Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MEMBAWA individu atau anak berkebutuhan khusus seperti autisme, down syndrome, ADHD, developmental delay, cerebral palsy, dan lainnya untuk melakukan pemeriksaan ke dokter gigi merupakan suatu tantangan tersendiri.
‘Dokter gigi’ memang erat kaitannya dengan rasa cemas saat mendengar suara peralatan yang digunakan oleh dokter dan rasa sakit saat gigi dibersihkan.
Hal-hal tersebut membuat individu dengan special needs enggan untuk melakukan perawatan gigi.
Baca juga : Klinik Ini Bantu Perawatan Gigi Anak Berkebutuhan Khusus
"Tetapi harus kita sadari, bila terdapat gigi yang berlubang sampai menyebabkan pembengkakan dan gangguan saat mengunyah, maka nutrisi yang dibutuhkan tubuh dapat berkurang atau timbul rasa sakit hingga jadwal terapi dan sekolah menjadi terganggu," drg. Liana Zulfa, Sp.Perio, MARS, Direktur Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Yarsi dalam keterangan pers, Sabtu (19/3).
Untuk menjawab kebutuhan tersebut, RSGM Yarsi meresmikan Special Needs Dental Care Center. Layanan terpadu pelayanan medis di bidang gigi & mulut untuk individu dengan disabilitas di segala usia.
“Kami ingin memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, termasuk individu dengan special needs. RSGM YARSI merupakan rumah sakit gigi & mulut yang peduli terhadap kesehatan gigi individu dengan special needs di semua usia," jelas drg,Liana,
Baca juga : Kapan Datang ke Dokter Gigi di Rumah Sakit yang Aman Saat Pandemi Covid-19?
"Dengan alasan tersebut kami mengembangkan layanan Special Needs Dental Care Center ini,” tambah drg.Liana.
Special Needs Dental Care Center didukung para tenaga medis yang kompeten dari berbagai spesialistik kedokteran gigi, metode perawatan dengan painless dental care dan fasilitas pendukung seperti ruang perawatan gigi dan mulut yang nyaman, calm area, toilet khusus penyandang disabiltas, wheel chair, dan lain – lain.
“Calm area merupakan ruang tunggu khusus dengan tingkat keamanan dan kenyamanan yang dirancang untuk pasien berkebutuhan khusus," ujar drg. Mia Mariani, MARS, Manajer Marketing RSGM Yaras.
Baca juga : Didukung ICD dan PDGI, Formula Gelar Pengobatan Gratis Gigi dan Mulut di Kuningan
"Dilengkapi dengan proteksi pada dinding dan lantai, headphone dengan noise canceling, stress releasing toys, dan alunan musik yang menenangkan,”,jelas drg. Mia.
Berbagai upaya peningkatan kemampuan telah dilakukan untuk mendukung program Special Needs Dental Care Center.
Staf medis dan nonmedis diberikan pelatihan agar mampu berkomunikasi dan menangani individu berkebutuhan khusus, baik secara medis dan psikologis.
Baca juga : Airway Dentistry Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Lebih Komprehensif
"Dokter gigi kami menangani pasien dengan segala kondisi termasuk down syndrome, autisme, ADHD, developmental delay, pasien trauma, dan banyak lagi," ucap drg.Mia.
"Kami memperlakukan pasien dan keluarga mereka dengan rasa hormat yang pantas mereka terima dan melakukan segala yang diperlukan untuk memastikan pemeriksaan dan prosedur gigi dilakukan secara aman, cepat, dan efektif," terangnya.
"Kami menggunakan berbagai teknik perilaku untuk membantu pasien rileks. Bila perlu, kami juga memiliki pelayanan Painless Dental Care yang memungkinkan pasien dapat dirawat gigi tanpa rasa cemas dan trauma," ujar drg.Mia.
"Selama perawatan, dokter gigi dapat mendiskusikan pendekatan yang berbeda dan mengedukasi cara merawat gigi dirumah bagi pasien, keluarga dan pengasuh mereka agar kesehatan gigi dapat terjaga," katanya.(RO/OL-09)
Ajang ini momentum penting untuk meningkatkan kesadaran terhadap isu lingkungan serta memberikan dukungan nyata kepada anak-anak berkebutuhan khusus.
Melalui pelatihan ini, para siswa diajak untuk mengenal dasar-dasar fotografi produk khususnya makanan dengan memaksimalkan fitur yang ada di smartphone.
Mendikdasmen mengutarakan Hardiknas menjadi momentum penting meningkatkan kolaborasi guna mewujudkan manusia yang berkarakter.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) ini menyasar 1.500 murid dan guru pada 11 Sekolah Khusus (SKH) se-Tangerang Raya hingga April 2026.
Kehadiran bus khusus ABK ini menjadi angin segar bagi para orang tua yang selama ini kesulitan mencari moda transportasi aman dan ramah untuk anak-anak mereka.
DIREKTUR Kesehatan Jiwa Kemenkes Imran Pambudi mengatakan penanganan autisme harus berfokus pada intervensi dini, pendekatan individualisasi, hingga kolaborasi multidisiplin.
Morning sickness dapat menyebabkan asam lambung menggerogoti email gigi, sehingga gigi mudah rusak.
IDEC menggarisbawahi perlunya ekosistem dalam industri kesehatan gigi dan mulut demi terciptanya kemajuan teknologi di bidang kesehatan.
Mouth wash disebut dapat mengurangi setidaknya 99,9% kuman penyebab bau mulut dan plak.
Fasilitas ruang tunggu AUDY Kids memiliki playground sehingga senantiasa memberikan pelayanan terbaik pada pasiennya.
Lebih dari 56% masyarakat memiliki permasalahan gigi, tapi hanya 11,2% yang merawat gigi ke tenaga medis.
Tingkat kesadaran masyarakat terkait gigi dan mulut di masih sedikit. Sehingga dibutuhkan edukasi kesehatan masyarakat semakin diperluas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved