DOSIS penguat (booster) dari vaksin AstraZeneca-Oxford, Pfizer-BioNTech, dan Johnson & Johnson, yang diberikan setelah dua dosis vaksin covid-19 buatan Sinovac, secara signifikan memicu antibodi yang lebih tinggi pada penerimanya, menurut hasil sebuah penelitian.
Respons antibodi terbaik terlihat ketika vaksin berbasis RNA diberikan sebagai booster setelah vaksinasi lengkap dengan dua dosis CoronaVac buatan Sinovac, kata para peneliti dari Universitas Oxford, Senin (24/1).
Mereka menambahkan respons antibodi terhadap varian Delta dan Omikron juga terlihat.
Baca juga: Ini Alasan Kemendikbudristek Kukuh Pertahankan PTM Meski Kasus Omikron Meningkat
Menurut Covid-19 Vaccine Tracker, vaksin CoronaVac telah digunakan di 52 negara, termasuk Indonesia.
Berdasarkan informasi dari pembuatnya, CoronaVac 51% efektif mencegah infeksi bergejala dan 100% efektif mencegah terjadinya kasus rawat inap dan penyakit parah.
WHO mengatakan vaksin covid-19 yang memiliki efektivitas sedikitnya 50% akan membantu mengendalikan pandemi. (Ant/OL-1)