BRIN Siapkan Teknologi Bahan Bakar Nuklir untuk PLTN Pertama di Indonesia

Faustinus Nua
28/3/2022 06:24
BRIN Siapkan Teknologi Bahan Bakar Nuklir untuk PLTN Pertama di Indonesia
Energi alternatif nuklir(ANTARA FOTO/Hendra N)

BADAN Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Organisasi Riset Tenaga Nuklir (ORTN) melakukan penelitian dan pengembangan (litbang) teknologi produksi bahan bakar reaktor daya tipe Pressurized Water Reactor (PWR). Hal itu sebagai salah satu upaya mendukung persiapan pembangunan PLTN di Indonesia.

Plt. Kepala Pusat Riset dan Teknologi Daur Bahan Bakar Nuklir dan Limbah Radioaktif (PRTDBBNLR) – ORTN Syaiful Bakhri mengatakan bahwa energi nuklir merupakan sumber daya energi terbarukan yang ramah lingkungan. Pemanfaatannya akan sejalan dengan upaya pemerintah Indonesia menuju Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.

“Penguasaan teknologi bahan bakar PWR harus kita persiapkan dari sekarang, karena jika Net Zero Emission benar-benar dicanangkan tahun 2060, maka 2040 kita harus mempersiapkan jenis PLTN apa yang akan dibangun. Karena tidak mungkin kita memutuskan jenis PLTN yang akan dibangun tanpa benar-benar mempertimbangkan bahan bakarnya," ujar Syaiful dalam keterangannya, Senin (28/3).

Baca juga: RI Sangat Butuh PLTN untuk Hasilkan Listrik Masif dan Bersih

Menurutnya, kemampuan bahan bakar ini penting kita kuasai dari sekarang. Mulai dari membuat prototype, model, mengetahui quality assurance, sertifikasi hingga benchmarking harus melewati proses panjang. Sehingga pada tahun 2040 sudah bisa dikuasai.

Syaiful berharap agar kelompok daur bahan bakar nuklir yang ada di PRTDBBNLR dapat diimplementasikan lebih detail dalam bentuk pendanaan rumah program, riset, ataupun publikasi. Semua itu perlu untuk bersinergi satu dengan yang lain.

“Riset-riset ke depan tidak hanya dikerjakan oleh satu pusat riset saja. Tapi bisa merangkul pusat-pusat riset lain yang ada di BRIN maupun di luar BRIN, misalnya universitas ataupun lainnya. Sehingga bisa mendukung dan mengangkat teknologi nuklir, khususnya dalam hal produksi dan penguasaan teknologi bahan bakar PWR,” imbuhnya .

Sementara itu, Peneliti Ahli Utama ORTN Djarot S. Wisnubroto menyampaikan pentingnya menularkan pengalaman, ilmu dan pengetahuan, khususnya terkait litbang teknologi bahan bakar nuklir kepada generasi muda.

“Agar dapat diteruskan oleh generasi yang baru atau rekan-rekan yang masih melakukan kegiatan tersebut. Tularkan bagaimana upaya riset bahan bakar PWR yang telah dilakukan rekan-rekan di Bandung maupun di Serpong (ORTN-BRIN, red.),” ujar Djarot.

“Supaya ada suatu kelanjutan, tidak mengulang lagi apa yg sudah dilakukan dulu. Semoga kita bisa melakukan continuitas riset kegiatan bahan bakar nuklir. Ada semacam Nuclear Knowledge Management,” tuturnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya