Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
INDONESIA Science Center (ISC) atau biasa dikenal dengan Pusat Peragaan Iptek (PP-IPTEK), Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), bekerja sama dengan GREEBEL Indonesia sedang menyelenggarakan kompetisi "Coloring Science Contest" untuk siswa TK/PAUD yang dilakukan secara online.
Pendaftaran dan unggahan hasil karya ditutup sampai 15 Mei 2022. Lomba tersebut dalam rangka Hari Hutan Sedunia yang diperingati setiap tanggal 21 Maret. Direktur Operasi ISC, Didik Adiarsah dalam keterangan tertulis, Senin (18/4) mengarakan kompetisi kali ini mengangkat tema Kekayaan Hayati Hutan Indonesia.
"Para peserta dapat berkreasi dalam mewarnai gambar tentang hutan, hewan, dan alam Indonesia yang memiliki keanekaragaman hayati serta kekayaan alam yang sangat melimpah," kata Didik.
Acara "Coloring Science Contest" diselenggarakan secara online di tengah Pandemi Covid-19.
Didik menambahkan kompetisi ini bertujuan untuk memberi kesempatan generasi muda khususnya anak-anak dalam berimajinasi, mengasah kreativitas, dan menunjukkan ide-idenya dalam sebuah karya seni agar anak dapat mencintai sains dengan cara yang berbeda.
Para peserta yang ingin ikut berkompetisi bisa mendaftar melalui link https://bit.ly/ColoringISCGreebel untuk mengunduh gambar pola yang akan diwarnai.
Juri kegiatan "Coloring Science Contest" dihadirkan dari beberapa Perguruan Tinggi ternama di Indonesia, seperti Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Kesenian Jakarta (IKJ), dan Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
baca juga: PP Iptek Gelar Science For All di Wilayah Banten
Hasil karya dinilai dewan juri berdasarkan harmonisasi/komposisi warna yang menarik, kecermatan dan ketelitian, serta kebersihan dan kerapihan.
Pemenang akan mendapatkan hadiah uang tunai dan paket merchandise dari GREEBEL untuk 6 juara terbaik berdasarkan keputusan dewan juri dan pemenang favorit lainnya. (N-1)
Pelajari arti sains, fungsi, dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari. Pahami pentingnya sains dengan bahasa sederhana!
PERAIH Nobel Fisika 2011, Profesor Brian Schmidt, mengungkapkan bahwa masa depan pertumbuhan Indonesia sangat bergantung pada kemampuan membangun ekosistem sains dan teknologi.
“Jadi dalam sains, duplikasi yang dimaksud bisa bekerja pada topik yang sama namun dengan sudut pandang yang berbeda,”
SAINS tidak harus rumit, teknologi tidak harus mahal, dan matematika tidak harus menakutkan. Justru sebaliknya, semua itu bisa dekat, terjangkau, relevan, dan menyenangkan.
Apakah dunia akan menjadi tempat yang lebih baik jika semua nyamuk tiba-tiba lenyap?Seorang Medical Scientist dmemberikan penjelasan mengenai dampak hilangnya nyamuk dari muka bumi.
KEMENTERIAN Agama terus memperkuat kajian terkait integrasi Islam dan sains, terutama dalam konteks kedokteran dan kesehatan masyarakat.
Pernyataan Presiden Prabowo Subianto tentang distorsi ekonomi dinilai merupakan realita yang ada.
Kemdiktisaintek menegaskan komitmennya untuk memperkuat perlindungan dan pemanfaatan kekayaan intelektual (KI) dari hasil riset dan inovasi perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
SEJAK tsunami Pangandaran pada 2006, tim peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN menyimpulkan bahwa tsunami raksasa di selatan Jawa memang pernah terjadi berulang. R
Sesar di Semarang ini sudah pasti ada dan sudah pasti aktif karena ditemukan batuan ataupun endapan yang jadi indikatornya.
Periset Pusat Riset Hortikultura BRIN Fahminuddin Agus menyatakan lahan gambut merupakan salah satu penyumbang emisi karbon terbesar, terutama jika tidak dikelola dengan baik.
Menurut Hanarko Djodi Pamungkas, ketahanan pangan harus dibarengi dengan tanggung jawab menjaga laut dari pencemaran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved