Headline
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
WHO menyatakan kejadian monkey pox sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC). Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama membeberkan beberapa hal yang perlu diketahui.
“Pada waktu saya sebagai DirJen Pengendalian Penyakit di Kementerian Kesehatan maka saya perkenalkan istilah Indonesia dari PHEIC, yaitu KKMMD (kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia), yang menurut definisi di Intarnational Health Regulation (IHR) maka setidaknya mengandung empat aspek,” kata Tjandra dalam keterangannya, Minggu (24/7).
“Ke satu, harus secara formal dideklarasikan oleh WHO, ke dua merupakan kejadian luar biasa, ke tiga, menimbulkan risiko kesehatan masyarakat karena penularan antar bangsa dan ke empat dapat memerlukan koordinasi penanganan secara internasional,” sambung Tjandra.
Kedua, lanjut dia dalam menetapkan PHEIC/KKMMD maka Dirjen WHO membentuk Emergency Committee. Tjandara mengatakan ia menjadi anggota komite ini waktu pembahasan tentang MERS CoV yang diputuskan bukan sebagai PHEIC,.
Ketiga, untuk yang kali ini perlu diketahui bahwa yang dideklarasikan sebagai PHEIC/KKMMD bukanlah semata-mata penyakitnya, karena monkey pox memang sudah ada sejak tahun 1958, tidak seperti covid-19 yang memang penyakit benar-benar baru.
“Yang kemarin dinyatakan sebagai PHEIC/KKMMD adalah “multi-country outbreak of monkey pox”, jadi karena ada di beberapa negara dengan spesifikasinya,” jelas Tjandra.
Menariknya yang keempat, kata Tjandra, biasanya anggota Emergency Committee sepakat untuk menyatakan suatu kejadian adalah PHEIC/KKMMD atau tidak, lalu Dirjen WHO meresmikannya.
“Untuk yang kali ini, para anggota ‘Emergency Committee’ sudah bertemu dua kali dan belum juga sepakat, tetapi karena kompleksitas masalahnya maka DirJen WHO kemarin menyatakannya sebagai PHEIC/KKMMD,” tambah dia.
Selanjutnya Tjandra juga menjelaskan pernyataan suatu penyakit atau keadaan sebagai PHEIC/KKMMD atau tidak, belum tentu keadaan itu adalah pandemi.
“Beberapa deklarasi PHEIC/KKMMD selama ini tidaklah menjadi pandemi, seperti Zika, Polio dan Ebola,” terang Tjandra.
Meski beberapa penyakit yang dinyatakan sebagai PHEIC/KKMMD tidak selalu pandemi, Tjandra tetap mengingkatkan agar masyarakat terus meningkatkan kewaspadaan nasional terhadap kemungkinan penularan antara negara dari penyakit monkey pox ini. (H-3)
Kasus Mpox atau cacar monyet kembali muncul di Indonesia. Ketahui gejala awal, penyebab penularannya, dan langkah pencegahan efektif agar tidak tertular penyakit ini.
Angka korban tewas akibat Mpox di Afrika telah mencapai 1.200 orang, sementara jumlah kasus yang tercatat tahun ini telah melampaui 62.000.
WABAH mpox atau cacar monyet di Afrika semakin mengkhawatirkan. Jumlah korban tewas akibat wabah mpox yang sedang berlangsung di Afrika telah mencapai 1.200 jiwa.
Berita dari London mengabarkan penemuan kasus pertama virus mpox di Inggris, sebelumnya dikenal sebagai cacar monyet.
Penelitian menunjukkan hanya sedikit data yang ditemukan untuk menggambarkan kemanjuran agen biosida atau disinfektan terhadap virus cacar monyet.
Monkeypox adalah penyakit yang semakin menarik perhatian dunia, terutama setelah beberapa kasus dilaporkan di berbagai negara.
Jepang dikenal luas sebagai salah satu negara dengan masyarakat tersehat di dunia.
Kemenkes mengingatkan masyarakat agar siaga terhadap berbagai penyakit yang bisa muncul saat peralihan musim seperti saat ini, salah satunya demam berdarah dengue atau DBD
Banjir tengah melanda berbagai daerah di Indonesia, tidak terkecuali Jabodetabek. Hal itu menimbulkan dampak yang berbahaya bagi masyarakat, khususnya penyebaran penyakit leptospirosis.
Hipertensi, hingga kini, masih menjadi penyebab utama penyakit kardiovaskular dan kematian dini di seluruh dunia.
Pemerintah Indonesia berupaya mengeliminasi kusta karena kusta merupakan penyakit yang seharusnya sudah tidak ada lagi.
Dalam hal cuka sari apel, asam asetat merupakan penyebab utama di balik efek samping yang mungkin muncul.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved