga: Kesehatan Mental Adalah Fondasi untuk Masa Depan Anak
Senada dengan Karlina, Ketua Umum Asosiasi Komunitas Musisi Indie Kreatif (ASKOMIK), Gatut Suryo juga mengaku senang dengan keberhasilan acara Kebaya Berdansa. Menurutnya Kebaya bisa dipadukan dengan jenis musik apapun, dan bisa digunakan di kegiatan manapun.
"Kebaya itu dari dulu sebenarnya dari zaman nenek moyang kita itu sudah di pakai di kegiatan apa saja sehari hari, jadi sampai berdansa pun. Nah sekarang ini begitu banyak anak-anak muda sebenarnya sudah mulai dengan gaya gaya kebaya yang sporty, modis itu kebaya bisa dipakai dimana saja. Jadi kebaya itu tetap masuk ke semua genre," tambah Gatut.
Silviyanti Dwi Aryati selaku Assistant Marcomm & Relations General Manager Central Park dan Neo Soho Mall mengaku sangat senang dan ikut mendukung Gerakan Kebaya Goes to UNESCO lewat berbagai kegiatan yang diselenggarakan di Central Park.
“Kebaya Berdansa adalah salah satu gerakan mendukung kampanye Kebaya Goes To Unesco yang juga termasuk dalam rangkaian besar Central Park dan Neo Soho Mall selama bulan Agustus 2022 dengan tujuan agar dunia mengetahui bahwa Kebaya milik Indonesia dan identitas perempuan Indonesia," ungkapnya.
Acara Kebaya Berdansa di inisiasi bersama yang terdiri dari FORBHIN, ASKOMIK, Kamar Musik Nusantara (KMN), Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI), Universal Line Dance (ULD), Yayasan Budaya Nusantara Digital (YBND) dan juga Central Park. (R-3)
Lestari Moerdijat mengatakan inisiatif masyarakat berkesenian harus mendapat dukungan demi melestarikan kebudayaan nasional yang mampu memperkuat identitas dan persatuan bangsa.
Melalui Polantas Menyapa, kampanye keselamatan diwujudkan dalam format dialog yang santai dan kreatif di tengah pusat keramaian.
MENGINJAK usia 80 tahun Indonesia merdeka dan berdemokrasi, Laboratorium Indonesia 2045 menilai hubungan partai politik dan konstituen semakin memburuk.
Indonesia tercatat memiliki 2.213 warisan budaya tak benda, meski baru 16 yang diakui UNESCO mulai dari wayang, batik, keris, hingga jamu dan reog.
Direktur SIPA Irawati Kusumorasri menyebut Patricia Arstuti sebagai representasi generasi Z yang mampu menjembatani nilai-nilai tradisional dengan ekspresi kekinian.
Thai Trade Center Jakarta, di bawah naungan Department of International Trade Promotion (DITP) Ministry of Commerce Thailand resmi membuka acara Thailand Week 2025 di Jakarta.
Forum ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Turki sepanjang 2025.
Para pengurus menyampaikan berbagai aspirasi, terutama terkait penguatan komunikasi dan efektivitas kerja-kerja partai ke depan.
Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta, Khoirudin, menghadiri kegiatan Karang Taruna Kembangan Fest 2025 di kawasan Puri CNI, Kembangan, Jakarta Barat.
Ikatan Keluarga Dewan (IKD) DPRD Provinsi DKI Jakarta menggelar berbagai perlombaan di Rumah Dinas Ketua DPRD DKI Jakarta.
Komunitas ini memiliki ambisi besar, yakni mengirimkan wakil untuk bertanding di ajang-ajang kompetitif nasional dan internasional.
GUBERNUR DKI Jakarta Pramono Anung memastikan tidak ada korban jiwa maupun kerusakan di Jakarta akibat gempa bumi bermagnitudo 4,9 yang berpusat di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (20/8)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved