Jumat 28 Januari 2022, 18:25 WIB

Tracing secara Rutin Kunci Cegah Terjadi Klaster Sekolah

M Iqbal Al Machmudi | Humaniora
Tracing secara Rutin Kunci Cegah Terjadi Klaster Sekolah

Antara/Maulana Surya.
Petugas kesehatan melakukan swab test (tes usap) antigen kepada siswa yang mengikuti PTM di Perguruan Al-Irsyad Al-Islamiyyah Solo, Jateng.

 

JURU Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan Satgas tetap melakukan tracing secara rutin di sekolah dan mengawasi penyelenggaraan pendidikan bisa berjalan tanpa penularan.

"Tidak hanya deteksi yang harus dilakukan surveilans secara rutin, tetapi juga memastikan bahwa penyelenggaraan pendidikan berjalan dengan prokes yang ketat," kata Wiku saat dihubungi, Jumat (28/1). Prokes ketat berlaku pula saat perjalanan siswa dari rumah ke sekolah dan sebaliknya juga harus ketat prokes, dalam kendaraan, serta di rumah.

"Siswa dan keluarga harus memastikan bahwa kesehatan anak terjaga dengan istirahat yang cukup, olahraga yang cukup, asupan gizi seimbang, dan selalu berbahagia agar imun tubuh selalu terjaga tinggi," ujarnya. 

Selain itu dirinya menegaskan terkait lonjakan kasus di sekolah, testing dengan menggunakan rapid test antigen masih efektif. Meski PCR merupakan gold standard untuk tes SARS Cov 2 tetapi antigen juga masih sesuai standar dan lebih cepat serta murah.

Dalam konferensi pers Kamis (27/1/2022) Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan untuk mendeteksi seorang tertular SARS Cov 2 atau tidak, dilakukan tes dengan PCR. Lab PCR di Indonesia ada 1.100 dengan kapasitas testing 300-500 ribu per hari sekali tes membutuhkan waktu 4-6 jam dengan harga Rp300 ribu.

Baca juga: CEO MGN: Siapkan SDM tidak Boleh Terlena dengan SDA Melimpah

Untuk mengetes jenis varian covid-19 dilakukan genome sequence. Lab yang bisa melakukan tes hanya 12 unit di Tanah Air dengan kapasitas 2.000 sebulan dengan waktu tes 5-6 hari dan harga tes bisa sampai Rp6 juta. "Kita tidak memiliki test genome sequence yang cukup untuk mendeteksi variannya. Jadi deteksi virusnya bisa tetapi deteksi variannya lebih lama," ujarnya. "Saat ini yang dilakukan tes yakni hanya positif dan baru sebagian yang sudah dites genome sequence," pungkasnya. (OL-14)

Baca Juga

DOK. EIGER

Hari Terakhir IndoFest 2023 di Senayan, Eiger Tawarkan Diskon Hingga 50%!

👤mediaindonesia.com 🕔Senin 05 Juni 2023, 16:19 WIB
Tak hanya tentang diskon dan koleksi terbaik Eiger yang dikeluarkan untuk Indofest 2023, Eiger juga menyiapkan berbagai produk yang...
DOK. BNI JAVA JAZZ

Pemerintah Apresiasi Gelaran BNI Java Jazz 2023

👤mediaindonesia.com 🕔Senin 05 Juni 2023, 15:53 WIB
BNI Java Jazz sendiri menghadirkan puluhan musisi keren yang tampil di 12 panggung...
Gleneagles Hospital

Diabetes Dapat Sebabkan Siklus Menstruasi Tidak Teratur

👤Media Indonesia 🕔Senin 05 Juni 2023, 14:20 WIB
Pada wanita, diabetes juga bisa sebabkan gangguan atau perubahan hormon yang tidak teratur. Salah satunya adalah siklus menstruasi yang...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya