Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
DIREKTUR Perumahan dan Pemukiman Bappenas Tri Dewi Virgianti menyebutkan air minum yang layak di Indonesia masih terbilang rendah. Bila dilihat dari air yang layak berdasarkan jaringan pepipaan baru 15 juta rumah.
Saat ini capaian akses air minum yang aman mencapai 90,21% tetapi dengan jaringan perpipaan 20,69% atau ke 15 juta rumah. Angka tersebut tergolong kecil bila dibandingkan dengan negara lain. Sementara air minum layak yang bukan jaringan perpiaan sebanyak 69,52% atau sekitar 50 juta rumah tangga.
"Dasar sistem yang mendukung air minum aman adalah jaringan perpipaan. Mangkanya penting jaringan perpiaan ini dorong naik sehingga air minum layak lebih mudah didapatkan masyarakat," kata Tri dalam webinar Upaya Bersama Dalam Menjaga Kualitas Air Minum Aman yang Berkelanjutan Kemenkes, Selasa (22/3).
Baca juga: DKMG, Tokopedia dan Benih Baik Salurkan Donasi untuk Warga Prasejahtera
Sementara air minum bukan jaringan perpiaan (BJP) sumber kontaminasi airnya lebih tinggi atau bisa datang dari septic tank atau mata air yang terkontaminasi.
Berdasarkan penelitian yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan bahwa air ledeng/perpiaan yang tinggi kualitasnya dengan harga yang relatif lebih murah. Standar kualitas dihitung dari 5 parameter yakni TDS, E-coli, pH, nitrat, dan nitrit.
Kualitas dari air ledeng mencapai 28% dengan estimasi biaya yang dikeluarkan per bulan mencapai Rp86 ribu. Air isi ulang hanya 20,5% biaya sekitar Rp135 ribu, air sumur bor kualitasnya jauh lebih rendah yakni 15,4% meski biaya per bulan hanya Rp44 ribu.
Sementara air yang berasal dari penampungan air hujan kualitasnya hanya 15%, mata air terlindungi hanya 7% saja.
"Kami mendorong masyarakat untuk bisa mengonsumsi air yang lebih baik baik dari sisi kualitas, keberlanjutan lingkungan dan sebagainya. Kita juga mendorong PDAM menyediakan air minum yang lebih baik," ujarnya. (H-3)
PEMENUHAN kebutuhan esensial anak usia dini harus terus dimaksimalkan. Kebutuhan esensial anak usia dini yakni meliputi asupan gizi, pendidikan, dan pola asuh yang tepat.
Fase ini meletakkan fondasi yang kokoh bagi kesehatan, kemampuan belajar, kesejahteraan secara keseluruhan, bahkan potensi penghasilan mereka di masa depan.
Di tengah pengalaman multisensori tersebut, KAPPI menghadirkan 3 jenis kopi unggulan yakni Kopi Mandheling dari Sumatra Utara, Kopi Toraja dari Sulawesi Selatan dan Kopi Bali Kintamani.
Penanganan bencana tidak bisa diselesaikan dengan cara yang sama antara korban laki-laki, perempuan dan disabilitas.
Hashim Djojohadikusumo mengungkapkan penambahan anggaran pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) bakal membuat perekonomian Indonesia tumbuh tinggi.
Program MBG akan berdampak besar pada pembentukan pola kebiasaan makan masyarakat hingga akhirnya bisa memberikan dampak positif bagi kesehatan.
Desa Bojong termasuk daerah rawan krisis air saat musim kemarau. Berdasarkan kajian BPBD, sedikitnya 105 desa di Cilacap berpotensi mengalami kekeringan.
Ketersediaan air bersih di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, menjadi prioritas seiring meningkatnya jumlah penduduk dan pesatnya pembangunan kota.
Bupati Bandung Dadang Supriatna menegaskan pentingnya pembangunan sanitasi yang baik bagi masyarakat.
Direktur Badan Usaha SPAM BP Batam, Iyus Rusmana, mengatakan komitmen pihaknya untuk terus meningkatkan pelayanan air bersih di Kota Batam.
TERIK mulai menyengat. Seorang bocah laki-laki di Laimbaru, Desa Laindeha, Sumba Timur, masih berjibaku dengan jeriken lima liternya.
Selain pelayanan kesehatan, ratusan warga Desa Batas Batu Distrik Krepkuri, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan menikmati bantuan makan bergizi dan paket sembako serta air bersih
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved