Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Tanamkan Kebahagiaan pada Anak Sejak Dini itu Penting

Basuki Eka Purnama
28/3/2022 06:15
Tanamkan Kebahagiaan pada Anak Sejak Dini itu Penting
Ilustrasi(Pexels)

PSIKOLOG Ratih Ibrahim dari Ikatan Psikolog Klinis Indonesia menekankan pentingnya menanamkan kebahagiaan kepada anak sejak dini karena bermanfaat dalam mengoptimalkan proses tumbuh kembang si buah hati.

"Penting untuk menanamkan pola pikir, pemaknaan dan nilai-nilai mengenai kebahagiaan sedini mungkin sebagai bekal anak untuk menjadi manusia dewasa yang utuh," kata Ratih dalam konferensi pers daring, dikutip Senin (28/3).

Anak yang riang gembira dan dibesarkan dalam keluarga yang penuh cinta akan memiliki persepsi positif mengenai dirinya dan orang lain. 

Baca juga: Kenali Ciri-Ciri Epilepsi Pada Anak

Kebahagiaan itu membuat anak tumbuh jadi orang yang penuh percaya diri, lebih mudah bergaul dan bersosialisasi dengan orang lain. Kepribadian seperti itu membuat anak jadi lebih disukai serta menumbuhkan rasa empati. Buah hati akan punya perilaku mau menolong orang lain.

"Sel-selnya berkembang membuat anak menjadi kreatif," jelas Ratih.

Kebahagiaan pada anak membuatnya lebih bisa mengembangkan keterampilan dalam memecahkan suatu masalah, juga lebih kuat saat berhadapan dengan konflik dan mencari solusi terbaik.

Meski sebagian orang berpikir kebahagiaan hanya dikaitkan dengan prestasi atau harta, Ratih menegaskan bahwa kebahagiaan lebih dari itu.

Berdasarkan hasil survei daring The Happiness Project pada Februari 2022, terungkap data 80% masyarakat Indonesia menganggap aspek materialistis adalah faktor penting yang berkontribusi terhadap kebahagiaan. 

Sebanyak 90,4% responden menganggap bahagia bisa diwujudkan dengan memiliki rumah bagus, 83% berpendapat kekayaan atau kesuksesan finansial adalah hal penting untuk bisa bahagia, dan 66% berpikir prestasi di sekolah atau kantor adalah hal penting untuk jadi bahagia.

Anggapan bahagia kerap dikaitkan dengan prestasi dan materi, tetapi kebahagiaan sesungguhnya datang dari bagaimana seseorang memaknai hidup, nilai yang dijunjung dan diupayakan dalam hidup sehari-hari. Rasa bahagia juga dapat datang lewat usaha, tindakan, aktivitas dan rutinitas sehari-hari untuk membuat hidup lebih baik.

"Kebahagiaan memang bisa saja hadir dari prestasi akademis, kemapanan finansial, atau jabatan. Namun, adanya pandangan bahwa kebahagiaan hanya bersumber dari hal-hal yang bersifat materialistis tersebut justru dapat menyebabkan seseorang merasa kebahagiaan adalah sesuatu yang sulit atau bahkan mustahil dicapai," jelas dia.

Sebagai contoh, bila kebahagiaan hanya diasosiasikan dengan nilai bagus, kegembiraan akan menguap saat prestasi gagal dipertahankan. Alih-alih bahagia, anak bisa tertekan dan stres, berubah jadi pemurung dan proses tumbuh kembangnya terhambat.

Selain itu, pemaknaan dan nilai-nilai mengenai kebahagiaan ini penting dibangun sejak masa anak-anak.

"Semakin dini usia anak, semakin baik. Orangtua dan guru memiliki peran yang begitu penting dalam proses membangun pondasi kebahagiaan ini. Dengan demikian, seluruh aspek perkembangan anak (kognitif, fisik, sosial dan emosional) akan berkembang secara optimal, anak lebih resilien, dan bahagia hingga masa dewasanya nanti," ungkap Ratih.

"Pada akhirnya, generasi muda yang bahagia akan menjadi sumber daya manusia unggul demi kemajuan Indonesia," pungkasnya. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik