Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Ketua Umum Perhimpunan Pakar Gizi (PERGIZI) dan Pangan Indonesia Prof. Hardinsyah mengatakan daun kelor memiliki manfaat yang sangat baik untuk kesehatan, salah satunya adalah membantu mengontrol tekanan darah pada pasien hipertensi.
Hardinsyah menjelaskan daun kelor tinggi akan kandungan potasium, magnesium dan kalsium yang berfungsi untuk mengendalikan tekanan darah.
“Akhir-akhir ini banyak anjuran untuk membatasi garam, nah lawannya natrium (garam) ya potasium, jadi kalau kita banyak makan potasium itu dapat mengendalikan garam dalam tubuh, dan mencegah hipertensi,” kata Hardinsyah di Jakarta, Senin (4/7).
Kendati demikian, Guru besar Ilmu Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) tersebut mengingatkan bahwa kelor merupakan makanan sehat untuk mengontrol tekanan darah namun tidak dapat dijadikan obat bagi penderita hipertensi.
Selain kandungan mineral yang tinggi, daun kelor juga tinggi akan serat, vitamin C serta vitamin A yang berguna untuk meningkatkan imunitas tubuh dan mengendalikan gula darah. "Vitamin C baik untuk imunitas tubuh, sehingga tidak mudah terkena penyakit menular seperti flu dan mampu memelihara kesehatan kulit terutama dalam proses penyembuhan luka sehingga tidak mudah infeksi," jelas Hardinsyah.
Hardinsyah kemudian menambahkan kebutuhan asupan vitamin C harian sudah dapat terpenuhi dengan mengonsumsi 50 gram daun kelor segar.
“Tapi kalau kelor dibuat tepung dengan suhu tinggi, vitamin c berkurang jauh mungkin tinggal 10 hingga 20 persen saja," kata dia.
Vitamin A yang terkandung dalam daun kelor juga mengandung antioksidan berupa betakaroten yang berguna untuk menangkal radikal bebas yang dapat menyebabkan penyakit kanker.
Pohon kelor secara ekologi tergolong mudah tumbuh di daerah gersang atau kering seperti di Nusa Tenggara Timur (NTT). "Kelor sangat baik untuk mencegah stunting di daerah-daerah tandus yang sulit untuk tanam sayur dan buah, karena batang kelor itu bisa tumbuh baik di tanah tandus seperti di NTT," kata Hardinsyah.
Saran penyajian
Hardinsyah menyampaikan bahwa daun kelor dapat diolah menjadi sup kuah bening atau dimasak menjadi sayur santan (sayur bobor).
Namun Hardinsyah mengingatkan supaya daun kelor tidak direbus terlalu lama, cukup 5 hingga 10 menit saja, supaya antioksidan dan vitamin E tidak hilang dan dapat terserap tubuh.
"Kalau diolah dengan cara dimasak tumis cukup lima menit saja, kelor juga bisa dicacah dan dicampur telor (dijadikan dadar kelor) sehingga enak untuk dikonsumsi anak-anak dan ibu hamil untuk meningkatkan asupan kalsium dan protein," pungkas Hardinsyah. (Ant/OL-12)
Berikut enam manfaat daun kelor atau Moringa Oleifera yang dikenal kaya akan nutrisi penting dan antioksidan.
Di balik tantangan tersebut, harapan muncul dari gerakan yang sederhana namun berdampak besar, yakni konsumsi daun kelor.
Biasanya daun kelor digunakan untuk bahan pengobatan tradisional, Lalu bisa dikonsumsi sebagai sayur, teh, atau bubuk herbal.
Benarkah manfaat daun kelor setara dengan susu sapi sehingga dapat menggantikan kandungan yang ada di dalam susu sapi?
Daun kelor kaya nutrisi, seperti vitamin A, C, dan kalsium. Daun kelor dapat diolah menjadi teh herbal, cokelat daun kelor hingga produk kecantikan.
Daun kelor (Moringa oleifera) dikenal sebagai salah satu superfood terbaik di dunia karena kandungan nutrisinya yang sangat kaya.
Ia menyebutkan bahwa daun kelor memiliki empat kali lebih banyak kandungan kalsium dibanding susu tanpa laktosa.
Daun kelor kering sebanyak 100 gram diketahui mengandung senyawa protein 2 kali lebih tinggi daripada yoghurt, vitamin A yang 7 kali lebih tinggi daripada wortel.
Tahukah kamu, daun kelor, atau yang dikenal juga sebagai Moringa oleifera, memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan kulit?
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved