Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

 Salat Berjamaah Lebih Utama dari Salat Sendirian, Ini Penjelasannya

M. Ilham Ramadhan Avisena
23/2/2022 20:36
 Salat Berjamaah Lebih Utama dari Salat Sendirian, Ini Penjelasannya
Ilustrasi Shalat berjmaah(MI/Andri Widiyanto)

BAGI pemeluk agama islam, salat merupakan kewajiban yang mesti dilaksanakan. Terdapat lima salat wajib yang mesti ditunaikan setiap harinya, yakni salat subuh, zuhur, ashar, maghrib, dan isya. Kelima salat tersebut dapat dilakukan sendiri di rumah, maupun berjamaah. 

Salat berjamaah dinilai lebih baik dibanding melaksanakan salat sendiri. Pasalnya, terdapat sejumlah keutamaan yang didapat dari salat berjamaah, misal, sebuah Hadits riwayat Bukhari dan Muslim no. 650 dan 249 menyebutkan, “Salat berjamaah itu lebih utama dari salat sendirian dengan 27 derajat”. 

Keutamaan lain dari salat berjamaah ialah didoakan oleh para malaikat, seperti hadits yang diriwayatkan Muslim no 469 ialah; Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya malaikat mendoakan orang yang berada di tempat duduknya (untuk menunggu datangnya salat berjemaah) selama belum berhadats (batal wudhunya) dan malaikat berdoa: "Ya Allah, ampunilah segala dosanya ya Allah, sayangilah dia”. 

Kemudian salat berjamaah ialah merupakan pantulan kebaikan dan ketakwaaan, seperti firman Allah dalam surat At-Taubah ayat 18, “Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir, serta tetap mendirikan salat”. 

Salat berjamaah merupakan aktivitas salat yang dilakukan secara bersama-sama. Salat tersebut dilakukan minimal oleh dua orang dengan salah satunya menjadi imam dan yang lainnya menjadi makmum. 

Sedangkan syarat pemilihan imam dalam salat berjamaah tergambar dalam hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan Abu Mas’ud Al-Badri: "Yang boleh mengimami kaum itu adalah orang yang paling pandai di antara mereka dalam memahami kitab Allah (Al-Quran) dan yang paling banyak bacaannya di antara mereka. Jika pemahaman mereka terhadap Al-Qur'an sama, maka yang paling dahulu di antara mereka hijrahnya (yang paling dahulu taatnya kepada agama). Jika hijrah (ketaatan) mereka sama, maka yang paling tua umurnya di antara mereka" 

Adapun tata cara salat berjamaah ialah, pertama, membaca niat. Dalam melaksanakan salat berjamaah, bacaan niat antara imam dan makmum berbeda. Misal, diambil dari bacaan niat salat zuhur, maka imam perlu membaca niat: "usholli fardodh dhuhri arba'a raka'atim mustaqbilal qiblati adaa-an imaaman lillahi ta'ala" yang artinya “saya niat sholat fardhu dhuhur empat rakaat dengan adzan menjadi imam karena Allah Ta'ala”. 

Sedangkan bagi makmum, niat yang perlu dibacakan sebelum memulai salat berjamaah ialah "usholli fardodh dhuhri arba'a raka'atim mustaqbilal qiblati adaa-an imaaman lillahi ta'ala" yang artinya: "saya niat sholat fardhu dhuhur empat rakaat dengan adzan menjadi makmum karena allah ta'ala". 

Lalu yang kedua, posisi makmum berada di belakang imam. Bila salat berjamaah dilakukan oleh dua orang laki-laki, maka posisi imam dengan makmum sejajar. Namun bila salat berjamaah dilakukan oleh tiga orang laki-laki, maka posisi makmum berada di belakang imam. Sementara bila salat berjamaah dilakukan oleh satu laki-laki dan satu perempuan, maka imam berada di depan dan makmum tepat di belakang imam. 

Tata cara berikutnya ialah makmum mengikuti gerakan yang dilakukan oleh imam dalam salat. Makmum dilarang mendahului gerakan imam. 

Baca juga : Bangun Citra Kehumasan, Siaran Pers Perlu Kaidah Jurnalistik

Dalam melaksanakan salat berjamaah di masjid, terdapat adab-adab yang harus diperhatikan, yakni mengenakan pakaian terbaik, mengambil air wudhu dari rumah, membaca doa dalam perjalanan menuju masjid, membaca doa saat masuk ke dalam masjid, melaksanakan salat sunnah dua rakaat sebelum duduk. 

Adapun tata cara salat berjamaah: 

1. Wudhu 

Saat akan menunaikan sholat jamaah di masjid, sebaiknya sudah mengambil air wudhu sejak dari rumah. Hal ini sesuai dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda: 

"Barangsiapa yang bersuci dari rumahnya kemudian berjalan ke salah satu rumah dari rumah-rumah Allah (masjid) untuk menunaikan salah satu dari kewajiban-kewajiban yang Allah wajibkan, maka kedua langkahnya salah satunya akan menghapus dosa dan langkah yang lainnya akan mengangkat derajatnya." (HR. Muslim) 

2. Membaca Doa 

Tata cara salat berjamaah termasuk dengan menjalankan adabnya, membaca doa dalam perjalanan menuju masjid yang berbunyi; 

"Allahummaj'al fii qolbi nuura wa fii bashari nuura wa fii sam'i nuura wa'an yamiinihi nuura wa'an yasaaarii nuura wa fauqi nuura wa tahti nuura wa amaani nuura wa khalfi nuura waj'al lii nuura" 

Artinya: "Ya Allah jadikanlah cahaya dalam hatiku, cahaya dalam penglihatanku, cahaya dalam pendengaranku, cahaya dari kananku, cahaya dari kiriku, cahaya di belakangku. Dan jadikanlah untukku cahaya". (HR. Muslim). 

3. Membaca Doa Masuk dan Keluar Masjid 

Telah diajarkan dalam Islam bahwa ketika masuk masjid, disunnahkan untuk mendahulukan kaki kanan baru kaki kiri, sambil memanjatkan doa sebagai berikut: 

"Allohummaftahlii abwaaba rahmatik" artinya: "Ya Allah! Bukakanlah pintu-pintu rahmat-Mu." 

Sedangkan ketika keluar masjid sebaiknya membaca doa: 

"Allahumma inni as-aluka min fadhlik'" artinya: "Ya Allah! Aku memohon pada-Mu di antara karunia-Mu." 

4. Tidak Melewati Orang yang Sedang Salat 

Adab yang berikutnya adalah tidak melewati orang yang sedang salat. Berdasarkan sebuah hadis, Nabi Muhammad SAW bersabda: 

"Seandainya orang yang lewat di depan orang yang salat mengetahui (dosa) yang ditanggungnya, niscahya ia memilih untuk berhenti selama 40 (tahun), itu lebih baik baginya dari pada lewat di depan orang yang sedang sholat." (HR. Bukhari 510 dan Muslim 1132). 

5. Salat Sunnah Tahiyatul Masjid 

Adab sholat berjamaah selanjutnya dengan menunaikan salat tahiyatul masjid ketika sudah masuk dan sebelum duduk seperti riwayat yang berbunyi; "Jika salah seorang dari kalian masuk ke dalam masjid, maka hendaklah ia salat dua rakaat sebelum dia duduk." (HR. Bukhari 537 dan Muslim 714). 

6. Menjawab Panggilan Azan dan Berdoa 

Menjadi sunnah bagi umat muslim yang mendengar azan, maka menjawab setiap kalimat panggilan tersebut. Ketika muadzin mengumandangkan iqamah juga terdapat kalimat jawaban. Semisal, bila muazin berucap " Allahu akbar Allahu akbar" maka Anda jawab dengan ucapan yang sama, "Allahu akbar Allahu akbar" . Bacaan doa seusai mendengar adzan adalah: 

"Allaahumma robba haadzihid dawatit taammah, washsholaatil qoo-imah, aati sayyidanaa muhammadanil washiilata wal fadhiilah, wasysyarofa, wad darajatal, aaliyatar rofiiah, wabatshu maqoomam mahmuudanil ladzii waadtah, innaka laa tukhliful miiaadz." 

Artinya: "Ya Allah, Tuhan pemilik panggilan yang sempurna (adzan) ini dan shalat (wajib) yang didirikan. Berilah al-wasilah (derajat di surga), dan al-fadhilah (keutamaan) kepada nabi Muhammad. Dan bangkitkanlah beliau sehingga bisa menempati kedudukan terpuji yang Engkau janjikan." (HR. Bukhari, Abu dawud, Tarmidzi, Nasai dan Ibnu Majah). 

7. Membaca Doa Sesudah Iqomah 

"Allaahumma robba haadzihid dawatit taammah, washsholaatil qoo-imah, shalli wa sallim alaa sayyidinia muhammadin wa aatihi sulahu yaumul qiyaamah" 

Artinya: "ya allah tuhan yang memiliki panggilan yang sempurna, memiliki salat yang ditegakkan, curahkanlah rahmat dan salam atas junjungan kita nabi muhammad saw dan berilah/kabulkanlah segala permohonannya pada hari kiamat." 

8. Merapikan Shaf Salat 

Adab salat berjamaah selanjutnya dengan meluruskan dan merapikan barisan sholat. Perhatikan depan, belakang, kanan dan kiri apakah para jamaah telah berada pada shaf yang tepat. Sesuai dalam hadis berikut, Rasulullah SAW bersabda: 

"Hendaknya kalian bersungguh-sungguh dalam meluruskan shaf-shaf kalian atau Allah sungguh-sungguh kana memperselisihkan di antara wajah-wajah kalian." (HR. Bukhari 717 dan Muslim). 

(OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya