Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
LEMBAGA Amil Zakat (LAZ) Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat Indonesia (YBM-BRI) bertransformasi menjadi YBM BRILian yang diputuskan dalam Musyawarah Kerja Nasional 2022, Sabtu (26/2)
Mukernas 2022 bertemakan "Transformation of Goodness" yang dihadiri oleh seluruh badan organisasi ini diselenggarakan secara daring.
"Transformasi ini diharapkan mampu menumbuhkan mindset baru dalam menjalankan roda organisasi ke depan," kata Plt Ketua Badan Pengurus YBM BRILiaN E.R.A Taufiq, Minggu (27/2).
Agenda utama Mukernas selain peresmian YBM BRILiaN adalah pengesahan anggaran kerja tahun 2022, lokakarya amil, dan sosialisasi platform donasibrilian.id.
Menurut Taufiq mukernas kali ini menjadi momen penting bagi YBM BRI untuk melakukan transformasi lembaga menjadi YBM BRILiaN.
Ia mengatakan, dengan peluncuran logo dan sosialisasi visi, misi, dan value lembaga yang baru. Jika sebelumnya hanya fokus pada aspek pendayagunaan zakat, maka ke depan terdapat tantangan untuk mengoptimalisasi penghimpunan dana zakat, infak, sedekah (ZIS) baik di lingkungan pekerja BRI (Insan BRILiaN) maupun masyarakat luas.
"Melalui tema tersebut, diharapkan dapat menumbuhkan semangat dan kekuatan baru bagi lembaga untuk dapat menyusun rencana dan proyeksi tahun 2022 yang fokus pada peningkatan awareness para muzakki," tandasnya.
Di antaranya, sambung Taufiq, melalui digitalisasi informasi dan layanan, peningkatan penghimpunan dan pendayagunaan zakat melalui program yang inovatif dan berkelanjutan melalui kolaborasi dengan berbagai komunitas masyarakat untuk bergerak bersama mewujudkan visi lembaga. "Yakni terwujudnya masyarakat berdaya melalui pengelolaan filantropi islam yang adaptif, inspiratif, dan berkarakter," jelasnya
Ia juga menyampaikan, suatu lembaga perlu melakukan transformasi untuk memperkuat brand dan citra lembaga dalam menghadapi tantangan ke depan.
"Fundraising akan menjadi era baru untuk YBM-BRILiaN. Untuk itu mari kita satukan langkah, rapatkan barisan untuk dapat bertransformasi," katanya.
Dalam kesempatan itu juga disosialisasikan enam value lembaga di antaranya integritas, profesional, resiliensi, kolaborasi, inspiratif, dan kepemimpinan.
Diharapkan dengan sosialisasi tersebut, menjadi momen pertama untuk menginternalisasi nilai lembaga kepada seluruh elemen organisasi.
Sementara itu SEVP Treasury & Global Services Directorare Achmad Royadi, yang mewakili Direktur Manajemen Resiko BRI Agus Sudiarto selaku Badan Pembina YBM BRILiaN menyatakan, perencanaan program YBM-BRILiaN mengacu pada target SDG’s 2030 dan Strategic Plan YBM BRILiaN periode 2021-2026 dalam bidang pendidikan, sosial, dan ekonomi.
Penyematan kata BRILiaN dalam nama lembaga, katanya, merupakan employee value yang sejalan dengan transformasi yang dilakukan oleh BRI.
"Oleh karenanya mari lebarkan ladang amal, yakni membuat program yang bersifat berkelanjutan dan berdampak bagi umat dan bangsa,” kata Achmad.
Dalam kesempatan itu Ketua Badan Pembina Syariah YBM BRILiaN Prof Dr KH Muhammad Amin Suma menyampaikan kepada seluruh peserta agar YBM-BRILiaN terus mengembangkan program yang tidak hanya bersifat konsumtif tetapi juga dapat mengembangkan soft skills, salah satunya membantu pencerdasan ilmu agama sebagai syiar.
Lokakarya amil tersebut, yang mengusung dua pembahasan utama, yakni branding dan fundraising diharapkan mampu membentuk mindset atau pola pikir seluruh elemen organisasi lebih utuh.
Turut hadir pakar branding Subiakto Priosoedarsono dan pakar fundraising Bambang Suherman. (OL-8)
Indonesia merupakan kiblat ideal dalam regulasi zakat karena mampu menyeimbangkan peran negara dan masyarakat dalam pengelolaan zakat.
Di tengah tantangan ekonomi global, zakat harus diposisikan sebagai strategic leverage. Ia bukan hanya solusi bagi umat Islam, melainkan best practice yang bisa diadopsi
Baznas, termasuk Baznas Provinsi, dan Bazmas Kabupaten/Kota, dibina dan diawasi oleh Kementerian Agama. Artinya, Baznas tidak memiliki kekuasaan absolut.
Ia juga menyoroti pentingnya membangun integrasi ekosistem zakat yang melibatkan Banzas dan berbagai lembaga zakat lainnya secara selaras
Baznas RI menargetkan pengumpulan 7.000 ekor setara doka (domba dan kambing) senilai Rp21 miliar, yang akan didistribusikan ke 34 provinsi dan menjangkau 105.000 mustahik.
Pengelolaan zakat di Indonesia telah mengalami transformasi yang signifikan sejak diundangkannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved