Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Program Zero Waste Living Lab Ciptakan Sinergi Bisnis Berkelanjutan

Mediaindonesia.com
20/4/2022 13:33
Program Zero Waste Living Lab Ciptakan Sinergi Bisnis Berkelanjutan
Pameran produk UMKM yang diselenggarakan Kemen Koperasi dan UMKM.(Ist)

ZERO Waste Living Lab (ZWLL) sebuah program dari Enviu, venture building studio yang membesarkan perusahaan-perusahaan rintisan yang bertujuan untuk memberhentikan potensi sampah plastik sekali pakai langsung dari sumbernya atau biasa disebut solusi penanganan sampah hulu.

ZWLL mendapat kesempatan untuk untuk memamerkan usaha rintisannya tentang solusi guna ulang dan refill .

Di awal kuartal II 2022 ini, ZWLL berkesempatan bergabung dalam pameran dan temu bisnis tahap kedua yang diselenggarakan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM).

ZWILL menampilkan kategori produk alat kesehatan, keselamatan, keamanan, dan kesehatan (K3) dan wellness, manufaktur dan alat berat komunikasi, IT dan digital, serta 17 subsektor industri kreatif lainnya.

Dalam sambutannya pada pembukaan acara, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, kegiatan temu bisnis ini menjadi upaya percepatan penyerapan produk dalam negeri dan UMKM oleh pemerintah.

Baca juga: Larva Black Soldier Fly Solusi Penanganan Sampah Dapur yang Mendatangkan Cuan

Pada acara yang diselenggarakan pada 11-21 April 2022 , ZWLL terpilih untuk menjadi salah satu peserta pameran untuk memperkenalkan empat dari perusahaan rintisannya yaitu QYOS, Koinpack, Allas dan Econesia sebagai solusi ramah lingkungan berbasis teknologi yang termasuk dalam kategori IT dan digital.

Kelola sampah

Sementara itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan  (KLHK) menyebutkan bahwa total sampah nasional pada 2021 meningkat menjadi 68,5 juta ton.

Mirisnya lagi, dari total tersebut, jumlah sampah plastik naik dari 11% di 2010 menjadi 17 % di 2021, sekitar 11,6 juta ton.

Upaya bersama seluruh pihak, dari para pemangku kepentingan hingga masyarakat sebagai pengguna akhir menjadi sangat penting guna menemukan solusi terbaik untuk mengurangi dan mengolah sampah.

Misi besar ZWLL adalah mencegah sampah plastik dari sumbernya. Oleh karena itu, ZWLL membangun startup isi ulang dan penggunaan kembali serta berkolaborasi dengan pemangku kepentingan di ekosistem bisnis.

Untuk misi ini, ZWLL saat ini membangun beberapa perusahaan rintisan yang semua lini bisnisnya adalah untuk mencegah sampah plastik.

Dalam acara ini, empat perusahaan rintisan inovatif yang dipamerkan adalah QYOS, penyedia mesin refill produk FMCG yang telah tersedia di 6 lokasi di seluruh Jabodetabek.

Koinpack, penyedia sistem guna ulang kemasan produk FMCG yang telah terdapat di 20 titik di Jakarta.

 Allas, solusi guna ulang kemasan pesan antar makanan dan minuman online yang tersedia di 20 restoran di Jakarta

Econesia, penyedia solusi teknologi filter air minum untuk restoran, kafe, dan hotel, sebagai pengganti kemasan air minum sekali pakai.

Darina Maulana, Kepala Program Zero Waste Living Lab Indonesia, menjelaskan, “Kami menyambut baik kesempatan pemerintah ini untuk menunjukkan solusi kami dan terlibat dalam diskusi dengan lembaga pemerintah dan bisnis lain tentang bagaimana kami dapat mencegah limbah plastik."

"Harapannya, dengan kegiatan ini akan memperluas potensi kolaborasi untuk instansi-instansi pemerintah dan bisnis lainnya dapat mengurangi sampah plastik bersama ventura ventura ZWLL,” kata Darina.

Kehadiran ZWLL dalam acara ini mendapatkan sambutan baik dari berbagai pihak, salah satunya dari Daniel Prima, tenaga ahli deputi UKM Kemenkopukm.

Setiap perusahaan rintisan di ZWLL memiliki potensi tinggi untuk berkolaborasi dengan pemerintah untuk menyebarkan dan memperkuat dampak lingkungan serta sosial.

“Perusahaan-perusahaan rintisan dalam ZWLL, contohnya, juga bisa berkolaborasi dengan Kemenkopukm yang memang memiliki program bantuan inkubasi dan keuangan bagi UKM melalui KUR dan LPDB. Sinergi dengan bisnis untuk ekonomi sirkular juga merupakan perhatian dari kementerian saat ini," ujar Daniel Prima.

Dalam kunjungannya ke booth ZWLL, Indri Astuti, SH, M.Si, Kepala Dinas Kominfo Kota Tangerang, menyampaikan dukungannya terhadap upaya ZWLL mengembangkan bisnis berkelanjutan.

“ZWLL berharap dapat berkolaborasi dengan pemerintah dan lini bisnis lainnya pada rantai pasokan harian pelanggan untuk mengurangi sampah plastik secara kolektif dan masif,” tutup Darina. (RO/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya