Headline
AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.
Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.
REKTOR Universitas Katolik (Unika) Atma Jaya Agustinus Prasetyantoko menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menerapkan perkuliahan tatap muka atau offline secara penuh. Pihak kampus tetap berkomitmen untuk terus mengembangkan perkuliahan secara hybrid sebagai metode masa depan.
"Kita sudah secara gradual tentu saja mengikuti terus perkembangan kasus covid-19. Tapi terus upayakan supaya pengalaman ketemu offline, ketemu langsung itu diupayakan, meskipun, ini yang penting, kita tidak akan mengadopsi full offline. Jadi ke depan pendekatan hybrid ya, ada yang sebagian online itu akan tetap dijalankan menjadi kebijakan internal," kata Rektor, Selasa (7/6).
Pandemi covid-19 yang berlangsung lebih dari 2 tahun telah memberi pelajaran penting bagi dunia pendidikan. Pemanfaatan teknologi digital menjadi keharusan bila tidak ingin ketinggalan. Akan tetapi, tidak serta merta meninggalkan metode tradisional.
Baca juga: UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno Blitar Semarakkan Bulan Bung Karno
Untuk itu, kata Agustinus, perkuliahan offline lebih difokuskan pada program studi atau fakultas dengan kegiatan praktikum. Sebab, hingga saat ini aktivitas praktik di laboratorium belum bisa digantikan secara online.
"ahasiswa yang harus praktik, misalnya mahasiswa di fakultas kedokteran, teknik, farmasi itu kan perlu praktek di laboratorium. Nah itu yang didahulukan bisa masuk ke kampus, yang online biasanya yang ilmu sosial. Teori, konsep, abstrak itu kan bisa online," terangnya.
Lebih lanjut, terkait penerimaan mahasiswa baru dan kegiatan pengenalan kampus akan dilakukan secara offline. Menurutnya, hal itu penting untuk pengalaman para mahasiswa baru terhadap lingkungan kampus tempat belajarnya.
"Mahasiswa baru kita upayakan offline, pengenalan kampus offline, tentu dengan menjaga protokol, mengikuti perkembangan. Kalau terjadi sesuatu itu kita akan segera respons secara cepat," tandasnya. (H-3)
Langkah pemerintahan Trump bukan hanya mengancam masa depan mahasiswa, juga merendahkan kontribusi intelektual.
Saat ini, dari total mahasiswa yang terdaftar di Harvard, hampir 27% atau sekitar 6.800 orang merupakan mahasiswa internasional.
KAMPUS berperan penting dalam mencetak lulusan yang berdaya saing. Karena itu, kemampuan berwirausaha dan profesionalisme harus ditanamkan pada mahasiswa sejak awal jenjang kuliah.
Kampus tentu tidak boleh abai terhadap tantangan besar yang dihadapi dunia pendidikan tinggi Indonesia saat ini.
Pembangunan ini pula sejalan dengan pertumbuhan ekonomi lokal yang berkembang sejalan hadirnya kampus. Termasuk pengelolaan pendidikan terpadu yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan di kampusnya bertujuan menunjang kualitas pembelajaran bagi para mahasiswa dan dosen.
Menteri Brian menekankan pentingnya gotong royong lintas sektor dalam memajukan sumber daya manusia.
AI berkembang semakin canggih, bahkan mendukung dunia pendidikan dan membantu para pelajar dan mahasiswa menyelesaikan tugas sekolah dan kuliah.
Beasiswa mencakup seluruh biaya pendidikan, biaya hidup, serta uang saku bagi penerima beasiswa.
Setelah lulus, para penerima beasiswa bergabung dalam komunitas besar alumni Australia yang bergengsi dan berpengaruh di Indonesia.
Arnaud Frapin-Beague dari IMI Switzeland yang menjadi dosen tamu dalam visiting scholar kali ini menyatakan bahwa ia merasa terkesan dengan mahasiswa IP Trisakti.
Integritas dan profesionalisme sangat penting karena akan muncul kepercayaan sebagai aset yang sangat berharga.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved