KETUA Divisi Penyakit Tropik dan Infeksi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) Erni J Nelwan menyatakan menerapkan protokol kesehatan (prokes) dinilai masih ampuh guna mencegah subvarian covid-19 Omikron BA.4 dan BA.5.
Virus covid-19 yang terdiri dari berbagai varian dan subvarian memiliki susunan protein yang berbeda, hingga gejala, tingkat
keparahan, serta kecepatan penularannya juga berbeda.
"Memahami perbedaan itu penting, tapi menurut saya, jauh lebih penting menerapkan upaya pencegahan, yang sudah dipahami dan dihapal sebelumnya," kata dia dalam siaran pers, dikutip Jumat (8/7).
Baca juga: Kemenag Ingatkan Umat Tertib Prokes Saat Idul Adha
Erni menekankan bahwa protokol kesehatan masih perlu diterapkan, begitu juga dengan pemenuhan vaksinasi terhadap seluruh masyarakat. Sebab, ganas atau tidaknya gejala dari suatu penyakit tidak bisa hanya bergantung dari virusnya.
"Jadi, kalau menyerang orang yang daya tahan tubuhnya lemah, punya penyakit gula, itu gula darahnya tidak terkontrol, berakibat ke jantung dan ginjal. Ini lebih berat ke orang ini, bahkan kalau pun terinfeksi virus yang ringan," kata Erni.
Terkait pengobatan covid-19 subvarian Omikron BA.4 dan BA.5, telah ada pedoman yang jelas dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan dari Pemerintah Indonesia dengan vitamin masuk dalam bagian penting selama pengobatan covid-19, untuk memperbaiki sel-sel yang rusak.
"Kebutuhan vitamin bukan hanya untuk orang yang sakit, namun juga untuk anak-anak dalam masa pertumbuhan, orang lanjut usia (lansia), ibu hamil, hingga orang usia produktif yang kerjanya lebih dari enam jam. Supaya tetap memenuhi kebutuhan asupan nutrisi," kata Erni.
Selain mengonsumsi vitamin, Erni memaparkan ada sejumlah hal yang dapat dilakukan dalam mengantisipasi penyebaran covid-19 omikron BA.4 dan BA.5. Ia menekankan, hidup harus seimbang.
"Harus seimbang, kerja, istirahat yang cukup, olahraga minimal 150 menit dalam seminggu. Harus punya manajemen stres yang oke. Seimbang antara pikiran, fisik, dan psikis. Jadi jangan kerja terus, harus ada upaya untuk relaksasi," pungkas Erni. (Ant/OL-1)