Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Mahasiswa Indonesia Diminta Melirik Austria Sebagai Tujuan Pendidikan

 M. Iqbal Al Machmudi
21/2/2022 12:24
Mahasiswa Indonesia Diminta Melirik Austria Sebagai Tujuan Pendidikan
Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Austria, Dr. iur Damos Dumoli Agusman.(FOTO/Damos Agusman/Antara)

AUSTRIA yang berada di Eropa Tengah saat ini masih belum banyak dilirik calon mahasiswa dari Indonesia untuk mengenyam pendidikan dibanding negara-negara Eropa lainnya seperti Inggris, Prancis, maupun Jerman.

Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Austria, Dr. iur Damos Dumoli Agusman berharap Perhimpunan Pelajar Indonesia di Austria (PPI Austria) bisa memberikan promosikan pembelajaran dan kampus-kampus di Austria dengan baik kepada masyarakat Indonesia.

"Berharap PPI Austria mampu berperan untuk membantu pemerintah melalui sosialisasi yang masif untuk mengenalkan universitas-universitas di Austria kepada adik-adik di Indonesia," kata Damos, Senin (21/2).

Tidak hanya berharap pada skema beasiswa, Damos juga melihat peluang jalur mandiri untuk jenjang pendidikan baik S1 dan S2.

Baca juga: Stop TB Partnership Indonesia Memulai Kampanye Komunikasi Digital

"Kapasitas masyarakat Indonesia pada tingkat ekonomi menengah ke atas berpeluang mampu untuk menyekolahkan anak-anaknya ke Austria asal informasi universitas-universitas di Austria bisa sampai dengan baik, hanya saja kita perlu juga siapkan kemampuan bahasa bagi calon mahasiswa S1 atau S2," ujar Damos.

Sejalan dengan apa yang disampaikan Dubes RI untuk Austria Ketua PPI Austria Lukmanul Hakim Zaini, M.Sc. menjelaskan program canvasing yang akan menjadi ujung tombak sosialisasi universitas-universitas di Austria tersebut.

"Kami telah mencanangkan program canvasing yang akan bekerja sama dengan BEM-BEM di Indonesia, sehingga calon-calon mahasiswa yang berminat untuk kuliah di Eropa dapat menjadikan Austria sebagai pilihan utama," kata Lukman.

Terkait beasiswa untuk mahasiswa, Lukman juga menyebutkan pentingnya memperhatikan faktor inflasi dalam menentukan jumlah yang akan diberikan setiap tahunnya.

"Jumlah beasiswa setiap tahun seyogyanya dapat memperhitungkan tingkat inflasi yang cukup terasa bagi mahasiswa, sehingga tidak harus tetap jumlah setiap tahunnya, tapi menyesuaikan dengan inflasi," ujar mahasiswa PhD BoKu University tersebut.

Lukman juga menambahkan perlunya peran-peran pendampingan PPI Austria pada proses adaptasi, culture shock, dan semacamnya bagi mahasiswa yang studi di Austria.

"Proses adaptasi mahasiswa berperan penting dalam kelancaran studinya, support dari KBRI Wina terhadap program-program PPI Austria yang sudah cukup baik terjalin selama ini tentunya diharapkan dapat terus berlanjut," pungkasnya. (Iam/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya