Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
UNIVERSITAS Pancasila (UP) menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat di salah satu posdaya binaan UP, Posdaya Soka RW 012 di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Kali ini kegiatan dilakukan dengan memberikan pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat mengenai pembuatan ramuan herbal berbasis sumber daya lokal untuk peningkatan imunitas dan pemasaran produk serta pembukuan secara digital di masa pandemi covid-19.
Wakil Rektor UP Dr Novi Yantih, M Si, Apt menyampaikan kegiatan yang digelar sebagai bagian Tri Dharma Perguruan Tinggi kali ini merupakan salah satu bentuk diseminasi hasil penelitian dan kajian-kajian UP.
"Masyarakat antara lain dilatih bagaimana cara membuat serbuk minuman jahe yang bisa bertahan selama tiga bulan, melihat mutunya, alat yang digunakan, hingga cara memasarkan. Dalam hal pemasaran, diajarkan dari sisi ekonomi, yakni pembukuan secara digital," terang Novi, dalam keterangan pers, Rabu (23/3).
Baca juga: Pendaftaran UTBK-SBMPTN 2022 Mulai Dibuka Hari Ini
Dengan begitu, lanjut Novi, pelatihan dan pendampingan diharapkan bisa bermanfaat bagi masyarakat yakni meningkatkan kualitas hidup dari sisi kesehatan masyarakat, serta meningkatkan kehidupan ekonomi masyarakat melalui produk minuman jahe yang dijual.
Ia menjelaskan dalam pelatihan dan pendampingan tersebut, pihaknya melibatkan kolaborasi antara dosen dan mahasiswa dari kedua fakultas yakni Fakultas Farmasi UP serta Fakultas Ekonomi dan Bisnis UP.
Hal ini sesuai dengan arahan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim yang menekankan pada perguruan tinggi untuk menerapkan proses Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
"Sehingga, lulusan perguruan tinggi UP, bisa memiliki visi yang lebih luas dan inovatif dalam memanfaatkan sumber daya yang ada. Mahasiswa fakultas farmasi bisa mengerti cara pembukuan dan pemasaran digital," ujar Novi.
"Begitu pula, dengan mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis bisa membuat produk pangan yang baik dan benar dari fakultas farmasi," terangnya.
Seusai pelatihan, nantinya masyarakat akan didampingi secara langsung hingga enam bulan ke depan. Setelahnya, tetap diberikan pendampingan berkelanjutan hingga masyarakat berhasil menjalankan kegiatan secara mandiri.
Novi menambahkan kegiatan kali ini melibatkan kaum ibu dan bapak dari perwakilan 12 RT dengan beragam latar belakang dan disyaratkan tidak gagap teknologi.
"Dalam praktiknya, antusiasme warga begitu tinggi. Dari semula yang diminta perwakilan 1 RT hanya 1 orang, menjadi 1 RT jadi 2 orang," imbuh Novi.
Selain pelatihan pembuatan serbuk jahe dan pembukuan secara digital, UP juga memberi pelatihan pemanfaatan ecoenzym.
Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Pelatihan Pembuatan Ecoenzym Beserta Pemanfaatannya, Sarah Zaidan, mengungkapkan masyarakat di Posdaya Soka dilatih cara membuat ecoenzym beserta pemanfaatannya.
Ecoenzym diperoleh dari pengolahan limbah organik yakni sayuran, kulit buah-buahan, yang diproses melalui proses fermentasi dengan campuran gula merah dan air.
Ketiganya dicampur dengan perbandingan 1 (gula merah), berbanding 3 (sampah organik), dan berbanding 10 (air). Selanjutnya, difermentasi melalui wadah tertutup rapat selama 3 bulan dan jauh dari matahari.
Setelah tiga bulan, disaring, dan hasil saringannya bisa digunakan untuk pupuk tanaman, bahan keramas rambut, dan segala macam kosmetik. Adapun ampasnya bisa digunakan untuk mengusir tikus dan membuat pupuk.
Selain Novi Yantih dan Sarah Zaidan yang juga dosen fakultas farmasi UP sebagai narasumber, narasumber dosen lainnya yakni Trisna Permadi, Kartiningsih, Dessi Setiyawan, dan Mulyana Diredja.(RO/OL-09)
Direktur PT Forestcitra Sejahtera (Mutu Institute), Wahyu Riyadi, hadir memberikan sambutan dengan penuh semangat.
Sosialisasi ini bertujuan memberikan wawasan mengenai pentingnya identifikasi dan pengelolaan risiko dalam menjalankan usaha, terutama di sektor kuliner.
Kegiatan ini sejalan dengan salah satu program prioritas Kemendikdasmen, yaitu Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial atau Koding dan KA.
Kecamatan Ile Ape merupakan salah satu kawasan ring satu atau kawasan terdekat dari Gunung Api Ile Ape (Lewotolok).
Sepuluh pelatihan itu terbuka bagi siapa saja, tidak hanya untuk ASN Kemenag juga untuk guru sekolah, santri, mahasiswa, dan juga masyarakat umum.
Program Sinergi Mengajar terbukti mampu menjawab isu-isu ketenagakerjaan yang sebelumnya cukup dominan di area tersebut.
Kolaborasi itu mempertemukan dunia akademik, terutama hasil riset herbal dan kosmetika UGM, dengan industri.
Vmalety, jamu herbal berbentuk serbuk dengan rasa mixberry yang menyegarkan.
PAFI Kabupaten Kaur menekankan pentingnya penelitian ilmiah untuk memastikan efektivitas dan keamanan penggunaan obat herbal.
PT Etos Kreatif Indonesia melalui produk unggulannya, Zymuno, terus berinovasi di dunia kesehatan. Yang teranyar, mereka merilis Madu Herbal yang dirancang meningkatkan daya tahan tubuh.
Obat tradisional telah digunakan oleh masyarakat di berbagai belahan dunia sejak ribuan tahun yang lalu.
Teh hijau atau Camellia sinensis merupakan sumber antioksidan epigallocatechin gallate (EGCG), yang terbukti memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved