Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
DOKTER spesialis anak dari Universitas Padjajaran Faisal Al Bukkar mengatakan terdapat beberapa gejala Diabetes Melitus Tipe 1 (DM1) dan cara mengoptimalkan tumbuh kembang anak yang mengidapnya.
"Poliuria (sering buar air kecil), Polidipsi (sering merasa haus), Polifagia (banyak makan), berat badan menurun, dan merasa lemas," kata Faisal, dikutip dari siaran pers, Kamis (28/7).
Ia menjelaskan, DM1 adalah kondisi serius saat kadar glukosa darah meningkat terlalu tinggi karena tubuh tidak dapat membuat hormon insulin.
Baca juga: Indonesia Rencana Teliti Tanaman Ganja untuk Obat Diabetes
Keadaan ini disebabkan reaksi autoimun, saat sistem pertahanan tubuh menyerang sel-sel di pankreas yang memproduksi insulin.
Akibatnya, tubuh hanya memproduksi sedikit insulin atau tidak sama sekali. Selain itu, kondisi genetik seseorang dan lingkungan juga menjadi penyebab dari DM1.
Lebih lanjut, tipe ini tidak memandang usia dan umumnya dialami oleh anak-anak atau dewasa muda.
International Diabetes Federation (IDF) Atlas 10th Edition 2021 mencatat ada sebanyak 1.211.900 anak-anak dan remaja di bawah umur 20 tahun diperkirakan menderita Diabetes Tipe 1 secara global.
Bahkan, diperkirakan ada sekitar 108.200 anak dan remaja di bawah 15 tahun terdiagnosis setiap tahun. Jumlah ini meningkat menjadi 149.500 jika rentang usianya mencapai di bawah 20 tahun.
Sedangkan di Indonesia pada 2021, IDF menjelaskan prevalensi anak-anak dan remaja rentang umur 0-19 tahun dengan DM1 tercatat ada sebanyak 8.580 anak. Angka itu naik dari 8.483 anak pada 2019.
Selain itu, dr. Faisal menerangkan jika gejala-gejala tersebut dialami anak, orangtua harus membawanya langsung ke dokter dan meminta untuk dilakukan tes glukosa darah.
"Tujuan pengobatan dan tatalaksana DM1 adalah untuk mencegah anak bebas dari gejala penyakit, terhindar dari komplikasi, mendukung dan mengoptimalkan tumbuh kembang anak, serta membantu mengontrol metabolik yang baik tanpa menimbulkan hipoglikemia atau gula darah rendah," ujar Faisal.
Selain rutin melakukan kontrol gula darah sehingga tetap terkendali, orangtua berperan memenuhi kebutuhan nutrisi anak guna mendukung tumbuh kembangnya.
"Anak perlu mendapatkan nutrisi sehingga mendapatkan gizi yang seimbang. Susunan beragam makanan sehari-hari yang dikonsumsi, mengandung zat gizi lengkap dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh untuk mempertahankan kesehatan dan berat badan ideal," tambah ahli gizi Christin Santun Sriati Lumbantobing.
Untuk memenuhi gizi yang seimbang dalam mendukung tumbuh kembang anak dengan DM1, Christin menjelaskan perlu menerapkan diet seimbang.
"Gizi seimbang dapat terpenuhi ketika kita melakukan diet yang seimbang juga. Mulai dari 50%-55% karbohidrat, 10%-15% protein, 30%-35% minyak atau lemak, dan 4-5 porsi serat dari buah-buahan dan sayur-sayuran," jelas Christin. (Ant/OL-1)
Pola makan nabati yang kaya buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan biji-bijian menyediakan nutrisi penting yang dibutuhkan untuk kesehatan optimal.
Presiden Donald Trump jalani pemeriksaan medis, setelah alami pembengkakan pada kakinya dan memar di punggung tangannya.
Kenali tanda-tanda tubuh kelebihan gula agar terhindar dari risiko diabetes dan gangguan metabolisme.
Madu memang bermanfaat untuk kesehatan, tetapi konsumsi berlebihan bisa memicu masalah. Kenali risikonya agar tetap aman dan sehat.
Di Madrid, suhu bisa mencapai 39 derajat Celsius, sedangkan area pegunungan di sekitarnya akan mencatat suhu sekitar 35 derajat Celsius.
Menikmati kopi di pagi hari telah menjadi tradisi dalam kehidupan masyarakat di berbagai belahan dunia. Salah satu jenis kopi Indonesia yang paling terkenal Adalah kopi luwak.
TERAPAN stem cell therapy diklaim mampu mengobati penyakit yang sulit diobati dengan obat-obatan konvensional. Ada sejumlah terapi stem cell yang berkembang.
Pneumonia bisa menjadi invasif dan berat bagi orang dewasa, terlebih bagi individu yang memiliki penyakit komorbid misalnya HIV atau penyakit jantung pada usia lanjut.
Gejala pneumonia berbeda dengan flu dan pada kasus berat, penyakit bisa menyebar ke organ tubuh lain.
Gejala awal pneumonia pada anak sering disalahartikan sebagai batuk pilek biasa, sehingga tidak jarang kondisi ini disepelekan begitu saja.
Pada dasarnya, ciri-ciri campak pada orang dewasa dan anak-anak memang hampir sama. Namun, gejala pada orang dewasa biasanya lebih berat dan bertahan lebih lama.
Aktris asal Korea Selatan, Kang Seo Ha, meninggal dunia di usia 31 tahun. Sebelum meninggal, Kang Seo Ha berjuang melawan kanker lambung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved