Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pemerintah Pastikan Lindungi dan Penuhi Kebutuhan Korban Gempa Sumatra Barat 

Atalya Puspa
26/2/2022 18:23
Pemerintah Pastikan Lindungi dan Penuhi Kebutuhan Korban Gempa Sumatra Barat 
Dampak Gempa M 6,2 di Pasaman Barat, Sumatra Barat(Antara/Muhammad Arif Pribadi)

PEMERINTAH berkomitmen untuk melindungi dan memenuhi kebutuhan korban bencana gempa bumi Pasaman, Sumatra Barat. Hal itu diungkapkan oleh kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Suharyanto. 

"Pos komando (posko) di tiap kabupaten dan kota terdampak harus terbentuk dan berkoodinasi langsung dengan posko provinsi maupun Pusat Pengendalian Operasi BNPB. Pada masa penanganan darurat ini, selain pelayanan warga terdampak, priortas utama dalam 7 x 24 jam ke depan yaitu pencarian dan penyelamatan korban gempa," kata Suharyanto, Sabtu (26/2). 

Hal itu diamini oleh Wakil Gubernur Sumatra Barat Audy Joinady. Dalam arahannya kepada Bupati Pasaman dan Pasaman Barat, ia meminta agar rumah-rumah di wilayah terdampak harus terdata dengan jelas.. 

"Biar kita bisa tahu mana orang pusat, provinsi, kabupaten dan kota. Hal itu dilakukan dalam rangka mempersiapakn pendanaan ke depan," kata Audy. 

Audy melanjutkan, pihaknya juga akan memastikan bahwa kebutuhan pangan pengungsi terpenuhi. Pada Senin mendatang, ia berjanji akan mengirimkan minimal 1 ton rendang siap saji ke posko-posko pengungsian yang tersebar di sejumlah titik. 

"Nanti akan dibagi oleh komandan posko sesuai dengan porsinya. Yang jelas kita akan bekerja jelas dan konkret untuk menangani bencana ini," tegas dia. 

Pada kesempatan tersebut, Bupati Pasaman Benny Utama mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan lima titik posko pengungsian untuk wilayah Pasaman. Ia juga memastikan distribusi bantuan akan terorganisir dan mencukupi untuk semua pengungsi. 

"Sampai hari ini memang masih ada permasalahan listrik. Ini kita sedang upayakan dengan menggunakan genset agar posko ini berfungsi secara maksimal. Kita ingin dalam pengungsian masyarakat merasa aman walaupun seperti bukan di rumah sendiri," beber dia. 

Ia menyebut, kebutuhan mendesak yang dibutuhkan warga terdampak antara lain terpal dan tenda pengungsian, makanan siap saji, air bersih maupun perlengkapan keluarga. 

Benny menuturkan, saat ini memang masih ada masyarakat yang menolak unutuk mengungsi dengan alasan untuk mengamankan harta bendanya. Namun demikian, pihaknya akan terus berupaya untuk membujuk masyarakat tersebut demi keamanan. 

Baca juga : Tim Reaksi Cepat Bergerak ke Pasaman Barat Bantu Penanganan Dampak Gempa

Hingga Sabtu (26/2) sore, Bupati Pasaman mengumumkan bahwa jumlah korban jiwa ada sebanyak 6 orang dan 4 orang hilang belum ditemukan dan 25 orang luka-luka. 

Sementara itu, Bupati Pasaman Barat Hamsuardi mengungkapkan, pihaknya akan memastikan pengungsi terpenuhi hak kesehatannya, terlebih saat ini dalam kondisi covid-19. 

"Kita sudah mendapatkan bantuan Rp500 juta dari BNPB dan dari Bank Indonesia, PLN dan dari rekan-rekan bupati yang ada di Sumatra Barat,"ungkapnya. 

"Alhamdulillah dengan berbagai upaya pengungsi bisa kita berikan pelayanan yang terbaik. Di posko sudah mulai menyediakan makanan dan nanti disitribusikan ke daerah-daerah yang ada di sana," pungkas Hamsuardi. 

Sementara itu, Bupati Pasaman Barat mencatat hingga kini terdapat 4 orang meninggal dunia, 10 orang luka berat dan 42 orang luka ringan. 

Berdasarkan data BNPB, jumlah pengungsi di Pasaman dan Pasaman Barat ada lebih dari 6 ribu orang. Adapun, data terakhir, total kerusakan yang dipicu gempa antara lain rumah rusak berat (RB) 103 unit, rusak sedang (RS) 5 unit, rusak ringan (RR) 317 unit, fasilitas pendidikan RB 3 unit, balai masyarakat RR 1 unit, aula bupati Pasaman Barat RR 1 unit, serta kerusakan yang belum terkategori seperti fasilitas ibadah 2 unit, fasilitas umum lain 1 unit dan bank 1 unit. 

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mengimbau agar rumah-rumah yang rusak akibat gempa 6,1 magnitudo tersebut jangan ditempati terlebih dahulu. Pasalnya, jika ada gempa susulan signifikan dapat terjadi kerusakan lebih parah dan membahayakn penghuninya. 

"Waspadai daerah perbukitan karena gempa M6,1 ini dapat menyebabkan ketidakstabilan lereng perbukitan, jika hujan dapat terjadi longsoran dan runtuhan batu, apabila terjadi gempa susulan signifikan," kata Kepala Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono. 

Ia menjabarkan, dalam catatan sejarah gempa di wilayah Pasaman pernah dilanda gempa merusak beberapa kali seperti yang terjadi pada tahun 1822, 1892, 1926 berkekuatan 7,0 magnitudo dan pada 1971 dengan kekuatan 6,1 magnitudo. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya