Headline
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.
UNTUK meningkatkan cakupan imunisasi yang tertinggal, ahli menyarankan agar anak bisa diberi vaksin kombinasi atau suntikan ganda. Langkah ini pun dinilai tidak berbahaya.
Ketua Komite Penasehat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) Prof Sri Rezeki Hadinegoro, dalam webinar Pekan Imunisasi Dunia 2022, dikutip Selasa (19/4), mengatakan vaksin kombinasi atau suntikan ganda berguna untuk mempercepat jadwal imunisasi yang sudah tertinggal.
Vaksin kombinasi terdiri lebih dari satu antigen dalam satu kemasan, misalnya DPT-HepB-Hib, MR, OPV. Pemberian vaksin ganda sangat aman, efektif dan efisien serta sudah dilakukan oleh negara-negara lain.
Baca juga: Kemenkes Ingatkan Orangtua Segera Lengkapi Vaksinasi Anak
"Imunisasi ganda itu pemberian secara bersama-sama. Ini sudah lama dipakai di luar negeri, WHO mengatakan sudah lama memberikan suntikan seperti ini di negara maju dan berkembang," ujar Prof Sri.
"Di Indonesia mungkin belum populer tapi untuk mengejar kita akan memulai. Sebenarnya ini sudah dilakukan sejak 10 tahun lalu di Yogyakarta tapi yang paling penting adalah sosialisasi kepada orangtua bahwa suntikan ini sangat aman," lanjutnya.
Prof Sri menjelaskan pemberian vaksin kombinasi tidak menimbulkan efek samping yang berat. Antibodi yang masuk ke dalam tubuh pun akan beraksi bersama-sama.
Sedangkan jika diberikan satu per satu, membutuhkan waktu jeda minimal 2minggu untuk membuat antibodi bekerja dan baru bisa diberi vaksin lainnya.
Menurut Prof Sri hal ini dapat memakan waktu untuk anak yang telah tertinggal imunisasi.
Suntikan ganda juga bertujuan mengurangi kunjungan ke fasilitas kesehatan, khususnya selama pandemi covid-19. Selain itu, anak dapat terlindungi secepat mungkin dari kondisi penyakit yang rentan.
"Suntikan ganda ini aman, tidak berbahaya. Kalau sudah terlambat, jika disuntik satu-satu nanti malah makin terlambat," kata Prof Sri.
Akan tetapi, pemberian suntikan ganda harus dilakukan secara lembut dan cepat. Suntikan dapat dilakukan pada bagian kiri dan kanan paha atau satu bagian saja namun memiliki jarak suntik minimal 2,5 cm.
Posisi bayi atau anak yang akan disuntik juga harus dalam keadaan nyaman dan sebisa mungkin dialihkan perhatiannya.
"Pemberian harus cepat sekali tidak boleh lama, jadi petugasnya harus mahir dalam melakukannya," pungkasnya. (Ant/OL-1)
Vaksin memiliki beragam manfaat, antara lain untuk melindungi anak dari berbagai macam penyakit berbahaya seperti polio serta mencegah komplikasi berat yang dapat menyebabkan kecacatan.
Vaksin HPV yang selama ini dikenal sebagai perlindungan utama terhadap kanker serviks pada perempuan, kini direkomendasikan juga untuk anak laki-lak
Akses layanan imunisasi yang terbatas, pasokan vaksin yang terganggu, konflik, situasi kemanusiaan yang sulit menjadi faktot bayi belum diimunisasi.
Vaksin influenza untuk anak bisa diberikan pada anak berusia lebih dari 3 bulan. Selain anak, vaksin flu juga perlu diberikan untuk kelompok rentan.
Vaksinasi shingrix terbukti sangat efektif mencegah cacar api dan neuralgia pada pasien yang sudah terkena cacar api.
Vaksinasi BCG pada anak di negara-negara yang tinggi angka TB efektif untuk mencegah penyakit TB yang berat seperti TB di selaput otak, atau TB milier yang dapat menyebabkan sesak napas.
Selain vaksin primer, yang wajib diberikan, orangtua juga bisa mempertimbangkan memberikan vaksinasi tambahan, misalnya vaksin influenza.
Di dua lokasi uji coba yaitu Kabupaten Bogor dan Kabupaten Banjar, cakupan vaksin PCV1 untuk pencegahan pneumonia meningkat.
Hal itu terjadi karena pemerintah Indonesia melaporkan adanya kasus Vaksin Derived Polio Virus (VDPV).
Ibu hamil juga bisa memanfaatkan beragam bahan pangan yang kaya vitamin C untuk memenuhi kebutuhan vitamin hariannya dalam menjaga imun tubuh.
Vaksinasi sebelum aktivitas seksual dapat mencegah hingga 90% kanker terkait HPV, sementara pada wanita yang sudah aktif secara seksual, vaksin tetap mengurangi risiko kanker serviks.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved