Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
ANGGOTA Komisi IX DPR RI Putih Sari menyampaikan apresiasi atas pemahaman yang disampaikan Global TB Caucus tentang kondisi serta strategi yang perlu dilakukan untuk mengeliminasi tuberkulosis (TB) di Indonesia.
Ihwal tersebut disampaikan Putih Sari saat Komisi IX DPR RI menerima audiensi atau Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Global TB Caucus.
"Terima kasih kepada pengurus TB Caucus ini merupakan kesempatan luar biasa untuk melanjutkan perjuangan bersama menghapus TB," kata Putih Sari dalam keterangannya, Selasa (29/3).
Salah satu hal yang disampaikan ialah tentang dalam upaya penanggulangan TB dengan membentuk kaukus TBC nasional. Kaukus TBC nasional dapat menjadi platform untuk memastikan akuntabilitas upaya penanggulangan TB di Indonesia.
Baca juga: Waspada TBC Laten, Tidak Bergejala dan Bisa Muncul Kapanpun
"Ini akan menjadi satu komitmen bersama untuk segera mungkin membentuk Kaukus TBC Nasional. Pembentukan Kaukus TB ini membutuhkan komitmen politik tidak hanya lintas fraksi tetapi lintas komisi. Mudah-mudahan Komisi IX bisa menjadi inisiator pembentukan Kaukus TB," ungkap Putih Sari.
Penyakit TB, lanjut Putih Sari, bukan hanya tentang kesehatan, tetapi beririsan dengan pendidikan, sosial, lingkungan dan sebagainya.
"Komisi IX bukan Komisi satu-satunya (yang menangani TB), ada banyak sektor yang harus bekerja sama menangani TBC misalnya faktor perumahan, lingkungan, hingga sosial,” pungkasnya.
Selain itu, terkait dengan transisi global fund untuk TB yang akan berakhir pada tahun 2023, Komisi IX DPR akan mendorong Kementerian Keuangan agar mempunyai pola atau strategi dalam menghadapi berhentinya global fund ke Indonesia.
"DPR dan Banggar akan mendorong Kemenkeu agar mempunyai pola untuk menghadapi berhentinya global fund ke Indonesia dengan tentunya peningkatan anggaran APBN terhadap penanganan TB," katanya.
Dalam kesempatan itu, Asia Pacific Regional Manager for the Global TB Caucus Ganendra Awang Kristandya menyampaikan beberapa rekomendasi atau komitmen politik untuk mengakhiri TBC, di antaranya mendorong penguatan respon terhadap TBC, baik di tingkat nasional, provinsi, kota dan kabupaten. Serta perlunya implementasi yang maksimal dari Perpres Nomor 67 Tahun 2021 Tentang Penanggulangan Tuberkulosis.
Kemudian, memastikan Indonesia memiliki exit strategy melalui penguatan mobilisasi sumber daya domestik agar program pengendalian TB secara bertahap dapat ditangani oleh APBN, APBD dan dana di dalam negeri lainnya, sehingga tidak tergantung kepada bantuan asing. Sebagaimana diketahui, periode transisi global fund akan berakhir pada tahun 2023.
"Pemerintah perlu membuat strategi dari sisi pendanaan dalam mengeliminasi tuberkulosis di Indonesia yang saat ini posisinya masih terbanyak ke-3 di dunia,” kata Ganendra.
Selain itu perlu memperkuat koordinasi lintas komisi DPR RI dalam upaya penanggulangan TB dengan membentuk Kaukus TBC Nasional. Kaukus TBC Nasional dapat menjadi platform untuk memastikan akuntabilitas upaya penanggulangan TB di Indonesia. (Iam/OL-09)
Kesehatan generasi muda adalah dasar utama untuk kemajuan Jakarta.
Sebagai langkah nyata mendukung tumbuhnya industri beauty and wellness nasional, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menginisiasi pameran wellness terbesar di Tanah Air.
Monk fruit adalah pemanis alami bebas kalori yang cocok untuk penderita diabetes dan diet rendah gula. Simak manfaatnya sebagai antioksidan, antiinflamasi, dan solusi manis sehat.
MENU kopi hitam dan singkong rebus seringkali menjadi kombinasi yang cocok untuk santap pagi hari atau sebagai cemilan mengobrol dengan kerabat.
Vaksin memiliki beragam manfaat, antara lain untuk melindungi anak dari berbagai macam penyakit berbahaya seperti polio serta mencegah komplikasi berat yang dapat menyebabkan kecacatan.
Untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, dibutuhkan generasi yang tidak hanya cerdas dan kreatif, tetapi juga sehat secara fisik dan mental, memiliki ketahanan terhadap tantangan global.
Indonesia kini menempati posisi kedua dengan jumlah kasus Tuberkulosis terbanyak di dunia, setelah India.
Indonesia mencatatkan angka kematian akibat tuberkulosis atau TB sebesar 134 ribu jiwa per tahun atau sekitar dua orang meninggal setiap lima menit.
Masyarakat diajak untuk tidak ragu dan malu melakukan pemeriksaan kesehatan ke puskesmas jika memiliki gejala kasus TB sebab penyakit tersebut bisa disembuhkan.
Akibat penyakit tersebut 15 orang meninggal dunia sebelum mendapatkan pengobatan.
Pasien TB RO harus minum lebih banyak obat setiap hari dan menjalani pengobatan dalam jangka yang lebih lama sesuai dengan rekomendasi dari tim ahli klinis agar bisa sembuh.
Vaksinasi BCG pada anak di negara-negara yang tinggi angka TB efektif untuk mencegah penyakit TB yang berat seperti TB di selaput otak, atau TB milier yang dapat menyebabkan sesak napas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved