Headline

Putusan MK harus jadi panduan dalam revisi UU Pemilu.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Bangun Citra Kehumasan, Siaran Pers Perlu Kaidah Jurnalistik

Mohamad Farhan Zhuhri
23/2/2022 17:16
 Bangun Citra Kehumasan, Siaran Pers Perlu Kaidah Jurnalistik
Redaktur Opini Media Indonesia (MI) Eko Suprihatno (berdiri) menyampaikan materi saat Workshop Membangun Citra Kehumasan, Kamis (23/2).(MI/ADAM DWI)

BADAN Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia bekerja sama dengan Sekolah Jurnalistik Media Indonesia (SJMI). Kerja sama tersebut bertujuan untuk membantu membangun citra kehumasan di lingkungan Kemendagri.

Kepala BPSDM Kemendagri, Teguh Setyabudi mengatakan peran pranata humas sangat strategis, penting dan berpengaruh dalam membangun citra kementerian dan lembaga.

“Masyarakat perlu mendapatkan informasi valid mengenai penyelenggaraan pelayanan publik dari pemerintah, tentu informasi valid itu perlu dukungan jurnalisme yang tepat dari humas pemerintah,” ujarnya dalam sambutan pembukaan ‘Workshop Membangun Citra Kehumasan’ di lingkungan Kemendagri, Gedung F BPSDM Kemendagri, Jakarta, Rabu (23/2).

Lebih lanjut, Teguh mengatakan humas merupakan pranata yang menjaga hubungan harmonis antara organisasi dengan publik untuk mencegah rintangan psikologis yang mungkin terjadi.

“Humas adalah satu fungsi manajemen yang berketentuan menjembatani antara oraganisasi dengan stakeholder lainnya, humas harus mengetahui tujuan organisasi dan sebagai juru bicara berita harus mengetahui kebijakan publik dapat didokumentasikan dengan baik,” jelasnya.

Baca juga: Sekolah Jurnalisme Media Indonesia Latih Humas Kemenkop UKM

Dalam kesempatan yang sama, Redaktur Opini Media Indonesia, Eko Suprihatno menjelaskan pranata humas perlu memiliki kemampuan jurnalistik dalam pembuatan siaran pers. Selain memberikan fakta, unsur dan kaidah penulisan berita juga sangat berpengaruh.

“Siaran pers yang layak diberitakan di media mainstream merupakan hasil dari pembuatan siaran pers yang memenuhi kaidah jurnalistik dan tidak hanya menonjolkan profil pejabat,” jelas Eko selaku narasumber.

Eko menambahkan, siaran pers yang memiliki kaidah jurnalistik memiliki kalimat sederhana dan tidak berbelit. Selain itu, penyederhanaan angka dalam kalimat menjadi nilai penting.

“Dalam satu paragraf maksimal hanya 3 kalimat, dalam satu kalimat tersebut jangan lebih dari 10 kata, bagaimana penyederhanaan itu sangat penting,” imbuh Eko.

Workshop membangun citra kehumasan diselenggarkan dari 23-24 Februari 2022. Adapun materi yang disampaikan kepada seluruh pranata kehumasan Kemendagri yakni materi menulis opini dan tata bahasa dalam penulisan. Workhsop dilaksanakan melalui daring dan luring. (A-2)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya