Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Direktorat Jenderal Pajak Gelar Operasi Katarak Gratis di RS Ukrida  

Mesakh Ananta Dachi
17/7/2022 13:56
Direktorat Jenderal Pajak Gelar Operasi Katarak Gratis di RS Ukrida  
Peserta operasi katarak gratis yang diadakan Dirjen Pajak di RS Ukrida.(MI/Mesakh Ananta Dachi)

DIREKTORAT Jenderal Pajak bekerja sama dengan Himpunan Bersatu Teguh menggelar operasi katarak gratis di Rumah Sakit Ukrida, Jakarta Barat, Sabtu (16/7).

Operasi itu diikuti oleh 260 orang dari seluruh Indonesia. Namun, hanya 238 orang yang berhasil dioperasi. Pasien yang tidak bisa mengikuti operasi karena 2 orang positif covid-19 dan 20 lainnya mengidap penyakit jantung dan tekanan darah.

Direktur Intilejen Perpajakan Budi Susanto mengatakan program operasi katarak gratis itu dilaksanakan dalam rangka peringatan Hari Pajak yangjatuh pada 14 Juli 2022.

Baca juga: Puan Buka Kegiatan Operasi Katarak Gratis di Pangkalpinang, Babel

"Sebanyak 70% APBN kita berasal dari pajak. Karena pajak berasal dari masyarakat, maka penting bagi kita untuk mengembalikannya ke masyarakat, apalagi dalam bentuk bakti sosial," ujar Budi

Budi menambahkan, bahwa Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo tidak bisa menghadiri acara karena dia sedang mengikuti kegiatan G20 yang diadakan di Bali.

Budi juga memaparkan alasan RS Ukrida dipilih sebagai tempat pelaksanaan operasi. "Untuk operasi katarak, apalagi dengan jumlah pasien yang banyak, hingga 200 orang, dibutuhkan rumah sakit yang punya fasilitas memadai dan ukuran yang besar. Saya melihat Rumah Sakit Ukrida mampu untuk memenuhi itu, dengan dokter yang mumpuni, perawat yang ramah, menjadi alasan kami memilih RS Ukrida. Dan Saya juga sudah ikut pada awal pembangunan rumah sakit ini. Saya harap bisa melakukan bakti sosial lagi di rumah sakit ini."

Kepala Kantor Pelayanan Pajak Jakarta Kebon Jeruk 2 Aly Rahmat Shaleh menambahkan program ini terbuka untuk seluruh masyarakat Indonesia dan tanpa pungutan biaya sama sekali.

"Program ini bekerja sama dengan Himpunan Bersatu Teguh dan juga ERHA, dengan biaya medis dan obat obatan akan dibiayai Himpunan Bersatu Teguh sedangkan biaya konsumsi dan acara, dibiayai oleh kantor perpajakan," kata Aly.

Aly berharap program ini bisa menjadi agenda yang berkelanjutan, agar program-program bakti sosial lainnya bisa dilaksanakan kembali. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya