Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PENGURUS Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I-4) Iqbal Mochtar menjelaskan, status yang mempengaruhi pandemi berubah menjadi endemi adalah status imunitas, intervensi, faktor lingkungan, dan interaksi virus. Endemi merupakan kasus penyakit yang lebih terkontrol pada beberapa daerah.
Status imunitas harus dimiliki mayoritas kelompok dan diberikan secara vaksinasi dan kekuatan imunitasnya pun panjang. Kemudian intervensi yang dilakukan dari vaksinasi bisa cukup mengontrol menjadi endemi.
"Kemudian faktor lingkungan juga bisa mempengaruhi faktor endemi seperti musim, contohnya di Eropa bila terjadi winter maka statusnya naik lagi," kata Iqbal dalam dialog daring, Kamis (10/3).
Selanjutnya yakni interaksi virus itu sendiri, terkait virus yang sering bermutasi dan cara pemerintah menghadapi varian baru yang bermutasi tersebut.
Dalam menghadapi endemi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berpesan harus fokus pada prevention, preparedness, public healt, political leadership, dan people involvement. Transisi dari pandemi menuju endemi terjadi yoyo fenomenon.
Baca juga : Pelaku Perjalanan Domestik Tak Wajib Test, Testing PCR Turun
Transisi pandemi menuju endemi berawal dari pandemic response kemudian transisi, recovery, kemudian muncul gelombang kedua dan kembali lagi ke pandemic response kemudian terus berulang.
"Kalau vaksin secara teoritis sudah diberikan kepada majoririty poppulation barulah kemungkinan kita masuk end game atay endemi," ujarnya.
Sehingga, lanjut Iqbal, multifaktor yang mempengaruhi mengubah status menjadi endemi bukan hanya dari penurunan kasus. Jadi wajar setiap negara bisa berbeda-beda mendeklarasikan masuk ke fase endemi.
"Bahwa banyak faktor yang mempengaruhi endemi, perlu benar-benar dievaluasi sebelum keputusan penetapan endemi diambil dan perlu koordinasi dengan WHO," pungkasnya. (OL-7)
Epidemiolog sekaligus peneliti Global Health Security, Dicky Budiman, mengatakan bahwa sebetulnya hal tersebut tidak mengagetkan karena covid-19 kini sudah menjadi endemi.
Berdasarkan data Kemenkes RI, hingga April 2023, tercatat 31.113 kasus gigitan hewan penular rabies, dengan 23.211 kasus telah mendapatkan vaksin antirabies dan 11 kasus kematian.
KEMENTERIAN Kesehatan menyebut kasus kumulatif kronis filariasis atau kaki gajah hingga saat ini sebanyak 7.955 kasus yang masih tersebar di ratusan kabupaten/kota.
Kementerian Kesehatan menyatakan imunisasi covid-19 menjadi imunisasi program yang dilaksanakan pemerintah per 1 Januari 2024.
SKEMA pendanaan pasien covid-19 bagi warga tidak mampu akan ditanggung oleh pemerintah melalui skema Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan.
Presiden Joko Widodo akan membubarkan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 setelah pemerintah resmi mencabut status kedaruratan pandemi di Indonesia.
WHO mengungkap kebersihan di lingkungan rumah berperan penting dalam pencegahan kanker serviks.
Samoa, Nauru, dan Tonga masuk dalam daftar negara dengan tingkat obesitas tertinggi di dunia. Bagaimana dengan Indonesia? Simak data terbaru dari WHO.
Laporan WHO terbaru menyebutkan bahwa mulai pertengahan April 2025 sirkulasi varian LP.8.1 mulai berkurang dan varian baru NB.1.8.1 meningkat, yang diberi nama varian Nimbus
AKHIR Mei yang lalu peningkatan kasus covid-19 kembali terjadi di Asia Tenggara seperti Singapura, Thailand, Hongkong, dan Malaysia. Banyak negara juga mulai bersiap.
TERJADI lonjakan kasus covid-19 di berbagai negara, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengeluarkan Surat Edaran (SE) tentang Kewaspadaan Terhadap Peningkatan Kasus Covid-19.
Otoritas kesehatan terkemuka AS dan Argentina juga meluncurkan apa yang mereka sebut sebagai ‘sistem kesehatan internasional alternatif’ yang terpisah dari WHO.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved