Presiden Minta Vaksinasi Lansia dan Anak-Anak Ditingkatkan

Indriyani Astuti
17/2/2022 11:43
Presiden Minta Vaksinasi Lansia dan Anak-Anak Ditingkatkan
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin booster covid-19 untuk lansia di Rangkasbitung, Lebak, Banten.(ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas)

PRESIDEN Joko Widodo menekankan pentingnya percepatan cakupan vaksinasi covid-19 bagi masyarakat terutama lansia dan anak-anak. Dalam peninjauan vaksinasi di 12 provinsi yang dilakukan secara virtual, presiden menjelaskan pada kepala daerah bahwa percepatan vaksinasi dan pentingnya protokol kesehatan menjadi kunci pengendalian kasus covid-19.

"Vaksinasi pagi ini penting sekali karena kasus sekarang sedang naik. Sehingga diperlukan percepatan vaksinasi terutama untuk lansia dan anak," ujar Presiden Joko Widodo dalam video konferensi bersama jajaran kepala daerah, TNI, dan Polri dari 12 provinsi di Istana Negara, Jakarta, Kamis (17/2).

Presiden mengatakan kunci dalam pengendalian covid-19 terutama utamanya varian Omikron ada dua. Pertama, kecepatan vaksinasi baik suntikan kedua maupun suntikan penguat atau booster. Kedua kembali menyampaikan pada masyarakat mengenai pentingnya protokol kesehatan, terutama pemakaian masker.

"Ini penting untuk diulang-ulang, agar seluruh masyarakat taat pada protokol kesehatan," ucap presiden.

Baca juga: Polres Metro Jakbar Buka Pelayanan Vaksinasi Malam Hari

Pada kesempatan itu, presiden mendengarkan laporan dari berbagai daerah antara lain Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat, Kota dan Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Provinsi Aceh, Papua Barat, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan Barat. 

Presiden menanyakan cakupan vaksinasi dan ketersediaan stok vaksin. Presiden Jokowi meminta agar pemerintah daerah bersama-sama dengan Komando Divisi Militer (Kodim), Polres, Polda dan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) mempercepat vaksinasi. 

Untuk tempat dengan interaksi masyarakat yang tinggu seperti pasar, komplek pertokoan dan lain-lain, presiden meminta suntikan vaksinasi dosis penguat (booster) diberikan.

"Selain tenaga kesehatan (nakes), tolong yang suntikan ketiga agar dimulai," ujar presiden memberikan arahan.

Mengenai stok vaksinasi, menurutnya, di daerah semestinya tidak ada masalah karena stok vaksin saat ini sangat banyak. Apabila ada kendala, ia meminta pemerintah daerah untuk berkoodinasi dengan pemerintah provinsi atau Kementerian Kesehatan.

"Stok kita saat ini sangat banyak sekali. Jadi stoknya sangat cukup. Kalau di provinsi sulit bisa juga langsung ke Kementerian Kesehatan," kata presiden.

Untuk beberapa provinsi seperti Papua Barat yang cakupan vaksinasinya perlu dikejar, presiden meminta agar semua elemen masyarakat diajak, dan pemerintah daerah melibatkan tokoh agama. Sehingga mereka dapat memberikan pemahaman mengenai pentingnya vaksinasi pada masyarakat.

Berdasarkan laporan, cakupan vaksinasi di Provinsi Papua Barat yakni 58,2% untuk vaksin dosis pertama, dan 38,2% untuk vaksinasi dosis kedua, sedangkan vaksinasi dosis ketiga atau booster hanya 1,7%. Pada kesempatan itu, presiden mengapresiasi kerja sama lintas sektor di daerah.

"Kerja sama antara pemda, polri dan TNI serta jajaran Forkompinda bagus," ucapnya. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya