Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Indonesia akan Ajukan 6 Rekomendasi Penting pada Konfrensi Ketujuh GPDRR

Denny Parsaulian
18/4/2022 11:04
Indonesia akan Ajukan 6 Rekomendasi Penting pada Konfrensi Ketujuh GPDRR
(DOK METROTV)

SELAMA satu dekade terakhir, Platform Global untuk Pengurangan Risiko Bencana atau Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) telah mengambil peran besar dalam meninjau kemajuan dalam implementasi agenda pengurangan risiko bencana global.  Secara total, lima sesi Global Platform telah berlangsung sejak tahun 2007. Setiap sesi GPDRR berfokus pada tema tertentu. Topik berikut telah berulang di sebagian besar sesi, dalam berbagai bentuk dan pengulangan: 1) implementasi di tingkat nasional dan lokal, 2) investasi ekonomi dan pengurangan risiko bencana, dan 3) keterkaitan dan koherensi dengan perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan.

GPDRR adalah adalah komponen penting dari proses pemantauan dan implementasi Kerangka Sendai untuk Pengurangan Risiko Bencana (2015-2030). GPDRR bertujuan untuk meningkatkan upaya pengurangan risiko bencana melalui komunikasi dan koordinasi antara para pemangku kepentingan seperti, pemerintah, PBB, organisasi dan institusi internasional, lembaga swadaya masyarakat (LSM), ilmuan/akademisi dan pelaku sektor privat untuk berbagi pengalaman dalam merumuskan panduan strategis untuk pelaksanaan kerangka global PRB (SFDRR 2015-2030).

Pada 2022, Indonesia dipercaya menjadi penyelenggara Konferensi GPDRR yang ke-7 pada 23-28 Mei 2022. Bali dipilih menjadi tempat penyelenggaraan. Perihal alasan dipilihnya Pulau Dewata sebagai lokasi pertemuan GPDRR dijelaskan oleh Dirjen IKP Kominfo Usman Kansong, karena Bali sudah siap secara infrastruktur.

“Bali sudah siap secara infrastruktur untuk pertemuan tingkat internasional. Banyak pertemuan dan konferensi internasional diselenggarakan di Bali. Selain itu dari sisi kesehatan, kita masih menghadapi pandemi covid-19. Kita harus mempersiapkan agar event internasional di Bali tidak memicu lonjakan covid. Di Bali sudah 50% warganya menerima vaksin booster sehingga mampu mencegah terjadinya kluster baru,” kata Usman Kansong

Beberapa agenda penting yang perlu diketahui bahwa terdapat 2 agenda dalam GPDRR yaitu Hari Persiapan yang akan di-handle langsung oleh UNDRR (diorganisasi oleh mitra UNDRR – UNDP, WMO, World Bank) pada 23 - 24 Mei 2022). Pada hari persiapan ini akan digelar MHEWS Conference, World Reconstruction Conference, Stakeholders Forum.

Kemudian agenda utama digelar pada 25-28 Mei 2022 yang penyelenggaraannya dilaksanakan oleh Indonesia. Agenda terbagi atas official program dan informal programme.

Menurut Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB Raditya Jati yang juga Ketua Sekretariat Panitia Nasional, pada penyelenggaraan kali ini, ada 6 rekomendasi penting yang diharapkan akan menjadi hasil akhir konferensi.

''Pertama, konsolidasi untuk inventarisasi kemajuan implementasi Kerangka Sendai oleh Negara Anggota dan para pemangku kepentingan, dan pencapaian target terkait risiko bencana dari Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan,'' kata Raditya dalam rilisnya yang diterima Media Indonesia, Senin (18/4).

Selanjutnya, rekomendasi aksi untuk pembuat kebijakan di bidang pembangunan berkelanjutan, keuangan dan perencanaan ekonomi, pengurangan risiko bencana dan perdagangan internasional, tindakan iklim dan ekosistem, kerja sama internasional,

Ketiga, rekomendasi aksi terkait pengurangan risiko bencana yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik Negara-negara Tertinggal (LDC), Negara Berkembang Terkurung Daratan (LLDC) dan Negara Berkembang Pulau Kecil (SIDS), dengan fokus memastikan tidak ada yang tertinggal.

Keempat, praktik inovatif dan baik dalam mengelola COVID-19 dari komunitas pengurangan risiko bencana dan rekomendasi untuk tindakan seluruh masyarakat untuk kesiapsiagaan dan untuk memperkuat manajemen risiko wabah penyakit,

Kelima, peningkatan kesadaran tentang praktik yang baik dalam menerapkan Kerangka Sendai untuk mengurangi risiko bencana dan membangun ketahanan, termasuk menggunakan pendekatan, alat, dan metodologi yang inovatif,

Terakhir, kontribusi pada midterm review SFDRR yang akan diadakan pada 2023, serta Forum Politik Tingkat Tinggi tentang Pembangunan Berkelanjutan yang akan diadakan di New York pada Juli 2022 Menjadi Tuan Rumah GPDRR.

Nilai strategis
Sebagai tuan rumah, Indonesia akan mendapat nilai strategis. Karena secara langsung mendukung pertumbuhan sektor ekonomi dan pariwisata nasional pasca resesi akibat pandemi. Selain itu juga akan menampilkan berbagai produk jasa dan komoditas andalan nasional, termasuk potensi-potensi pariwisata prioritas serta industri dan IPTEK kebencanaan.

Indonesia memiliki kesempatan untuk menunjukkan bahwa sektor perekonomian dan pariwisata Indonesia telah inline dengan strategi peningkatan ketahanan bencana.

Dan sudah pasti dengan jadi tuan rumah akan meningkatkan Public Awareness mengenai pentingnya pengurangan risiko bencana.

''Memberikan peluang besar peningkatan kapasitas aktor Pengurangan Risiko Bencana Indonesia,'' tambah Raditya.

Yang paling penting, momen ini akan menjadi salah satu sarana konsolidasi antar kementerian/lembaga untuk semakin memahami dan berkomitmen dalam upaya pengurangan risiko bencana. (Yan/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya