Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
BERKUMUR di pangkal tenggorok atau gargle terbukti dapat mencegah infeksi saluran napas atas akut, terlebih dalam situasi pandemi covid-19.
Ketua Kelompok Studi Laring Faring Perhati-KL, Arie Cahyono menjelaskan gargle merupakan cara untuk membersihkan kuman yang sudah masuk dari saluran pernapasan atas dan bersarang di tenggorok.
Metode ini bermanfaat untuk penurunan odds ratio demam pada anak, penurunan insidensi ISPA, menghilangkan halitosis dan sisa makanan, mengurangi nyeri, hingga terbukti mencegah infeksi saluran napas atas akut.
Baca juga: Individu Berkebutuhan Khusus Perlu Penanganan Tersendiri untuk Periksa Gigi
"Sejak pandemi, masyarakat Indonesia sudah mulai mengenal gargle sebagai salah satu upaya menjaga kebersihan rongga mulut tapi masih banyak yang belum melakukannya secara benar dan rutin," ujar Arie dalam peluncuran kampanye nasional Waktu Indonesia Gargle, dikutip Rabu (16/3).
Arie mengatakan, di Jepang, terdapat panduan yang menganjurkan gargle sebagai salah satu cara pencegahan ketika terjadi pandemi influenza.
Lebih lanjut, Arie menerangkan bahwa gargle juga bisa dilakukan oleh anak-anak yang sudah berusia di atas 6 tahun.
Sebagai pemula, anak bisa menggunakan air biasa dan dipandu atau diawasi orangtua.
"Untuk anak-anak hindari gargling menggunakan bahan yang mengandung alkohol," kata Arie.
Gargle sendiri terdiri dari dua pilihan bahan, yang bersifat natural seperti air putih, air garam dan teh hijau. Sedangkan yang bahan antiseptik biasanya menggunakan Povidone Iodine (PVP-I).
PVP-I memberikan perlindungan ekstra dan dapat menjadi salah satu pilihan cairan gargle karena terbukti memiliki spektrum luas, termasuk untuk membunuh kuman penyebab penyakit di rongga mulut dan tenggorok.
Cairan antiseptik PVP-I memiliki aktivitas antiinfeksi terhadap bakteri, jamur, virus, termasuk Coronavirus. Efektivitas PVP-I dalam melawan covid-19 telah banyak dibuktikan melalui berbagai studi.
Selain itu ber-gargle menggunakan PVP-I dapat digunakan untuk mengatasi gusi bengkak, sakit tenggorok, sariawan, bau mulut, dan nafas tidak segar. dr. Arie menerangkan bahwa PVP-I tidak menyebabkan iritasi atau kerusakan mukosa mulut.
"Masyarakat dianjurkan untuk ber-gargle dua kali sehari selama 30 detik sesuai kebutuhan seperti saat keluar rumah dan setelah bertemu orang lain," ujarnya.
Melakukan gargle bisa dengan cara 3T yaitu tuang, teguk dan tengadah. Pertama-tama, tuang cairan gargle sebanyak 15-20cc. Lalu teguk dan tahan cairan di kerongkongan. Tengadahkan kepala sejauh 45 derajat dan hembuskan napas selama 30 detik, kemudian buang. (Ant/OL-1)
KETUA Tim Kerja Pemeriksaan Kesehatan Haji Mohammad Imran mengatakan bahwa jumlah lansia yang mengikuti ibadah haji dan umrah saat ini meningkat drastis yang rentan terserang ISPA
HMPV dan RSV relatif lebih sering menyerang anak balita, khususnya di bawah usia satu tahun. Namun juga dapat menyerang orang dewasa, terutama lansia.
Pelajari cara efektif mencegah penularan virus HMPV dengan langkah sederhana seperti mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga daya tahan tubuh
Virus HMPV kembali menjadi sorotan dengan lonjakan kasus di musim dingin. Kenali gejala, penyebab, dan cara mencegah penularannya di sini!
Penyakit seperti demam dengue, infeksi saluran pencernaan, infeksi saluran pernafasan akut, thypus, dan infeksi bakteri banyak diderita masyarakat.
Dari penelitian itu, lanjut dia, memiliki saran keberlanjutan yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta peningkatan perekonomian bangsa dan negara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved