Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Kejar Target Penurunan Angka Kanker Serviks, Kemenkes Terus Genjot Imunisasi HPV 

M. Iqbal Al Machmudi
04/2/2022 20:21
Kejar Target Penurunan Angka Kanker Serviks, Kemenkes Terus Genjot Imunisasi HPV 
Ilustrasi kanker(Ilustrasiu )

UNTUK mencapai target penurunan angka kanker leher rahim atau kanker serviks pada 2030, pemerintah terus memberikan vaksinasi Human Papillomavirus Vaksin (HPV) pada anak sekolah dalam program bulan imunisasi anak sekolah (BIAS). 

Kepala Bagian Hukum, Organisasi dan Hubungan Masyarakat, Ditjen P2P, Kementerian Kesehatan Iqbal Djakaria mengatakan, program imunisasi HPV sudah dilaksanakan oleh pemerintah dan juga sudah melakukan program pencegahan kanker serviks dengan melakukan deteksi dini. Pemberian imunisasi serta pelaksanaan imunisasi itu dilaksanakan dalam program BIAS. 

"Pemberian imunisasi pada anak perempuan usia kelas 5 untuk proses pertama dan kelas 6 untuk dosis kedua untuk sekolah SD/Madrasah sederajat," kata Iqbal dalam webinar Hari Kanker Sedunia: Ayo Cegah Kanker Serviks dengan Vaksinasi HPV dan Deteksi Dini Sekarang Juga, Jumat (4/2). 

Menjadi perhatian terkait dengan target global yang diharapkan dapat menurunkan angka kejadian menjadi 4 per 100 ribu penduduk per tahun pada 2030 dan ini diharapkan dengan pencapaian 90%, anak perempuan sepenuhnya bisa mendapatkan vaksinasi HPV pada usia 15 tahun. 

Kemudian, 70% wanita dilakukan deteksi dini dengan dilakukan skrinning kanker leher rahim dengan tes presisi tinggi pada usia 35 dan 45 tahun. Upaya lainnya adalah 90% wanita yang diidentifikasi menderita kanker serviks mendapat tatalaksana serta perawatan penyakitnya. 

Baca juga : Angka Kanker Meningkat di Indonesia Dipicu Rendahnya Kesadaran Deteksi Dini

"Mudah-mudahan upaya-upaya ini bisa berjalan baik sehingga bisa menurunkan angka kejadian terkait kanker serviks. Yang menjadi sasaran imunisasi HPV anak perempuan usia kelas 5 sebagai dosis pertama diberikan kemudian kelas 6 dosis kedua," ujar Iqbal. 

Berdasarkan data dari IARC/Globocon 2020 per hari pasien kanker serviks di Indonesia bertambah sekitar 89 pasien per hari dengan kematian mencapai 57 kasus. Data dari penelitian dari RSCM kematian akibat dari kanker serviks meninggal dalam waktu 2 tahun. 

"Ini merupakan angka yang paling tinggi di Asia Tenggara. Padahal kalau dilihat sebelum terjadinya infeksi HPV diberikan vaksinasi dapat kita berikan tipe 16 dan 18," kata Konsultan Onkologi Ginekologi sekaligus Ketua Dewan Penasihat HOGI Prof Dr dr Andrijono Sp.OG (K) 

HPV tipe 16 dan 18 yang paling banyak dijumpai dari kanker penelitian yang dilakukan meliputi Jakarta, Bali, Tasikmalaya, sampai Papua. HPV tipe 16 dan 18 merupakan penyebab kanker serviks terbanyak yaitu sekitar 70% dibanding tipe high risk lainnya. 

"Menurut penelitian kerja sama dengan Litbang yang mencakup 20 ribu sampel itu paling banyak adalah tipe 16 dan tipe 18 vaksinasinya sudah terjangkau sekitar 80%," pungkasnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya