Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Plastic Credit, Harapan Baru untuk Kurangi Sampah Plastik

Atalya Puspa
24/2/2022 20:33
Plastic Credit, Harapan Baru untuk Kurangi Sampah Plastik
Nelayan mengayuh biduk di antara sampah yang mengotori Danau Singkarak, Sumatera Barat.(Antara)

SAMPAH plastik memiliki dampak besar pada kerusakan Bumi. Indonesia diketahui menghasilkan 6,8 juta ton sampah plastik setiap tahun.

Dari jumlah tersebut, baru 39% sampah plastik yang berhasil diolah. Sementara, 61% sampah plastik tidak terkumpul dan berakhir di sebagai limbah yang merusak lingkungan.

Tentu dibutuhkan berbagai upaya dalam mengurangi timbunan sampah plastik di lingkungan. Salah satu pendekatan baru yang berpotensi dijajaki Indonesia, yakni plastic credit.

Baca juga: NTB Bangun Pabrik Bata dari Sampah Plastik, Pertama di Asia

Mirip dengan skema karbon kredit, plastic credit dijual kepada perusahaan yang tidak dapat sepenuhnya mengurangi emisi plastik hingga nol. Dalam hal ini, bertujuan untuk mencapai kondisi plastic neutral.

Lead Plastic Program Global Markets for Verra, Maggie Lee, menjelaskan secara sederhana ada dua pemeran utama dalam plastic credit. Rinciannya, perusahaan yang menggunakan plastik dalam produk kemasannya, serta proyek yang mengumpukan plastik dari lingkungan dan mendaur ulang.

Perusahaan dikatakannya berkewajiban untuk menghitung berapa banyak plastik yang dihasilkan di pasar setiap tahun. Kemudian, berapa banyak yang bisa diolah dan terbuang ke lingkungan.

"Perusahaan dapat mencapai plastic neutral ketika membeli plastic credit dengan volume dalam kilogram, yang sama dengan kilogram jejak plastik mereka," papar Maggie.

Baca juga: Pemprov DKI dan Polda Metro Siap Gelar Uji Emisi di 24 Ruas Jalan

Nantinya, dana dari penjualan plastic credit akan digunakan untuk proyek daur ulang sesuai dengan volume jejak plastik yang dihasilkan perusahaan. Sustainable Developement Director Danone Indonesia Karyanto Wibowo mengatakan produsen melihat plastic credit menjanjikan. Dalam hal ini, sebagai instrumen finansial baru dalam pengurangan plastik di Indonesia.

"Tapi, instrumen ini harus menjadi piramida paling bawah dalam penanganan sampah plastik. Karena tentu di piramida teratas kita harus bicara dulu tentang reduce, reuse dan subtitute," tukas Karyanto.

Berdasarkan Peraturan Presiden 97/2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga, Indonesia memiliki target untuk mengurangi 30% sampah dan meningkatkan pengelolaan sampah menjadi 70%.(OL-11)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya