Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
MANTAN Direktur Penyakit Menular Badan Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara, Prof Tjandra Yoga Aditama mengungkapkan kasus cacar monyet di dunia terus mengalami peningkatan. Dalam statistik disebutkan naik 20 persen dalam satu minggu.
Data resmi WHO sampai Rabu, (17/8) lalu sudah ada lebih dari 35.000 kasus cacar monyet dari 92 negara di dunia. Pada data itu, kasus di Indonesia tentu belum masuk perhitungan. “Sejauh ini sudah ada 12 kematian (akibat cacar monyet),” kata Tjandra, Sabtu (20/8).
“Kemudian, memang sejauh ini sebagian besar kasus adalah mereka yang laki-laki sex dengan laki-laki. WHO menyampaikan bahwa negara dapat mendesain dan memberi informasi dan pelayanan kesehatan pada kelompok ini, tentu dengan cara yang baik dan sesuai hak asasi, martabat dan kehormatan diri. Perlu juga ditegaskan bahwa tentu siapa pun dapat terkena penyakit ini, apapun latar belakangnya,” jelas Tjandra.
WHO juga telah menyatakan secara resmi agar semua negara, termasuk Indonesia harus siap menghadapi penyakit cacar monyet. “Sudah dinyatakan sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KKMMD), bukan Kedaruratan Kesehatan Global ya. semua perlu melakukan upaya kesehatan masyarakat untuk menghentikan penularan cacar monyet di negaranya, apalagi kalau sudah ada kasus seperti di negara kita ini,” papar Tjandra.
Baca juga: Satu Kasus Konfirmasi Cacar Monyet Ditemukan di Jakarta
Mantan Direktur Penyakit Menular WHO itu menyampaikan ada beberapa upaya yang harus dilakukan jika cacar monyet terkonfirmasi masuk ke Indonesia. Tjandra mengatakan perlu ada peningkatan surveilan penyakit. Diikuti dengan penelusuran kasus yang ketat serta komunikasi risiko yang baik.
“Kita juga perlu melibatkan secara aktif masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Kemudian harus ada upaya penurunan risiko dan vaksinasi. Kita tentu berharap agar di negara kita setidaknya upaya-upaya ini dapat dilakukan dengan maksimal,” ujar dia.
Sampai saati ini, Tjandra mengungkapkan ketersediaan vaksin cacar monyet di dunia masih terbatas. WHO bahkan menegaskan bahwa mereka kawatir bahwa ketimpangan pemerataan vaksin yang pernah terjadi untuk COVID-19 akan terjadi lagi pada pengendalian cacar monyet ini.
“Karena itu baik kalau kita di Indonesia segera mengadakan vaksin di lapangan untuk yang membutuhkan. WHO sudah memberi penamaan baru untuk clade/galur/jenis cacar monyet. Yang dulu dikenal sebagai clade Congo Basin atau Afrika Tengan kini disebut sebagai clade I, dan yang clade/galur Afrika Barat disebut clade II,” pungkas dia. (OL-4)
Isu parkir berkaitan dengan lalu lintas dan ketertiban kota. D sisi lain, inovasi pun perlu kajian matang agar tidak mandek di tengah jalan.
Fenomena ini berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum berupa banjir pesisir atau rob di wilayah pesisir utara Jakarta
Raperda Penyelenggaraan Pendidikan sebagai bentuk upaya pemerintah menjamin layanan pendidikan untuk semua anak usia sekolah.
Sapto mengatakan, awalnya pihak berusaha menghubungi pemilik rumah namun tak membuahkan hasil. Begitu pula kepada para penyewa sebelumnya yang juga tidak kooperatif.
DALAM rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80, Hotel Best Western Premier Jakarta menghadirkan promo spesial bertajuk Stay & Dine Delight.
DINAS Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mencatat bahwa saat ini banyak warga berusia remaja di Jakarta terancam mengidap penyakit diabetes.
ORGANISASI Kesehatan Dunia atau WHO baru-baru ini menyatakan bahwa Timor Leste bebas malaria. Hal ini lantas menjadi tonggak sejarah kesehatan publik yang luar biasa bagi negara tersebut.
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
Virus Chikungunya sedang menyebar ke wilayah Samudera Hindia, Eropa, hingga wilayah lain. WHO mengeluarkan seruan mencegah terjadinya pandemi virus Chikungunya
Tank Israel memasuki Deir al-Balah di Gaza tengah untuk pertama kalinya dalam 21 bulan perang. PBB perkirakan 80 ribu warga harus dievakuasi.
BEBAN penyakit pneumonia di Indonesia masih tergolong tinggi, khususnya pada kelompok usia dewasa dan lansia, serta individu dengan penyakit penyerta.
KEPALA Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus, Kamis (26/6), mengatakan bahwa badan tersebut berhasil mengirimkan pengiriman medis pertamanya ke Gaza sejak 2 Maret.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved