Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PANDEMI covid-19 yang terjadi selama hampir 2,5 tahun mengganggu tumbuh kembang anak Indonesia karena turunnya cakupan imunisasi rutin selama pandemi. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mencatat ada sekitar 1,7 juta anak Indonesia yang belum menerima imunisasi dasar lengkap selama periode 2019-2021.
Terkendalinya situasi pandemi, menjadi kesempatan bagi pemerintah dan orang tua untuk kembali memulihkan proses tumbuh kembang anak, salah satunya dengan mengoptimalkan dan melengkapi imunisasi dasar bagi anak.
Pekan Imunisasi Dunia yang akan berlangsung pada 24-30 April 2022 menjadi salah satu momentum penting bagi optimalisasi tumbuh kembang anak.
Baca juga: Puan Diharapkan Tuntaskan Legislasi Berperspektif Gender
Tidak hanya imunisasi, tumbuh kembang anak secara holistis dapat dipengaruhi banyak faktor. Ketua Bidang Organisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia DR. dr. Ari Prayitno, Sp.A(K) atau kerap disapa dr. Piprim menjelaskan, pemenuhan kebutuhan gizi anak juga memiliki kontribusi dalam mencegah stunting yang menjadi salah satu problematika tumbuh kembang anak Indonesia.
“Kami menyadari untuk memonitor semua hal tersebut cukup kompleks dan dibutuhkan inovasi untuk meningkatkan taraf kesehatan anak-anak di Indonesia, salah satunya lewat PrimaKu, aplikasi yang menjadi mitra resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia,” ujar dr. Piprim.
CoFounder dan Chief Executive Officer (CEO) PrimaKu menyatakan Muhammad Aditriya Indraputra, CFA menyatakan pihaknya bermaksud ikut berperan menyukseskan Pekan Imunisasi Dunia melalui aplikasi PrimaKu. "Aplikasi ini telah digunakan oleh hampir 1 juta orang tua di Indonesia. Melalui salah satu fitur Imunisasi di PrimaKu, para orang tua bisa memperoleh daftar, manfaat, serta jadwal pengingat guna meminimalisasi keterlambatan imunisasi yang berpotensi mempengaruhi kesehatan anak," ujar Aditriya.
Ia menambahkan, aplikasi PrimaKU merupakan aplikasi yang interaktif, terpercaya, dan mudah digunakan sehingga dapat dikelola bersama oleh ibu, ayah, bahkan keluarga dan pengasuh.
Di dalam aplikasi gratis yang telah diunduh oleh hampir 1 juta pengguna ini, orang tua juga dapat mengisi data medis anak, seperti berat badan, tinggi badan, hingga lingkar kepala. Data medis tersebut nantinya akan menghasilkan sebuah grafik pertumbuhan yang mudah dipahami guna mengetahui apakah tumbuh kembang sang buah hati normal atau tidak sesuai dengan usia serta jenis kelaminnya.
Baca juga: Satu dari Enam Orang di Dunia Alami Sakit Kepala
Untuk memperkaya referensi serta pemahaman tentang tumbuh kembang dan kesehatan anak, aplikasi ini disertai fitur artikel yang divalidasi oleh para dokter, telekonsultasi dengan dokter spesialis anak yang bisa dilakukan kapan pun dan di mana pun, hingga berdiskusi
bersama ribuan komunitas orang tua dan dokter spesialis anak yang tergabung di dalam aplikasi. Dengan demikian, PrimaKu dapat menjadi alternatif pengganti buku Kesehatan Ibu Anak (KIA).
Prof. Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp.A, (K), Executive Director International Pediatric Association menegaskan bahwa pertumbuhan anak yang optimal telah menjadi perhatian dan komitmen tidak hanya di Indonesia tetapi juga global. Ia menuturkan, digitalisasi memberikan kesempatan kepada para orang tua untuk memudahkan sekaligus mendisiplinkan proses pemantauan tumbuh kembang anak guna meningkatkan kualitas hidup mereka.
"Menjadi suatu kebanggaan bahwa Indonesia telah memiliki aplikasi yang tidak hanya dapat berkontribusi dalam mencegah serta mendeteksi dini stunting, tapi juga double burden of malnutrition lainnya seperti overweight, obesitas, hingga gangguan pertumbuhan dan perkembangan lainnya. Edukasi terus menerus dan kolaborasi yang melibatkan seluruh stakeholder kesehatan akan menjadi kunci keberhasilan Indonesia dalam mengatasi berbagai permasalahan kesehatan anak pasca pandemi ini,” tegas Prof. Aman.(RO/H-3)
Jenius Hadirkan Fitur Inovatis di Usia yang ke-8 Tahun
Mengantuk setelah makan merupakan gejala food coma” atau Postprandial somnolence.
Aplikasi kasir biasa memberikan data terkait perkembangan bisnis seperti omzet, keuntungan, kerugian, produk yang paling laku dan ketersediaan stok.
Fitur-fitur pendukung tersebut hadir untuk meningkatkan pengalaman pengguna layanan GrabFood.
Horego menyediakan beragam fitur yang dirancang untuk mempermudah proses penemuan tempat makan.
Unlimited ASEAN Pass memberikan pelanggan keuntungan tanpa batas untuk tiket pesawat maskapai AirAsia ke destinasi internasional ASEAN, sekaligus diskon hingga 50% reservasi hotel.
Masalah obesitas semakin meresahkan masyarakat Indonesia, dengan data terbaru dari WHO menunjukkan peningkatan yang signifikan, terutama pada wanita.
Skrining akan adanya faktor risiko di atas dilakukan minimal setahun sekali. Skrining dapat dilakukan di puskesmas, puskesmas pembantu, dan posyandu.
Tema hari Pencegahan Bunuh Diri 2024 adalah “Changing the Narrative on Suicide”
Sekitar 65 juta anak di dunia menderita mata minus dan diprediksi meningkat menjadi 275 juta di tahun 2050.
Cara penyimpanan makan juga memiliki potensi untuk merusak kandungan nutrisi atau gizi yang terdapat dalam makanan yang nantinya hendak dikonsumsi.
Pemerintah tengah mempersiapkan pelaksanaan vaksinasi covid-19 di seluruh Tanah Air agar pelaksanaan program tersebut berjalan baik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved