Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
PERJUANGAN kemerdekaan Indonesia, bukanlah sebuah proses yang mudah. Dibutuhkan perjuangan dan juga pengorbanan besar untuk mencapai hal itu.
Tiap perang, baik yang tercatat dan maupaun tidak tercatat, setiap kematian dengan nisan yang diberi nama dan tidak, menjadi alasan Indonesia kini terbebas dari penjajahan. Salah satu pertempuran yang paling dikenang adalah pertempuran Ambarawa, selepas proklamasi.
Pertempuran Ambarawa dilatarbelakangi oleh kedatangan pasukan Sekutu, yang dipimpin Brigadir Bethell, pada 20 Oktober, setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan. Kedatangan pasukan Sekutu itu untuk mengurus tawanan perang dari Jepang dan mengevakuasi pasukan Sekutu.
Baca juga: Ini Usulan Dasar Negara dari Soekarno, Soepomo, dan Muh Yamin di Sidang BPUPKI
Awalnya, kedatangan pasukan Sekutu tersebut diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia.
Namun, penolakan dan perlawanan terjadi saat masyarakat mengetahui bahwa pasukan Sekutu membawa NICA (Netherland Indies Civil Administration) atau yang dikenal sebagai pemerintah Hindia Belanda, yang bertujuan membebaskan pasukan Belanda dan kembali menguasai Indonesia.
Selain itu, pasukan sekutu dan juga NICA melucuti senjata TKR (Tentara Keamanan Rakyat). Tentara Keamanan Rakyat dari Resimen I Kedu pimpinan Letkol M Sarbini juga membalas tindakan tersebut dengan cara mengepung tentara Sekutu dari berbagai penjuru. Namun, pertempuran yang lebih besar bisa dicegah saat itu karena adanya dialog antara Presiden Soekarno dan Bethell.
Namun, dialog tersebut tidak menghentikan pertempuran sepenuhnya. Tepatnya, pada 23 November 1945, saat matahari mulai terbit, dimulailah tembak-menembak dengan pasukan Sekutu yang pada akhirnya bertahan di kompleks gereja serta kerkhof Belanda di Jl Margo Agoeng. Pasukan Indonesia pada saat itu terdiri dari Yon Imam Adrongi, Yon Soegeng. dan Yon Soeharto.
Dari pihak sekutu, pasukan dipimpin oleh Brigadir Bethell. Pasukan Indonesia pada saat itu yang terlibat adalah Letkol M Sarbini dan Letkol Isdiman, yang tewas di medan pertempuran, yang merupakan orang kepercayaan dari Jenderal Soedirman. Soedirman, pascakematian Letkol Isdiman langsung turun ke medan perang. (OL-1)
Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menghadirkan gebrakan berbeda dalam Karnaval Kemerdekaan HUT ke-80 Republik Indonesia.
Dengan pembaruan pendidikan, tokoh terdidik seperti Soekarno dan Sutan Sjahrir lahir dan menjadi pelita bagi masyarakatnya.
Dengan mengangkat karya intelektual, dialog kebangsaan, serta semangat persatuan, acara ini diharapkan menjadi kontribusi nyata dalam membangun Indonesia.
Gebyar Kemerdekaan merupakan agenda tahunan Peradi Jakbar yang juga sebagai ajang silaturahim
Dalam pidatonya, Wakil Ketua Golkar DKI Ashraf Ali menegaskan bahwa perjuangan para pahlawan harus diteruskan dengan cara yang relevan di era modern ini.
Ini momentum refleksi sejauh mana kita menghargai jasa para pahlawan dan sekuat apa komitmen kita mengisi kemerdekaan dengan upaya nyata demi kemajuan daerah dan bangsa.
DALAM pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas 10, para siswa sekolah menengah atas (SMA) akan mempelajari delapan bab.
First time arti: pelajari makna pengalaman pertama dan penerapannya dalam hidup, dari karier hingga hubungan. Temukan tips suksesnya!
SEKARANG kita belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) kelas 5 SD (sekolah dasar) semester 2. Ini terdiri dari tiga bab. Apa saja isinya? Simak tulisan berikut.
MARI kita belajar materi Pendidikan Agama Islam (PAI) kelas 4 SD (sekolah dasar) Kurikulum Merdeka semester 2. Ada apa saja di pelajaran PAI kelas 4 SD semester 2? Berikut rangkumannya.
MARI kita belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) kelas 4 SD (sekolah dasar) semester 1. Ada lima materi yang akan kita pelajari di kelas 4 SD semester 1. Mari kita belajar bersama.
Bahkan banyak alat elektronik yang terdapat komponen magnet di dalamnya. Nah, untuk lebih memperdalam pengetahuan kita tentang magnet simak penjelasan berikut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved