Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Menko PMK: Presiden Jokowi Bakal Beri Nama Resmi Vaksin Merah Putih

Faustinus Nua
09/2/2022 17:19
Menko PMK: Presiden Jokowi Bakal Beri Nama Resmi Vaksin Merah Putih
Ilustrasi - Vaksinasi(AFP/Mario Tama.)

VAKSIN Merah Putih yang dikembangkan Universitas Airlangga (Unair) dan PT Biotis telah sampai pada tahap uji klinis fase 1 dan 2. Hal itu ditandai dengan seremoni yang dilangsungkan pada Rabu (9/2) di RSUD Dr Soetomo.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy dalam sambutannya mengatakan bahwa vaksin yang digagas oleh Unair merupakan nama sementara. Ia menegaskan akan ada kepastian nama untuk Vaksin Merah Putih tersebut.

Baca juga: Hadiri Dies Natalis GMKI ke 72 Tahun, Puan Ingatkan Pentingnya Pancasila

“Vaksin Merah Putih ini adalah nama sementara, nanti akan kita beri nama sesuai dengan arahan Bapak Presiden,” ujarnya seperti dikutip laman Unair, Rabu (9/2). 

Nama resmi vaksin tersebut akan diberikan setelah selesai uji klinis atau akan memasuki tahap produksi. Begitu pula dengan Vaksin Merah Putih lainnya yang sedang dikembangkan beberapa institusi.

Menko PMK menegaskan bahwa dengan adanya Vaksin Merah Putih akan membuat Indonesia tidak lagi bergantung pada produk-produk luar negeri. Ia menilai dengan adanya wabah covid-19 dapat mendorong kemandirian bangsa Indonesia. Indonesia harus betul-betul mulai mandiri dan berdiri di atas kaki sendiri terutama dalam mengatasi masalah-masalah darurat seperti covid-19. 

“Mulai saat itulah pemerintah mendorong perguruan tinggi dan lembaga-lembaga terkait untuk melakukan penelitian di bidang vaksinasi. Pada siang hari ini kita menyaksikan salah satu perguruan tinggi yaitu Unair mampu mencapai tahap yang sangat menentukan dalam upaya menciptakan vaksin dalam negeri yang diberi nama Vaksin Merah Putih,” jelasnya. 

Muhadjir menyampaikan bahwa Vaksin Merah Putih akan menjadi vaksin hibah. Dengan Indonesia sebagai tuan rumah G20 maka sangat tepat momentumnya. Kesempatan ini sekaligus untuk menyatakan bahwa Indonesia sudah mampu memproduksi vaksin sendiri dan mampu memberikan hibah untuk negara-negara yang membutuhkan. 

“Ini sangat tepat momentumnya karena Bapak Presiden sekarang menjabat sebagai Presiden G20 dan bulan November nanti akan ada pertemuan internasional di Indonesia, di Bali. Dan kebetulan posisi Indonesia sangat tepat sekali, mengingat saat ini masih banyak negara-negara yang kebetulan mayoritas muslim dengan berbagai masalah terkait vaksinasi salah satunya adalah faktor kehalalan,” kata dia. 

Untuk itu, dia mendukung agar vaksin Merah Putih bisa menekankan pada aspek kehalalan. Hal itu bisa membantu negara-negara yang mengalami kendala kehalalan vaksin.

“Saya kira ini akan membawa kita menjadi confidence untuk memberikan vaksin ini kepada negara-negara terutama mayoritas beragama Islam, terutama di wilayah Afrika yang memang mengalami kendala. Sebetulnya bukan hanya kendala teknis tapi juga kendala keyakinan itu tadi,” tandasnya. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya