Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
TIDUR yang cukup terbukti secara ilmiah dapat mendatangkan efek langsung yang baik bagi tubuh.
Dikutip dari siaran pers Zepp Health, Selasa (3/5), tidur yang cukup selain bisa memberikan dampak langsung seperti bangun tidur lebih berenergi, menjaga kondisi suasana hati (mood), menjaga berat badan, menjaga kadar gula darah, serta menjaga daya tahan kekebalan tubuh dan fungsi otak.
Hal itu tentunya akan membantu manusia menjadi lebih produktif, meningkatkan daya ingatan, lebih fokus dan lebih konsentrasi dalam menyelesaikan pekerjaan sehari-hari.
Baca juga: Atasi Stres dengan Meningkatkan Kualitas Tidur
Baru-baru ini, Zepp Health mengeluarkan hasil riset dan studi terkait jumlah rata-rata tidur harian di beberapa negara dan kaitannya dengan kesehatan.
Dalam hasil risetnya, ditemukan bahwa durasi waktu tidur per hari seseorang sangat menentukan dan berkaitan erat dengan indeks kesehatan seperti BMI, tensi jantung, hingga rata-rata tingkat stres seseorang.
Selain itu, terdapat hubungan yang erat antara jumlah langkah kaki harian seseorang dengan kualitas dan jumlah tidur seseorang serta kaitannya terhadap kesehatan jantung.
Penelitian terkait kualitas tidur yang dilakukan Zepp Health secara global menemukan, pada 2021, rata-rata durasi tidur seseorang adalah 7 jam 9 menit. Terdapat penurunan sebanyak 2 menit jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Data itu diambil dari total sampel penduduk di dunia. Indonesia berada di posisi terendah dibandingkan beberapa negara di dunia terkait dengan rata-rata durasi tidur harian penduduknya.
Rata-rata orang di Indonesia hanya tidur sebanyak 6 jam 36 menit setiap harinya dan masih berada di bawah Jepang dengan durasi tidur rata-rata penduduknya sebanyak 6 jam 44 menit, dan Malaysia dengan durasi rata-rata tidur penduduknya sebanyak 6 jam 46 menit.
Sedangkan Belgia, Republik Irlandia, dan Belanda adalah 3 negara teratas dengan jumlah durasi rata-rata tidur penduduknya, yaitu 7 Jam 30 menit.
Secara global, penduduk di dunia pun dinyatakan kurang tidur atau tidur di bawah 7 jam sehari selama 59 hari dalam setahun. Hal ini meningkat sebanyak 7 hari jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Lantas apa kaitannya kurang tidur dan dampak langsungnya terhadap kesehatan?
Menurut hasil riset Zepp Health, setelah 7-8 jam beristirahat, tingkat BMI, detak jantung, dan skor tidur seseorang menunjukkan hasil yang positif dan jauh lebih baik jika dibandingkan dengan mereka yang tidur di bawah 7 jam.
Selain itu, masing-masing individual yang tidur 7-8 jam setiap harinya menunjukkan tingkat stres mereka berada di level rileks. Detak jantung mereka pun berada pada titik paling optimum ketika tidur di antara 7 jam sehari.
Zepp Health juga memiliki temuan akan korelasi antara jumlah langkah kaki saat berjalan kaki setiap harinya mampu meningkatkan kualitas tidur seseorang.
Setidaknya mereka yang setiap harinya secara konsisten berjalan kaki sebanyak 8.000 hingga 16.000 langkah, memiliki tingkat kualitas tidur yang tertinggi. (Ant/OL-1)
Keempat tahapan tidur itu dihitung menjadi satu siklus yang durasinya bervariasi antara 1,5 sampai 2 jam. Durasi yang dimiliki setiap orang dikatakannya berbeda-beda.
Para peneliti menganalisis data dari 88. 905 orang dewasa yang menggunakan sensor pada pergelangan tangan untuk memantau paparan cahaya selama seminggu
Studi yang mengevaluasi data dari 15. 306 orang di Tiongkok ini menemukan bahwa sekitar 26% peserta dengan pola tidur yang baik secara konsisten mempunyai risiko yang jauh lebih rendah
Sleep paralysis atau ketindihan adalah ketidakmampuan tubuh untuk bergerak saat awal atau akhir tidur, meski kesadaran sudah kembali.
Tidur merupakan proses biologis yang penting untuk kesehatan fisik dan mental, diatur oleh sistem saraf pusat dan dipengaruhi oleh hormon seperti melatonin dan kortisol.
Terdapat beberapa wilayah otak spesifik yang dibutuhkan untuk menghasilkan pengalaman sadar seperti mimpi. Hingga kini, masih banyak teori tentang fungsi mimpi dan tidur REM.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved