Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PASCASARJANA Universitas Negeri Jakarta (UNJ) kembali menjadi tuan rumah penyelenggaraan konferensi internasional tahun 2022. Kegiatan ini merupakan komitmen Pascasarjana UNJ untuk mewujudkan visi dan misi UNJ menjadi world class university dan bereputasi di kawasan Asia.
Pascasarjana UNJ bekerjasama dengan Asia University, Taiwan dan Victoria University of Wellington, New Zealand mengadakan International Conference on Humanities, Education and Social Sciences (ICHEdS) 2022 yang diselenggarakan pada 16-17 Juli 2022.
Dengan mengusung tema 'Innovative education to embrace adaptability and transformation for society 5.0 era', kegiatan ini dilaksanakan secara hibrid, baik luring mapun daring.
Ketua Pelaksana ICHEdS 2022, Prof. Arita Marini mengungkapkan, kegiatan ICHEdS 2022 merupakan kelanjutan dari ICHEdS 2019. Konferensi ini menjadi salah satu upaya penciptaan suasana akademik dengan mengembangkan SDM.
"Ini sesuai Renstra Pascasarjana UNJ yang secara konsisten untuk mencapai rekognisi internasional melalui perluasan akses internasional," ungkap Prof. Arita Marini dalam keterangannya, Sabtu (16/7).
Prof. Arita Marini menambahkan, kegiatan tersebut juga bagian dari tindak lanjut perolehan akreditasi internasional dari 17 Prodi di Pascasarjana UNJ yang harus dipertahankan. Selain itu ada juga 3 Prodi yang baru akan menerima akreditasi internasional melalui pelaksanaan program internasional secara berkelanjutan.
"Pada akhirnya kegiatan ini juga dilakukan dalam rangka mewujudkan visi Pascasarjana UNJ menjadi pusat pembelajaran berbasis penelitian tingkat pascasarjana yang bereputasi di kawasan Asia yang juga mencerminkan visi UNJ," kata dia.
Baca juga : LLDIKTI III dan PTS Sepakati Kontrak Hibah Senilai Rp44,4 Miliar
Direktur Pascasarjana UNJ, Prof. Dedi Purwana mengatakan, konferensi itu menjadi penting sebagai upaya Pascasarjana UNJ bereputasi di Kawasan Asia. Selain itu, seiring perolehan Akreditasi Internasional di AQAS Jerman, Pascasarjana UNJ berkomitmen untuk menciptakan Academic Atmosphere berstandar Internasional.
"Ini dalam bentuk penyelenggaraan berbagai seminar atau konferensi berskala internasional secara periodik," ucap Prof. Dedi Purwana.
Sementara, Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Suyono enyampaikan, kegiatan ICHEdS 2022 sebagai salah satu upaya untuk membangun kultur akademik internasional sebagai rangka mewujudkan visi dan misi UNJ menjadi world class university.
Adapun, even ini merupakan yang kedua kalinya, setelah pada tahun 2019 lalu diadakan acara ICHEdS yang pertama. ICHEdS sendiri bertujuan untuk menyatukan para sarjana akademis terkemuka, kelompok ilmuwan, dan praktisi multi-disiplin dari seluruh dunia.
Hal ini guna mempresentasikan dan bertukar ide terkait berbagai bidang seperti Pendidikan Sejarah, Pendidikan Bahasa, Pendidikan Usia Dini, Pendidikan Luar Biasa, Pendidikan Dasar, Teknologi Pendidikan, Pendidikan Multikultural, Manajemen Pendidikan, Pengukuran dan Penilaian dalam Pendidikan, dan Pendidikan Lingkungan Hidup, baik berkaitan dengan aplikasinya, tren, dan kebutuhan masa depan.
ICHEdS pada tahun 2022 ini menerima 170 pendaftaran dan 120 abstrak yang diterima dengan peserta berasal dari 11 negara, yaitu Australia, Pakistan, India, Indonesia, Irak, Hong Kong, Arab, Taiwan, Jerman, New Zealand, dan Vietnam. Konferensi ini juga menampilkan 7 orang pembicara, yaitu Prof. Rekha Koul dari Curtin University, Australia, Prof. Hafid Abbas dari Universitas Negeri Jakarta, Indonesia, Prof. Yinghuei Chen dari Asia University, Taiwan, Prof. Kuen Fung Kenneth SIN dari the Education University of Hongkong, Hongkong, Prof. Fauzia Shamim dari Ziauddin University, Pakistan, Prof. Wolfgang Hasberg, dari University of Cologne, Jerman, Prof. Stephen Dobson, Victoria University of Wellington, New Zealand.
Selain melakukan konferensi internasional, ICHEdS juga mengadakan workshop menulis dengan pembicara Dr. Lynette Pretorius, dari Monash University, Australia. Peserta juga mengirimkan makalah kepada panitia yang nantinya akan di submit ke special issue di beberapa jurnal internasional, dan makalah yang memenuhi kriteria akan dipublikasi di jurnal internasional tersebut. (OL-7)
Konferensi ini bertujuan memberdayakan perempuan dari berbagai latar belakang dan mendorong partisipasi aktif mereka dalam membentuk masa depan bangsa.
Accor menggelar Konferensi General Manager 2025 untuk Indonesia dan Malaysia pada 17–18 Februari 2025 di Mövenpick Hotel Jakarta City Centre dengan tema “CONNECT”.
Experiential learning bertujuan mengubah pembelajaran literasi menjadi pengalaman yang bermakna, relevan, dan menyenangkan bagi siswa.
Tema yang diangkat konferensi internasional Untar ini menyoroti perlunya perubahan ini karena masyarakat sekarang mengharapkan perusahaan untuk mendukung perubahan sosial dan lingkungan.
IC-NCD 2024 ini diselenggarakan Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) Universitas Nasional (Unas) yang bekerja sama dengan Center for Botanicals and Chronic Disease.
Perwakilan dari Persatuan Insinyur Indonesia (PII) mengikuti CAFEO 42 yang digelar di Malaysia. Keikutsertaan itu dimaksudkan untuk mencari partner atau jaringan di bidang pertambangan.
Program ini bisa dijadikan momentum bagi perguruan tinggi guna membangun sinergi lintas negara dalam bentuk kerja sama akademik internasional.
Perguruan tinggi di Indonesia didorong meningkatkan upayanya dalam internasionalisasi. Ini diwujudkan Fakultas Farmasi Universitas Pancasila dengan universitas dari Filipina.
STIH Adhyaksa telah menjalin kerja sama pula dengan Pemerintah Daerah Probolinggo dan dalam waktu akan menjalan kerja sama dengan Pemerintah Daerah Lahat.
Infrastruktur kampus harus mendukung proses belajar yang adaptif, berbasis teknologi, dan kolaboratif sehingga mampu mencetak lulusan yang siap bersaing secara global.
Menurutnya, pendekatan link and match amat penting agar mahasiswa dan alumni UBSI dapat terserap dengan baik di pasar kerja, terutama dalam skala internasional.
Ajang ilmiah internasional bergengsi ini menjadi puncak rangkaian WSEEC ke-5 yang mengusung format hybrid untuk menjangkau peserta global secara inklusif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved