Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Puisi 17 NKN Dalam Lima Bahasa

Widhoroso
20/2/2022 23:06
Puisi 17 NKN Dalam Lima Bahasa
Ilustrasi(DOK MI)

LIMA praktisi pendidikan berkolaborasi membuat sebuah buku yang unik dan langka dalam bentuk puisi. Buku 'Puisi 17 NKN (Ndopok Kepenak Nemen)' yang dibuat dalam lima bahasa.

"Buku ini merupakan upaya menanamkan pendidikan karakter dan penguatan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan melalui puisi yang berisikan sejarah, budaya, dan nilai-nilai tradisi, serta tempat wisata yang ada pada masyarakat di daerah, khususnya di kawasan Brebes dan sekitarnya. Buku ini juga dimaksudkan untuk turut membantu dalam mewujudkan profil pelajar Pancasila yang telah dicanangkan oleh pemerintah beberapa waktu lalu," jelas Dr. Uswadin, guru di SMP Labschool Jakarta, yang merupakan salah satu pembuat buku puisi ini.

Disebutkan, buku yang berisi 17 puisi ini disajikan dalam lima bahasa yaitu Jawa Ngapak, Bahasa Sunda Brebesan, Bahasa Indonesia, bahasa Inggris dan bahasa Arab. "Dengan menggunakan lima Bahasa, diharapkan buku ini tidak hanya bisa dinikmati masyarakat berbahasa Jawa Ngapak saja namun bisa dinikmati oleh masyarakat secara luas, baik masyarakat Indonesia maupun masyarakat dunia," katanya.

Buku ini menggunakan puisi dengan lima bahasa, dengan bahasa Jawa Ngapak sebagai bahasa awalnya dikarang Dr. Uswadin, selanjutnya diterjemahkan dalam empat bahasa lainnya. Bahasa Indonesia oleh Uswadindan Dra Legi Surawati, seorang guru PNS SMPN 38 di Jakarta, Bahasa Inggris diterjemahkan Amidi Ulani, S.Pd. seorang pendidik lulusan UNJ yang sekarang bertugas sebagai guru di SMP Labschool Jakarta, sedangkan Bahasa Sunda diterjemahkan oleh Kusen, S.Pd. alumnus Bahasa Inggris UNJ yang asli dan tinggal di Banjarharjo Brebes dengan tugas sebagi guru PNS di SDN Banjarharjo. Sedangkan untuk Bahasa Arab dibantu diterjemahkan KH Aminuddin Masyhudi sebagai Pengasuh Pondok Pesantren Darunnajah Pruwatan Bumiayu serta sebagai Ketua Syuriah PC NU Kabupaten Brebes.

Dikatakan, buku ini menggambarkan suasana Brebes dalam dinamika kehidupan dan perjalanan sejarahnya. Buku ini juga mengandung makna dari angka-angka jumlah puisi dan bahasanya. Angka 17 mengingatkan kita akan momentum proklamasi serta jumlah rakaat dalam salat wajib seorang muslim dan 17 Ramadhan sebagai turunnya yaitu Al Quran. Sedangkan angka 5 menunjukkan filosofi dasar negara dan rukun Islam, serta adanya Mo Lima, yaitu tidak melakukan perbuatan menyimpang. Lima yang terakhir menunjukkan buku ini juga dibuat berkat kolaborasi 5 orang.

"Buku ini diharapkan dapat dinikmati masyarakat mulai pelajar maupun masyarakat umum baik di Indonesia khususnya dan dunia pada umumnya," pungkasnya. (RO/OL-15)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya