Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
ANDA, khususnya kaum adam, tidak disarankan menonton film porno untuk tujuan apapun mengingat dampak buruk yang bisa dituai setelah melakukannya.
Dokter Spesialis Urologi Konsultan Andrologi Urologi dari Ikatan Ahli Urologi Indonesia (IAUI) Widi Atmoko mengatakan film porno bisa menyebabkan efek ekspektasi tidak wajar.
"Porn is not real. Ini sedikit tidak baik untuk pria karena sebenarnya fungsi seksual sangat berkaitan dengan sistem saraf termasuk pola pikir. Seringnya, pornografi ini menyebabkan efek ekspektasi yang tidak wajar," kata dia dalam sebuah webinar kesehatan, dikutip Senin (9/5).
Baca juga: Ketahuan Nonton Video Porno, Legislator Inggris Mengundurkan Diri
Menurut dokter yang berpraktik di RSUPN Ciptomangunkusumo itu, menonton film porno akan membuat pria memiliki standar yang tinggi sehingga nantinya sulit mencapai klimaks. Kondisi ini bisa berujung mengalami gangguan ejakulasi dan menurunnya hasrat seksual.
Hal serupa juga berlaku untuk masturbasi atau upaya memperoleh kepuasan seksual tanpa berhubungan intim. Widi mengatakan, masturbasi sama seperti menonton film porno bisa menurunkan hasrat seksual.
Di sisi lain, aktivitas menonton film porno juga bisa menganggu hubungan dengan pasangan.
Sebuah studi dalam jurnal Neuropsychopharmacology pada 2013 dan 2017, seperti dikutip dari Medical News Today, menemukan pornografi menciptakan ekspektasi seks yang tidak realistis.
Di antara partisipan studi laki-laki, kebiasan menonton film porno dikaitkan dengan kepuasan seksual yang lebih sedikit.
Menurut peneliti, mengakses pornografi relatif mudah, dan membutuhkan usaha yang jauh lebih sedikit daripada berinteraksi dengan pasangan.
Bagi sebagian orang, ini dapat berkontribusi pada siklus yang tidak sehat dengan pornografi menyebabkan masalah dalam suatu hubungan, membuat orang tersebut semakin bergantung pada pornografi untuk mencapai kepuasan seksual, dan menghindari berhubungan intim.
Kendati begitu, film biru mungkin tidak masalah bagi pria yang secara alam bawah sadar masih bisa membedakan ekspektasi saat berhubungan seksual dengan pasangan dan adegan di dalam film.
"Tetapi, ada kalanya pria-pria memasang gaya sesuai film tetapi pada saat real dengan pasangan begini. Ini harus hati-hati karena ekspektasi berbeda," pungkas Widi. (Ant/OL-1)
PENGAMAT media sosial Enda Nasution mengomentari terkait dengan fenomena pornografi dan penyimpangan yang dilakukan secara terang-terangan di media sosial.
Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mengungkap keberadaan sejumlah grup Facebook yang dijadikan wadah penyebaran konten pornografi
POLISI membeberkan motif pelaku kasus asusila dan pornografi anak dalam grup Facebook 'Fantasi Sedarah' dan 'Suka Duka'. Para pelaku melakukan tindak pidana itu dengan tujuan ekonomi
Dugaan sementara, aktivitas ini telah berlangsung lebih dari sebulan dengan target pasar pengguna aplikasi daring secara nasional.
Kasus pembunuhan dan pemerkosaan terhadap siswi berusia 13 tahun oleh empat siswa di Sumatra Selatan dipicu karena kecanduan video pornografi.
Kementerian PPPA akan perkuat struktur penanganan pornografi anak
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved