Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
OPERASI teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan mulai dilaksanakan di Riau. Rekayasa cuaca ini ditujukan untuk membasahi kawasan gambut sehingga bisa meredam potensi karhutla.
Kepala Subdit Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Anis Susanti Aliati menyampaikan upaya pencegahan karhutla dengan TMC dilakukan untuk menyemai awan potensial agar kondisi lahan senantiasa basah sehingga tidak mudah terbakar.
Anis juga menegaskan pelajaran penting dari penanganan karhutla tahun-tahun yang lalu adalah perlunya penguatan sinergitas para pihak. Hari ini menjadi bukti adanya sinergitas yang semakin kuat dari para pihak baik di pusat maupun daerah dan di tingkat tapak, juga mitra kerja swasta di dalam pengendalian karhutla khususnya pencegahan karhutla.
“Untuk itu kami mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas kerja bersama kita kepada pimpinan dan jajaran BNPB, BMKG, TNI, BRIN, Pemerintah Provinsi Riau, Satgas Dalkarhutla Provinsi Riau serta PT Riau Andalan Pulp and Paper,” ungkap Anis dalam keterangan resmi, Selasa (19/4).
Anis mengutarakan dua tahun belakangan ini TMC terus dilaksanakan sebagai salah satu upaya menuju solusi permanen pengendalian karhutla. Operasi TMC dilakukan melalui penyemaian awan potensial yang ada di daerah rawan karhutla untuk meningkatkan peluang curah hujan.
"Selain TMC, upaya-upaya pencegahan lain seperti patroli terpadu, patroli mandiri, kampanye pencegahan, dan monitoring hotspot, terus dilaksanakan untuk mencegah karhutla," sebut Anis.
Baca juga: Operasi TMC Cegah Karhutla Tahap Pertama Siap Dimulai Pekan Depan
Sebagai informasi, berdasarkan data yang diakses di laman Sipongi KLHK hingga Selasa (19/4), terdapat kurang lebih empat titik panas dengan confidence medium yang ada di Riau. Titik panas itu tersebar di Kepulauan Meranti, Siak dan Pelalawan.
Dihubungi terpisah, Koordinator Laboratorium Pengelolaan Teknologi Modifikasi Cuaca BRIN Budi Harsoyo mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan sebanyak 20 ton bahan semai untuk melakukan operasi TMC di Riau.
"Untuk sementara kami siapkan segitu dulu. Nanti dalam realisasinya bisa saja bertambah, menyesuaikan kebutuhan di lapangan nanti," ungkap dia.
Adapun, TMC Riau akan dilaksanakan selama 15 hari. Waktu tersebut pun, ujar Budi, bisa diperpanjang melihat situasi dan kondisi di lapangan.(OL-5)
Karhutla di Kawasan Penyangga Taman Nasional Jambi
Karhutla sudah terjadi di kawasan Gunung Tilu, Desa Girimukti, Kecamatan Kasokandel
Pembangunan kedua embung tersebut, dananya berasal dari CSR BUMD Kabupaten Kuningan.
KARHUTLA di wilayah Jawa Barat kembali terjadi sejak Sabtu (24/8) malam di tujuh lokasi. Api membakar lahan dan hutan di Kabupaten Bandung, Sumedang, Cirebon, dan Subang.
makanan khas Riau yang terdiri dari aneka macam kuliner utama, pendamping dan cemilan untuk buah tangan, cita rasanya lezat dan unik
Makanan khas Riau ini mencerminkan kekayaan budaya dan keanekaragaman kuliner daerah tersebut. Setiap hidangan memiliki cita rasa yang unik dan menjadi bagian penting
Menyiapkan langkah selanjutnya Panglima TNI Hadi Tjahjanto, juga lakukan kunjungan ke lokasi kebakaran yang tengah dipadamkan oleh GALAAG, yaitu di Desa Kampung Baru, Kecamatan Rupat
Penetapan status karhutla sejak dini merupakan bentuk perhatian pemerintah agar kejadian tersebut tidak meluas dan bisa segera dihentikan
Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (PKHL) KLHK, Raffles B. Panjaitan, menyampaikan bahwa dalam penanganan karhutla, dukungan para pihak sangat membantu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved