Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
PSIKOLOG dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Vera Itabiliana Hadiwidjojo mengatakan keluarga dapat memanfaatkan kegiatan memasak sebagai aktivitas seru untuk membangun quality time atau waktu yang berkualitas, yang bermanfaat untuk merekatkan hubungan antaranggota keluarga.
"Waktu bersama keluarga tidak harus liburan pergi ke mana-mana, tapi cukup dengan aktivitas sehari-hari yang bisa dilakukan di rumah, salah satunya memasak," kata Vera dalam sebuah webinar, Senin (8/8).
Menurut Vera, kegiatan memasak akan memunculkan banyak hal termasuk diskusi dan interaksi satu sama lain yang dapat merekatkan hubungan keluarga.
Baca juga: Yulita Sebut Memasak itu Soal Perasaan
Selain itu, lanjut Vera, bau-bauan yang ditimbulkan saat memasak juga akan membuat anak terus mengingat momen bersama orangtua mereka meski dia sudah tumbuh dewasa.
"Penelitian bilang, memori bau itu akan bertahan lama. Jadi kalau anaknya sudah besar lalu mencium bau tertentu, itu akan mengingatkan bau masakan yang waktu itu dimasak bersama. Nah, itu kedekatannya timbul lagi," ujar Vera.
Saat mengajak anak agar mau memasak bersama, Vera mengatakan orangtua jangan menjadikan kegiatan tersebut sebagai sebuah paksaan. Seluruh anggota keluarga termasuk anak juga perlu berdiskusi terlebih dahulu mengenai waktu dan menu yang ingin dimasak.
"Anak akan terdorong kalau dia melihat ini bukan kewajiban. Tetapkan misalnya Sabtu atau Minggu itu sebagai waktu bersama keluarga. Itu harus klop dulu jadwalnya, lalu bicarakan menunya apa," tutur Vera.
"Bisa jadi, quality time-nya tidak hanya saat memasaknya tapi juga saat rapatnya, saat pembagian tugasnya," imbuh dia.
Kemudian, saat memasak, lanjut Vera, nikmati momen kebersamaannya dan jangan menerapkan banyak aturan kepada anak. Menurutnya, jika terlalu banyak aturan atau kritik, anak justru jadi malas mengikuti aktivitas tersebut.
Selain merekatkan ikatan antaranggota keluarga, Vera mengatakan quality time termasuk melalui kegiatan memasak juga akan mengembangkan karakter anak sehingga dia tumbuh menjadi anak yang percaya diri, mandiri, dan mampu bekerja sama.
Di samping itu, quality time juga bermanfaat agar orangtua tidak stres.
"Saat berdekatan, ada hormon oksitosin atau hormon cinta. Saat hormon keluar, kita merasa lebih dekat, lebih nyaman. Jadi (quality time) penting banget, saya bilang ini hal yang patut diperjuangkan," ujar Vera. (Ant/OL-1)
Penting bagi keluarga maupun orangtua yang memiliki remaja bisa memahami perubahan perilaku remaja agar bisa mendeteksi dini jika anak mereka mengalami masalah kesehatan mental.
Istilah married single mom muncul di media sosial. Simak penjelasan fenomena ini berikut.
Remaja yang sedang menghadapi krisis pencarian identitas biasanya lebih rentan terpengaruh godaan untuk ikut menyalahgunakan narkoba.
PENGUATAN peran orangtua dibutuhkan dalam mendukung upaya meningkatkan kualitas kesehatan keluarga di tanah air.
PERUSAHAAN wajib membangun budaya kerja inklusif berdampak nyata bagi karyawan lintas tahap kehidupan dan kemampuan melalui kebijakan progresif yang relevan.
Anak-anak yang tumbuh tanpa kehadiran ayah lebih cenderung mengalami masalah perilaku, depresi, rasa rendah diri, dan kegagalan dalam pendidikan.
Guru membagikan enam kebiasaan penting yang bisa diterapkan orang tua dan siswa di bulan pertama sekolah.
Muklay menyampaikan bahwa seni sebaiknya dipahami sebagai ruang ekspresi, bukan sebagai sarana mencari keuntungan materi semata.
Upaya untuk membiasakan anak menerapkan pola makan sehat bisa mulai dilakukan pada masa pengenalan MPASI, ketika anak berusia sekitar enam bulan.
Makan bersama keluarga secara rutin penting untuk membangun kebiasaan makan sehat sekaligus mempererat ikatan keluarga.
Para orangtua disarankan menghindari penggunaan disinfektan dan antiseptik secara berlebihan di rumah dan fokus pada upaya kebersihan fungsional, bukan sterilisasi berlebihan.
Penelitian terbaru mengungkap lima kebohongan kecil yang sering dilakukan orangtua kepada anak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved