Headline
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
ANGIN bertiup lembut di teras Tanmi Cafe dan Resto, Sentra Terpadu Pangudi Luhur Kementerian Sosial, Jalan Joyomartono, Kota Bekasi, Jawa Barat Rabu (13/7) pagi.
Isti, 19, dan Noval, 19, dua barista disabilitas low vision itu terlihat cekatan bergantian menyiapkan racikan kopi. Di teras kafe, enam pelanggan terlihat duduk santai menunggu kopi long black pesanan mereka.
"Kami setiap pagi sudah langganan ngopi di sini. Walau baristanya disabilitas, tapi kopi racikannya begitu nikmat sempurna," kata Mumu, warga Bekasi Timur, sembari riang menyambut Isti yang mengantarkan secangkir kopi Aceh Gayo pesanannya.
Isti, barista asal Cilacap, Jawa Tengah, itu merupakan penerima manfaat (PM) di Balai Tan Miyat yang kini bernama Sentra Terpadu Pangudi Luhur.
Bersama Noval, penyandang low vision yang berasal dari Kota Bekasi, mereka berdua bertugas sebagai barista kafe. Sedangkan rekan mereka, Riski, yang juga disabilitas low vision, bekerja membantu Chef Widagdo menyajikan pesanan makanan pada bagian dapur.
"Tanmi Cafe itu singkatan dari Tan Miyat, bahasa sansekerta, yang artinya tanpa cahaya. Tanpa cahaya karena memang kami disabilitas low vision atau terbatas penglihatan. Tetapi masih bisa sedikit melihat," tutur Isti.
Kendati dalam keterbatasan, kata Isti, pekerjaan seorang barista yang membutuhkan ketelitian ternyata sanggup mereka lakukan. Mulai dari memilih kopi hasil roasting, menggilingnya, menyiapkan air dengan suhu panas sekitar 80-90 derajat Celcius. Kemudian memakai aeropress dan paper filter. Hingga menyajikan racikan kopi itu sesuai pesanan para pelanggan.
Baca juga: Upaya Mempertahankan Budaya Bangsa di Dunia Digital
"Kebanyakan pesanan pelanggan yang lagi tren yaitu latte art di kopi latte-nya," imbuh Isti.
Isti mengatakan, kesempatan untuk bekerja sebagai barista di Kota Bekasi diraih setelah mengikuti pelatihan selama tiga bulan di Balai Kemensos Kota Bandung. Ketika Kemensos menggelar pameran di Sentra Kreasi Antensi (SKA) Kota Bekasi, dia pun ditawari untuk mengelola kafe Tanmi.
"Awalnya setelah tamat sekolah SMA, saya diinfokan teman tentang pelatihan di Kemensos Bandung. Saya mendaftarkan diri dan diundang untuk pelatihan sebagai barista di Bandung. Selama tiga bulan dilatih lalu diutus mengikuti pameran dan buka stan kopi di Kota Bekasi. Nah di Bekasi ini ditawari lagi jadi barista karena Balai Kemensos Bekasi juga mau buka kafe dan resto," ungkap Isti.
Sementara Noval mengaku banyak belajar dari Chef Widagdo yang juga seorang Barista dan mantan pengelola restoran di Ritz Carlton Jakarta.
"Saya banyak belajar ilmu kopi dari Bang Widagdo. Sampai belajar bagaimana cara mengelola kafe dan restoran juga dari beliau. Jadi di sini kami saling berbagi dan menjaga," urainya.
Chef Widagdo mengatakan untuk ilmu barista, Isti dan Noval sudah terbilang pandai. Itu terbukti dari semakin bertambahnya pelanggan penikmat kopi racikan mereka.
"Saya senang mereka sudah bisa mendapatkan keahlian Barista dengan cara dan rasa mereka sendiri. Hasilnya lihat saja sekarang. Dari mulanya pelanggan datang mencoba sampai jadi ketagihan kopi racikan mereka," ungkapnya seraya tersenyum bangga.
Menurutnya, kondisi disabilitas bukanlah batasan bagi seseorang untuk dapat maju dan berkarya. Kedua barista tanpa cahaya, Isti dan Noval, ialah bukti nyata dari kemauan dan keinginan belajar sehingga menghasilkan karya kopi yang begitu sempurna dan sangat dinikmati oleh orang banyak. (OL-16)
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan pentingnya data yang memadai untuk memahami kebutuhan kelompok rentan dalam pembangunan
17,85% penyandang disabilitas berusia lebih dari 5 tahun di Indonesia tidak pernah mengenyam pendidikan formal.
MESKI semangat inklusi terus digaungkan, nyatanya hanya sebagian kecil penyandang disabilitas yang berhasil menembus dunia kerja.
PEMBERDAYAAN penyandang disabilitas perlu terus ditingkatkan untuk mendukung proses pembangunan nasional. Saat ini berbagai tantangan masih kerap dihadapi oleh penyandang disabilitas.
Isu kesehatan dan hak reproduksi bagi penyandang disabilitas, terutama perempuan, adalah isu yang fundamental namun kerap terabaikan oleh para pemangku kebijakan.
Penyandang disabilitas mendapat perhatian khusus dengan disediakannya ruang dan fasilitas pendukung, termasuk lowongan pekerjaan inklusif.
Selama lima hari para peserta akan dilatih mengelola sistem Dapodik dan LCMS dalam pendataan peserta didik, sarana prasarana, dan aspek pendukung lainnya.
SR membekali siswa dengan talent mapping yang berguna untuk mengidentifikasi, menganalisis, serta mengelola potensi sumber daya manusia dalam suatu organisasi atau individu.
Kemensos menghormati keputusan dari para siswa dan orangtuanya meski saat proses rekrutmen sudah ada kesediaan untuk masuk Sekolah Rakyat.
Sekolah Rakyat bukan merupakan program Kemensos, melainkan langsung dari Presiden Prabowo, yang tahun ini diharapkan 100 SR bisa memulai operasional.
Di hadapan para siswa, Gus Ipul sekolah gratis berasrama ini untuk menjangkau anak-anak dari keluarga kurang mampu yang belum terjangkau pendidikan karena keterbatasan biaya.
"Kekuasaan itu kan alat. Alat untuk memperjuangkan saudara-saudara kita yang tertindas, alat untuk memperjuangkan saudara-saudara kita yang masih miskin."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved