Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
MENINGGALNYA Aktris Dedi Yuliardi Ashadi atau dengan nama panggung Bunda Dorce Gamalama, 58, karena covid-19 ditambah adanya komobid diabetes militus menjadi pengingat bagi masyarakt pentingnya memeriksa komorbid sebelum terlambat.
Pasien covid-19 yang memiliki komorbiditas yang perlu dirawat ketika penyakit penyertanya tersebut tidak terkontrol. Komorbiditas tersebut perlu dievaluasi apakah harus dirawat di rumah sakit atau tidak maka tenaga medis yang akan menentukan.
"Komorbid berat inilah yang apabila terkena covid-19 walaupun ringan maka harus konsultasi segera kepada tenaga medis atau dokter di rumah sakit," kata Direktur Utama RSUP Persahabatan DR dr Agus Dwi Susanto dalam konferensi pers daring, beberapa waktu lalu.
Baca juga: KLHK: Tanam Pohon Upaya Pelestarian Lingkungan Menyelamatkan Masa Depan
Agus menyebutkan bahwa di RSUP Persahabatan pasien covid-19 sebagian besar yang dirawat memiliki komorbiditas yang tidak terkontrol sehingga perlu penanganan ekstra yang tidak bisa dilakukan di rumah.
Dengan begitu rumah sakit akan mengobati 2 penyakit sekaligus yakni covid-19 dan komorbiditas pasien. Meski tidak banyak namun komorbiditas pada pasien covid-19 bisa memperparah kondisi pasien ke level berat hingga kritis. Dari catatan RSUP Persahabatan 44 pasien yang meninggal karena covid-19 sebanyak 97,8% memiliki komorbid.
"Komorbid perlu ditangani selain virus korona. Mayoritas yang dirawat memiliki komorbid seperti hipertensi, diabetes melitus, stroke, jantung koroner, dan lainnya," ujarnya.
Di kesempatan yang sama dokter spesialis paru dan Ketua Divisi Infeksi di RSUP Persahabatan, dr Fathiyah Isbaniah, SpP(K) mengatakan komorbiditas akan memperberat keadaan pasien covid-19 dan rata-rata pasien yang meninggal disertai 1 atau 2 penyakit penyerta.
"Agar tidak terkena covid-19 atau meski terpapar masih dalam level ringan, orang dengan komorbiditas segera lakukan vaksinasi dan apabila sudah maka dilengkapi vaksinasi dengan booster," kata Fathiyah.
Baca juga: Menjaga Pendengaran di Masa Pandemi
Kemudian segera mengontrol komorbidnya apabila merasa tidak terkontrol maka segera konsultasikan ke dokter terkait dengan tujuan agar tertangani dan status imunnya lebih baik lagi. Selain itu, apabila komorbidnya belum terkontrol maka disarankan untuk tidak bepergian dan menghindari banyak orang.
"Sehingga intinya segera kontrol komorbid karena orang Indonesia ini banyak sekali komorbid yang tidak terkontrol," ucapnya.
RSUP Persahabatan juga mendapatkan bahwa sekitar 5% kasus covid-19 merupakan reinfeksi meskipun begitu antibodinya sudah terbentuk sejak dari paparan covid-19 pertama, vaksinasi dosis lengkap, dan ditambah booster.
"Pasien yang reinfeksi dan vaksinasi tentu saja bisa melawan paparan covid-19 terlebih antibodi sudah terbentuk dan semakin kuat jadinya keduanya bisa melawan perburukan covid," ujar Fathiyah.
Ada penelitian bahwa dengan mengalami covid-19 dan melakukan vaksinasi maka apabila terpapar lagi besar kemungkinan tidak mengalami perburukan ke level berat atau kritis.
"Pasien yang reinfeksi kekebalannya sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan pasien yang baru pertama kali terpapar atau pasien yang belum pernah terpapar namun sudah divaksinasi," pungkasnya. (H-3)
Digitalisasi di rumah sakit bukan sekadar adopsi teknologi, tetapi transformasi budaya kerja dan keselamatan pasien
Di ranah kesehatan, Indonesia menyumbang lebih dari 60% wisatawan medis ke Malaysia setiap tahunnya (data Malaysia Healthcare Travel Council).
Penunjukan JLL memperkuat posisi BIH sebagai proyek unggulan sektor kesehatan nasional.
Kemenkes menyebut rumah sakit (RS) asing dimungkinkan untuk membuka cabang di Indonesia. Hal itu selaras dengan pernyataan Presiden RI Prabowo Subianto
Warga Indonesia dan Bali perlu mengetahui bahwa sejak Juni-Juli 2025, ada 21 penyakit yang tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
DPRD : RSUD tidak Boleh Menolak Pasien BPJS Kesehatan
DINAS Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menjelaskan tentang Covid-19 varian JN.1 memiliki ciri khas yang mudah terlihat dari lidah.
38 warga Jakarta positif covid-19 varian baru JN 1
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Maxi Rein Rondonuwu mengingatkan masyarakat untuk segera melakukan vaksinasi covid-19 baik dosis lengkap maupun booster.
BPJS Kesehatan akan menjadi penyedia penjaminan pasien covid-19 di fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan
SKEMA pendanaan pasien covid-19 bagi warga tidak mampu akan ditanggung oleh pemerintah melalui skema Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan.
Dinkes DKI Jakarta sebut pasien covid-19 tidak perlu llagi akukan isolasi mandiri
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved