Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Menkes Budi Ingatkan Vaksinasi Covid-19 Kurangi Risiko Kematian

Dinda Shabrina
10/8/2022 10:57
Menkes Budi Ingatkan Vaksinasi Covid-19 Kurangi Risiko Kematian
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.(ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

MENTERI Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan vaksinasi dan booster bisa mengurangi risiko kematian dan masuk rumah sakit. Terutama bagi mereka yang masuk dalam kelompok rentan seperti lansia.

Kasus covid-19 di Indonesia saat ini, kata Budi, lebih sedikit yakni sekitar 7.000-an  per hari daripada kasus di luar negeri seperti Jepang yang mencapai 300 ribuan per hari.

Menkes Budi mengatakan perlunya vaksinasi karena mayoritas penyebab pasien covid-19 dengan kondisi berat di rumah sakit dan pasien yang meninggal karena tidak divaksin atau vaksinnya belum lengkap.

“Kalau sudah divaksin atau booster, maka risiko seseorang tertular covid-19 turun jauh dibandingkan yang belum vaksin atau booster,” ucap Menkes Budi dalam keterangannya Rabu, (10/8).

Baca juga: 40 Juta Masyarakat Sudah Terima Booster

Lansia yang tertular covid-19 dan dirawat di rumah sakit memiliki risiko kematian 20 kali lebih tinggi daripada lansia di bawah usia 50 tahun. Kemudian yang paling banyak masuk rumah sakit dan meninggal adalah yang belum divaksin.

“Jadi pesan saya cuman satu, cepat-cepat divaksin dan booster, kalau tertular tidak apa-apa tapi insha Allah tidak masuk rumah sakit dan mengurangi risiko kematian,” kata Menkes.

Selain itu, Budi juga menyampaikan jangan sampai merasa aman hanya karena sudah vaksinasi dosis 1 dan dosis 2. Efikasi vaksin akan turun setelah 6 bulan karena itu perlu dilakukan vaksinasi booster.

“Kita lihat kemungkinan orang tertular covid-19 yang masuk rumah sakit setelah vaksin dosis 1 dan 2, serta booster jumlahnya kecil sekali. Oleh karena itu masyarakat diimbau divaksinasi dosis lengkap dan booster karena itu mengulangi risiko masuk rumah sakit atau risiko kematian,” pungkas dia. (Dis/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya