Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
PUSAT-pusat riset di Universitas Pancasila (UP) didorong untuk melakukan riset untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang ada di hilir, dan sebaliknya teknologi-teknologi yang masih berada di hulu dapat secara luas mengalami hilirisasi.
Demi mewujudkan hal tersebut, Universitas Pancasila memperoleh pendanaan empat proposal pada kegiatan Matching Fund yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) pada pelaksanaan Matching Fund 2022.
Rektor Universitas Pancasila, Prof. Dr. Edie Toet Hendratno, S.H, M.Si, FCBArb menghadiri penandatanganan perjanjian kerja sama Perguruan Tinggi dan Diktiristek penerima Pendanaan Program Maching Fund Kedaireka tahun anggaran 2022 di Gedung D Kemendikbud-Ristek, Jakarta.
Acara tersebut dihadiri oleh Wakil Rektor 1 Universitas Pancasila, Prof. Dr. Sri Widyastuti, S.E., M.M., M.Si selaku Ketua Matching Fund 2022 dan Dr. Ir. Maya Damayanti, M.Si, selaku Koordinator Lapangan Matching Fund 2022.
Diterangkannya, keempat proposal tersebut diketuai masing- masing oleh Dr. Ir. Dwi Rahmalina, M.T dengan judul ‘Riset Inovasi Hilirasi Desain Rekayasa Prototipe Kursi Roda Berkekuatan Tinggi dan Ringan Bagi Anak Penyandang Disabilitas Untuk Menunjang Kemandirian Kesehatan’,.
Dr. Apt. Yati Sumiyati, M.Kes dengan judul ‘Produk Halal Bioteknologi Colocasia Esculenta Sebagai Nutrasetikal Untuk Mengatasi Stunting Dan Obat Tradisional Osteoarthritis Dalam Mendukung Kemandirian Kesehatan’.
Dr. Ir. Jonbi, M.T, M.M, M.Si dengan judul ‘Komersialisasi Nanogrout Untuk Material Perbaikan Jalan, Struktur Bangunan, dan Bearing Pad Jembatan’.
Rafrini Amyulianthy dengan judul ‘Pengembangan Strategi Promosi Bisnis dan Teknologi Produksi Untuk Industri Batik Ramah Lingkungan Berbasis Kearifan Lokal di Kabupaten Cirebon’.
Baca juga: ITB Hormati Keinginan Orangtua Mahasiswa SBMITB
Dalam keterangan pers, Sabtu (30/7), perlu diketahui bahwa program Matching Fund Kedaulatan Indonesia dalam Reka Cipta (Kedaireka) berfokus untuk mewujudkan hasil kolaborasi inovatif melalui platform Kedaireka.
Perguruan Tinggi dengan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) bekerja sama untuk meningkatkan manfaat dan relevansi sekaligus menyesuaikan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Perguruan Tinggi dengan kebutuhan DUDI dan masyarakat.
Kunci keberhasilan program adalah terbangunnya kepercayaan antara dua insan tersebut, yaitu Insan Dikti Universitas Pancasila dan Insan DUDI.
Melalui Matching Fund Kedaireka, Universitas Pancasila diakselerasi sebagai pusat inovasi bangsa dalam menerapkan kebijakan Kampus Merdeka Merdeka Belajar (MBKM) untuk mencapai 8 Indikator Kinerja Utama (IKU) Universitas Pancasila.
Matching Fund 2022 memiliki lima prioritas riset untuk transformasi ekonomi Indonesia, yaitu ekonomi hijau, ekonomi biru, ekonomi digital, penguatan pariwisata, dan kemandirian kesehatan.
Melalui program ini, dosen-dosen di tanah air sebagai Insan Dikti diberi kesempatan berkolaborasi untuk dapat menghasilkan karya Reka Cipta yang solutif dan inovatif di tengah kebutuhan dan tantangan masyarakat. (RO/OL-09)
Selama lebih dari 10 tahun, gerakan ini menunjukkan cara aksi kolektif masyarakat untuk membuka akses pendanaan bagi berbagai inisiatif sosial.
JURU Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, Refki Saputra mengatakan untuk mengoptimalkan program perhutanan sosial diperlukan kolaborasi.
BRI catat efisiensi pendanaan lewat strategi CASA, BRImo, dan AgenBRILink, himpun DPK Rp1.421 triliun di Kuartal I 2025. Cost of fund turun jadi 3,5%.
Gedung Putih memerintahkan seluruh lembaga federal batalkan kontrak dengan Universitas Harvard, dengan total sekitar US$100 juta.
Presiden Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang melarang pendanaan federal untuk penelitian gain-of-function di negara asing seperti Tiongkok dan Iran.
Pemerintah Indonesia mengantongi komitmen pendanaan untuk pembangunan PLTS Terapung Saguling sebesar US$60 juta atau setara Rp994,68 miliar dari tiga mitra internasional.
Profesor di Indonesia memiliki waktu yang sedikit untuk melakukan riset atau penelitian karena waktunya dihabiskan untuk mengajar di kampus.
Pentingnya regulasi yang proporsional, khususnya di sektor kesehatan. Salah satu contohnya adalah perlunya pendekatan berbasis bukti dalam mengatur produk tembakau alternatif.
WAKIL Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie optimis terhadap masa depan riset Indonesia.
DORONG pemanfaatan hasil riset dalam upaya meningkatkan kinerja industri yang diharapkan mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Kunjungan tersebut bertujuan memperkuat kolaborasi di bidang riset dan teknologi pertanian dan mencari solusi terhadap tantangan pangan di Tanah Air.
IndoStrategi merilis hasil evaluasi kinerja Kabinet Merah Putih setelah enam bulan masa kerja pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved