Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Tidak Perlu Khawatirkan PMK Jelang Idul Adha

Media Indonesia
01/6/2022 20:05
 Tidak Perlu Khawatirkan PMK Jelang Idul Adha
Talkshow Dompet Dhuafa terkait hewan kurban.(Dok Dompet Dhuafa)

PENYAKIT mulut dan kuku (PMK) yang kini sedang menyerang 17 provinsi di Indonesia, tidak perlu dikhawatirkan secara berlebihan. Hal itu karena virus yang menyerang hewan ternak berkuku belah tidak menular terhadap manusia.

"PMK pada hewan ini bukanlah hal yang baru di Indonesia. Hingga kini memang ada 17 provinsi yang terkena PMK ini. Hanya saja kita jangan terlalu mengkhawatirkan karena kasus PMK yang ditularkan ke manusia itu sangat jarang bahkan tidak ada. Namun, yang menjadi kekhawatiran adalah kita (manusia) sebagai faktor yang justru membantu mempercepat penyebarannya," ujar dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) Pria Sembada dalam talkshow Dompet Dhuafa bertajuk Menjaga Kualitas Hewan Kurban di Tengah Wabah PMK di Jakarta, Selasa (31/5) petang.

Pria menyebutkan virus itu bisa menempel di pakaian yang dikenakan manusia, dan itu berpotensi menjadi pembawa ke hewan ternak lainnya. Akibat yang ditimbulkan dari PMK ini memang tak bisa dianggap sepele. "Dampak kerugian PMK bisa menjadi triliunan rupiah bila tidak segera diatasi. Kondisi yang terjadi saat ini berdasarkan hasil survei tim IPB, para peternak terpaksa melakukan panic selling untuk menekan kerugian lebih besar," tuturnya.

Sedangkan Ketua Program Tebar Hewan Kurban Dompet Dhuafa Dian Mulyadi menjamin hanya akan menyalurkan hewan kurban yang layak dan sehat. Itu sebabnya mereka berkoordinasi dengan sejumlah pihak di 12 provinsi seperti dinas-dinas kesehatan hewan, petugas keamanan, dan para dokter hewan.

"Hal itu dilakukan sebagai upaya mitigasi agar hewan-hewan kurban yang disediakan Dompet Dhuafa layak dan sehat untuk dijadikan hewan kurban pada Idul Adha nanti. Bahkan quality control dilakukan secara bertahap mulai dari pembiakan dengan memantau kesehatan, pakan, kandang, dan sebagainya yang dilakukan mitra pendamping," ungkap Dian.

Dompet Dhuafa, lanjut Dian, mengeluarkan buku petunjuk yang sudah mendapat uji kelayakan dari Kementerian Pertanian dan didistribusikan pada seluruh peternak dan mitra. Terlebih tebar hewan kurban (THK) nanti akan didistribusikan di 34 provinsi. "Kami menargetkan untuk 2022 ini bisa mendistribusikan 40 ribu hewan kurban."

Adapun wilayah yang akan mendapatkan distribusi meliputi daerah 3T (terluar, tertinggal, terdepan) bahkan hingga ke Palestina. Selain melaksanakan siar Islam dan syiar kurban, hal itu akan menimbulkan suasana guyub antarwarga di lokasi pendistribusian. Selain di wilayah Indonesia, kami juga akan mendistribusikan ke beberapa daerah di luar negeri, seperti: Palestina.

Di sisi lain editor Harian Media Indonesia Eko Suprihatno menuturkan bahwa PMK memang isu yang lumayan menyedot perhatian masyarakat. Terlebih menjelang hari raya kurban, membuat para peternak menjerit jika dalam satu bulan ini tidak segera diatasi. 

"Kita harus aware dan para pemangku kebijakan tidak bisa hanya berdiam diri saja. Kondisi pandemi covid-19 membuat kita jatuh mental kendati kini sedang perlahan bangkit menuju endemi. Jangan sampai hal itu justru kontraproduktif dengan mulai bergeraknya ekonomi rakyat," paparnya.

Media massa pasti akan membantu dalam arti memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak usah khawatir. "PMK ini akan bisa diatasi, tetapi juga tolong berikan kami informasi dan data untuk disampaikan kepada masyarakat," pungkasnya. (RO/O-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eko Suprihatno
Berita Lainnya